Skip to main content

Self Healing untuk Mempersiapkan Ramadhan

Tak terasa perjalanan #tantangan30hari sudah sampai di hari terakhir. Saya jadi teringat dengan momen pertama saya menjalani proyek ini, pun masa di mana saya sedikit bimbang untuk memilih prioritas yang ingin saya jalankan di #tantangan30hari. Hari ini dengan mengucap syukur alhamdulillah, saya merasakan bahwa pilihan saya sudah tepat. Ternyata ini adalah hal yang saya butuhkan. Dan yang membuat saya konsisten menjalaninya tidak lain karena saya bahagia melewati semua ini.

Proyek #tantangan30hari dan puasa mingguan yang saya jalankan di tahapan kepompong ini saling berkesinambungan dan saling menguatkan. Itu juga yang membuat saya bisa fokus "on track" untuk sampai pada tujuan yang sudah saya tetapkan di mind map yang sudah saya buat di tahapan Telur-Telur.

Memang tidak mudah, melewati #tantangan30hari di tengah pandemi. Namun, proyek "self healing" ini sejatinya yang mendukung saya untuk bisa lebih produktif dan berpikiran positif di tengah kondisi ini. Dan yang paling berkesan adalah saya merasa bisa lebih menerima dan memahami diri sendiri.

Hari ini, di penghujung #tantangan30hari saya kembali melanjutkan proyek self healing yang secara spesifik saya lakukan sebagai bentuk persiapan ramadhan. Pagi ini saya lanjutkan kembali proyek "beres-beres" rumah termasuk mencuci mukena dan sajadah. Memang ini juga rutin dilakukan, namun hari ini saya niatkan spesial untuk mempersiapkan ramadhan. Saya ingin ibadah di rumah lebih kondusif, pakaian dan tempat ibadah bersih dan wangi. Hal sepele yang ingin saya perbaiki.

Siang hari saya lanjutkan obrolan santai dengan suami tentang target ramadhan, sambil saling memotivasi kira-kira perubahan apa saja yang ingin kami capai di ramadhan tahun ini termasuk doa-doa yang ingin kami panjatkan. Manajemen emosi, kajian keislaman online, tilawah, berbagi ta'jil dengan tetangga menjadi beberapa opsi program yang sempat kami bicarakan.

Satu hal yang spesial dari proses self healing menjelang ramadhan ini yaitu bagaimana saya dan suami menyiapkan stok kesabaran untuk mendampingi anak pertama kami menjalani puasa perdananya. Teteh Sabrina sudah beberapa minggu sebelumnya pun bertanya kapan ramadhan akan tiba. Obrolan seputar ramadhan menjadi obrolan rutin kami beberapa hari terakhir. Dua hari yang lalu, Sabrina sudah antusias bersama adeknya ingin menempel spanduk persiapan ramadhan. MasyaAllah, semoga Allah kuatkan hati dan fisik kami sekeluarga melewati ramadhan tahun ini dengan penuh keberkahan.

Meskipun #tantangan30hari dan puasa mingguan di tahapan kepompong sudah berakhir hari ini. Namun, sejatinya ini hanyalah awalan untuk saya melanjutkan berbagai tantangan dan puasa selanjutnya. Karena masih banyak aspek terkait tazkiyatun nafs yang harus saya perkuat. Begitupun masih banyak kebiasaan buruk yang harus saya tinggalkan dan kebiasaan baru yang harus saya latih. Bismillah☺️


#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional
#day30

Comments

Popular posts from this blog

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany...

Yuk Menuang Lagi!

Setelah kemarin Sabrina bereksplorasi dengan air, hari ini Sabrina bereksplorasi menggunakan kacang ijo. Biasanya saya pribadi menggunakan media yang ada di rumah untuk bermain Sabrina. Termasuk kacang ijo ini. Jadi, sebelum dimasak, seringkali saya "membolehkan" Sabrina untuk bereksplorasi dengan bahan-bahan ini. Entah menuang, menyendok, mencuci, dll. Hari ini bunda masih mengenalkan tentang konsep besar dan kecil, serta konsep "kosong" dan "penuh". Seperti biasa, saya menyediakan nampan dan botol-botol kaca berbeda ukuran, sendok dan centong. Tanpa diberi intruksi Sabrina langsung menuang kacang ijo dengan alat tersebut. Pertama Sabrina memindahkan kacang ijo dengan sendok kecil, lalu dengan centong, dan terakhir menuang langsung antar botol. Sepertinya urutannya selalu demikian 😂. Berkali-kali botol kaca diisi penuh kacang ijo lalu dikosongkan kembali. Hal tersebut menjadi momen yang pas bagi saya untuk mengenalkan konsep matematika sederhana....

Aku Anak Petualang

Alhamdulillah ini Sabrina bisa berpetualang di Kota Bandung. Ya, meskipun destinasi kami sekedar bermain di taman kota. Namun, dari perjalanan kami hari ini saya mencatat beberapa aha momen selama kami beraktivitas bersama. Pertama adalah tentang pentingnya family time bagi sebuah keluarga. Selain untuk menguatkan bonding di antara kami bertiga, ternyata family time bisa membuat kami saling memahami satu sama lain, termasuk tentang apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan kami masing-masing. Dari interaksi bersama, saya dan suami bisa belajar memahami tentang apa yang membuat Sabrina berbinar termasuk apa yang membuatnya takut. Kedua, perjalanan hari ini membuat kami belajar bersabar untuk mendampingi tumbuh kembang Sabrina. Karena saat ini Sabrina berada di fase egosentris, maka perhatian haruslah seringkali terpusat padanya. Tentang kepemilikan dll nya menjadi pembelajaran khusus yang membutuhkan kesabaran. Misalnya saja ketika di taman bermain anak yang sifatnya selalu ingin m...