Skip to main content

Self Healing dengan Membuat Perencanaan Ramadhan

Tak terasa hari ini saya sudah menjalankan proyek "Self Healing" selama dua puluh hari. Di hari ke dua puluh ini saya ingin mengungkapkan ekspresi syukur alhamdulillah karena saya masih bisa berjalan "on track" sesuai dengan tujuan yang saya tetapkan. Dan yang paling saya syukuri bukan semata fokus pada hasil yang dicapai namun pada proses yang dilewati. Ya, alhamdulillah saya bahagia menjalani ini semua. Dan bagi saya pribadi, itu yang menjadi kunci kenapa saya tetap semangat melanjutkan tantangan ini.

Hari ini saya melanjutkan kembali untuk melakukan ATM "Amati, Tiru, Modifikasi" hasil belanja gagasan saya kemarin, terutama seputar persiapan ramadhan. Ya, proses self healing dan juga puasa yang saya jalankan di tahap kepompong ini sangat menunjang proses puasa sesungguhnya yang akan saya jalankan sebentar lagi. Jadi alhamdulillah ini bisa menjadi momentum yang tepat bagi saya untuk mempersiapkan ramadhan.

Saya akhirnya teringat pernah menulis artikel seputar persiapan ramadhan beberapa tahun lalu. Dan sepertinya artikel ini masih relevan untuk diaplikasikan hari ini. Nah, akhirnya hari ini saya coret-coret buku catatan di mana biasanya saya menulis jurnal harian. Ya, memamg baru sekedar perencaan "kasar" untuk ramadhan tahun ini. Tapi, tanpa sadar saya jadi termotivasi untuk mempersiapkan ramadhan ini dengan lebih sungguh-sungguh.

Membuat sebuah perencanaan ternyata bisa menjadi proyek self healing yang bisa kita jalankan, sama halnya seperti belanja gagasan atau mencari inspirasi. Kenapa? karena dengan membuat sebuah perencanaan secara tidak sadar kita akan bisa fokus kepada tujuan dan target yang ingin dicapai.

Membuat perencanaan menjadi bagian penting dalam proses merangkai mimpi karena itu akan menjadi energi positif yang akan menggerakkan kita untuk membuat aksi alias supaya kita "gak mager" dan hanya berangan-angan. Seseorang yang sulit #MoveOn dari masa lalu seringkali terfokus pada masa lalu yang hakikatnya tidak akan kembali lagi. Nah, saya juga pernah ada di posisi itu. Namun, alhamdulillah sekarang saya sudah bisa fokus untuk menikmati aktivitas yang saya jalani saat ini dan terbantu dengan proyek self healing yang saya jalankan.

Oya, memvisualisasikan mimpi menjadi bagian penting agar kita tak kehilangan arah dan tak kehilangan semangat di tengah jalan. Bahkan di salah satu video motivasi yang pernah saya tonton dijelaskan bahwa visualisasi mimpi secara detail termasuk membuat perencanaan akan mempermudah kita untuk tetap fokus mencapai target yang ditetapkan. Jikalau tidak tercapai, setidaknya targetnya tidak akan meleset terlalu jauh. Nah, jika tanpa perencanaan biasanya fokus dan semangat kita tidak akan konsisten karena akan banyak distraksi di tengah jalan.

Hari ini saya mendapat badge satisfactory karena proyek self healing untuk persiapan ramadhan ini masih ala kadarnya. Belum ada target spesifik dan rencana aksi yang detail yang saya tuliskan, termasuk belum membuat indikator pencapaiannya. Saya baru menuliskan beberapa kegiatan yang akan saya laksanakan selama ramadhan tahun ini. Bismillah, semoga esok hari perencanaannya bisa lebih detail lagi.



#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional
#day20

Comments

Popular posts from this blog

Peran Adab dalam Memerangi Pergaulan Bebas

Presentasi hari kedua tantangan level 11 disampaikan oleh Mbak Risca, Mbak Suci, Mbak Thifal dan Mbak Rohmah. Pemaparan diawali dengan menyampaikan data-data terkait pergaulan bebas di kalangan remaja. Dilansir TirtoID (2016), BKKBN 2013 lalu menyebutkan sebanyak 20,9 persen remaja di Indonesia mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Kondisi ini menyumbang peranan besar dalam jumlah kematian ibu dan anak. Di samping itu, Pusat Unggulan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi pada 2013 juga menyebut, sekitar 2,1 – 2,4 juta perempuan setiap tahun diperkirakan melakukan aborsi, 30% di antaranya oleh remaja. Untuk itu, United Nations Departmen of Economic and Social Affairs (UNDESA) pada 2011 masih menempatkan Indonesia sebagai negara dengan persentase pernikahan dini pada peringkat 37. Menurut BKKN dengan peringkat itu, Indonesia merupakan negara kedua di ASEAN dengan persentase pernikahan dini tertinggi setelah Kamboja. Fitrah Seksualitas pada Usia Remaja Fitrah seksualita

Apa Perasaanmu Hari Ini?

[Dokumentasi pribadi] Perjalanan membersamai tumbuh kembang anak pertama sungguh memberikan banyak pembelajaran bagi saya pribadi untuk memahami peran seorang ibu. Episode awal menjadi seorang ibu dipenuhi oleh pengalaman yang memungkinkan seorang ibu menjadi orangtua "sumbu pendek". Betapa tidak, hampir setiap jam terdengar tangisan dari seorang bayi kecil di hadapannya. Entah karena lapar, kepanasan, bosan, dsb. Episode berlanjut dengan fase di mana anak mulai sering tantrum. Saat itu saya terkaget-kaget menyaksikan seorang anak balita di hadapan saya yang menangis menjerit tiada henti, bahkan sambil berguling-guling, terkadang meronta. Berbagai jurus pun mulai dicoba mulai dari mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan makanan kesukaannya, mengajaknya keluar melihat teman bermainnya, bahkan menyodorkan gadget berupa video yang bisa membuat tangisannya mereda. Namun, ternyata berbagai cara tersebut juga terkadang tidak berhasil membuat anak berhenti menangis. Nah, y

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany