Skip to main content

Puasa Media Sosial untuk Meningkatkan Produktivitas

Pekan pertama di tahapan kepompong, saya memutuskan untuk puasa dari distraksi saat beres-beres rumah. Nah, di pekan kedua ini, saya memutuskan untuk puasa media sosial (Instagram dan Facebook). Intinya masih seputar puasa dari berbagai hal yang menjadi distraksi ketika saya melakukan aktivitas, khususnya yang secara langsung berpengaruh terhadap produktivitas saya.

Latar belakang saya memutuskan untuk puasa media sosial khususnya instagram dan facebook adalah sebagai bentuk rangkaian "manajemen gadget" yang ingin saya perbaharui. Saat ini, gadget seperti dua sisi mata uang, yang jika kita tidak pandai mengelolanya bisa menghambat produktivitas kita. Begitupun sebaliknya jika kita mampu mengelolanya dengan bijak, justru bisa membantu melejitkan produktivitas kita. Ya, sekali lagi kuncinya ada pada manajemen. 

Kenapa saya hanya puasa dua media sosial ini (IG & FB) ? Pertama, karena memang puasa  media sosial perdana ini tujuannya lebih untuk mengetahui ketahanan saya untuk tidak tergantung pada dua media sosial tersebut. Kedua, karena saat ini saya sedang fokus melakukan #tantangan30 hari dengan proyek self healing, sedangkan  di tengah kondisi pandemi, agak sulit untuk tidak terbawa tsunami informasi di IG dan FB, yang secara tidak langsung berpengaruh kepada emosi saya pribadi. Ketiga, beberapa waktu terakhir, saya merasa kedua media sosial ini menjadi distraksi yang tanpa sadar menghabiskan banyak waktu saya.

Sebelum melaksanakan puasa, saya menentukan parameter puasa pekan ini, yaitu:

  • Excellent:  tidak membuka IG dan FB dalam sehari
  • Very good: satu kali membuka IG atau FB dalam sehari
  • Satisfactory:  dua kali membuka IG atau FB dalam sehari
  • Need Improvement: lebih dari dua kali membuka IG atau FB dalam sehari
Berikut ini adalah perjalanan puasa "IG & FB" saya selama sepekan:
Hari ke-1
Puasa hari pertama ini masih belum sesuai harapan. Ternyata kebiasaan untuk berselancar sambil rebahan membuat saya tergoda untuk membuka IG 2X. Jadi, hari ini hanya mendapat badge satisfactory
Hari ke-2
Alhamdulillah hari kedua ini mendapat badge excellent, meskipun sempat mau membuka IG, tapi langsung sadar sedang puasa 🤭
Hari ke-3
Karena hari ini aktivitas saya cukup padat, jadi saya memang tidak fokus untuk membuka media sosial. Alhamdulillah badge excellent bisa dicapai lagi.
Hari ke-4
Karena dua hari terakhir saya berhasil tidak membuka IG dan FB sama sekali, maka hari ini pun seolah ada "alarm" yang mengalihkan saya pada aktivitas lain selain membuka IG dan FB. Namun, saya malah membuka youtube dengan durasi yang agak lama, apalagi saat anak-anak tidur siang 🤣🤭
Hari ke-5
Karena ada informasi yang saya perlukan di facebook, akhirnya saya satu kali membuka FB. Namun, tanpa sadar ketika sudah log in, pasti ada "godaan" lain untuk sekedar scrolling beranda yang berujung waktu yang terbuang sia-sia, apalagi kalau sambil rebahan. 
Hari ke-6
Setelah kemarin sempat tergoda untuk membuka IG, akhirnya hari ini saya bisa mencapai target kembali untuk mendapat badge excellent. Mungkin karena hari ini saya ada beberapa kajian online, jadi tidak sempat terpikir untuk membuka media sosial.
Hari ke-7
Hari terakhir puasa, bertepatan dengan relaksasi saya di #tantangan30hari. Akhirnya secara sadar saya memang memutuskan untuk membuka IG dan FB untuk untuk mencari hiburan. Dan ternyata, setelah puasa seminggu, ada rasa "tidak nyaman" ketika saya berlama-lama berselancar tanpa tujuan yang jelas.

Bisa dibilang puasa kali ini bisa mencapai target. Namun, setelah saya evaluasi, sepertinya karena target yang saya tentukan kurang menantang. Artinya kalau saya juga puasa youtube, mungkin ceritanya akan berbeda 🤣. Namun, karena memang saya masih membutuhkan media untuk menonton berita dan menonton kajian bahkan hiburan, akhirnya saya hanya membatasi puasa kedua media sosial tersebut. Alhamdulillah berkat puasa ini saya jadi tau alarm waktu untuk berselancar di media sosial harus jam berapa dan berapa lama supaya tidak kebablasan. Semoga setelah selesai puasa medsos ini, manajemen gadget yang saya lakukan bisa lebih optimal dan produktivitas saya bisa lebih meningkat.

#janganlupabahagia
#jurnalpuasamingguke-2
#materi2
#kelaskepompong
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Comments

Popular posts from this blog

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany...

Yuk Kita Berbagi Hadiah

Setelah pekan sebelumnya kami berkenalan dengan teman-teman dari regional lain di Virtual Camp dan mengenal apa keluarga favoritnya, maka pekan ini kami diminta untuk memberi hadiah kepada teman-teman yang sudah kami kenal tersebut. Kami diminta untuk memilih minimal 3 orang teman yang dianggap paling berkesan untuk diberi hadiah berupa "makanan" kesukaanya. Nah, bagi saya pribadi sebenarnya saat berkenalan dengan sebelas orang teman baru di pekan sebelumnya, masing-masing memiliki kesan tersendiri. Namun, ada beberapa yang memang sampai membuat saya berbinar dan mendapat banyak inspirasi. Tantangan di tugas pekan ini adalah bagaimana kita mampu meramu "makanan" kesukaan teman kita, meskipun mungkin kita tidak suka dengan makanan itu. Ya, kami sebenarnya diperbolehkan untuk belanja "makanan" dari toko seperti google. Namun, bagi saya pribadi ada baiknya untuk mengemas dan meramu makanan itu sebelum dikirim kepada teman-teman yang lain. Saya pribadi ber...

Belajarnya Seorang Ibu

Alhamdulillah setelah sekian lama tidak "upgrading" diri sebagai seorang ibu, akhirnya bisa kembali mengikuti seminar tentang anak. Ya, setelah menikah dan punya anak, entah kenapa sepertinya untuk mengedukasi diri itu terasa banyak tantangan. Padahal sih sebenarnya banyak "alasan" saja 😂. Di era berkembangnya multimedia yang begitu pesat, sebenarnya para ibu bisa mengambil banyak manfaat untuk mengedukasi dirinya. Kemudahan akses informasi melalui teknologi multimedia membuat sesuatu yang awalnya sulit dijangkau kini dengan mudah berada di depan mata. Bisa diibaratkan hanya dengan tombol "klik" di papan keyboard laptop atau hp nya, kini para ibu bisa mendapat beragam informasi dalam waktu sekajap. Kita bisa memulai dengan pertanyaan sederhana di pagi hari. "Apa yang ingin saya ketahui hari ini?". Nah, dari pertanyaan itu mungkin akan muncul rentetan pertanyaan lain setiap harinya. Beberapa mungkin ada yang relevan dengan kejadian yang kita...