Skip to main content

Weekend: Saatnya Relaksasi!!

Hari ini saya mengawali jurnal ini dengan mengucap syukur alhamdulillah. Jika hari kemarin saya berada di kondisi emosi yang tidak stabil ditambah dengan kelelahan fisik, alhamdulillah hari ini hari saya begitu penuh energi.

Kemarin, selesai menuntaskan menulis jurnal, saya memutuskan untuk menyelesaikan tugas-tugas lain yang biasanya menjadi distraksi saya sebelum tidur. Ya, harapannya hanya satu, saya ingin tidur nyenyak!. Meskipun akhirnya saya harus tidur larut, alhamdulillah pagi hari badan saya sudah lebih fresh, dengan menyisakan sedikit pegal-pegal di badan karena kelelahan hari sebelumnya.

Dengan "alarm" badan yang memang memberi sinyal untuk istirahat, akhirnya pagi hari di weekend ini saya tidak fokus kepada kondisi rumah dan pekerjaan domestik yang harus dikerjakan. Saya fokus untuk membuat mood  saya saat mengawali hari ini dengan perasaan senang, berenergi dan penuh semangat. Karena saya tahu, saat ini hal itu menjadi sesuatu yang saya butuhkan.

Jadi, sebelum beres pekerjaan rumah, saya malah memutuskan untuk memasak sarapan dengan menu favorit keluarga, masak bersama-sama dengan suami dan anak-anak. Aktivitas di dapur menjadi hangat penuh canda tawa, melihat tingkah polah anak-anak yang bernyanyi sambil berjoget bahkan saling berebut makanan. Saya pun sesekali ikut bersenandung diselingi obrolan-obrolan "receh" dengan suami.

Siang hari nya saya menyempatkan untuk qailullah untuk mengembalikan stamina. Dan yang menjadi "privilege" adalah saat saya bisa mandi lebih lama, sambil menikmati wangi lulur dan suara air keran, yang tampaknya menjadi momen langka yang bisa saya dapatkan. Dan yang lebih spesial adalah saat saya dapat menikmati es krim favorit di siang hari 🤣 

Self healing hari ini ditutup dengan curhat panjang lebar dengan kakak-kakak tercinta di grup WA. Mulai dari cerita masakan, parenting, sampai mengenang masa kecil dan didikan orang tua yang penuh dengan pengalaman yang membahagiakan.

Alhamdulillah, di tengah kondisi dunia yang sedang berduka dengan pandemi, saya masih bisa memberdayakan diri, dengan menikmati serta mensyukuri hal-hal "kecil" yang mungkin seringkali saya abaikan.


#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional
#day13

Comments

Popular posts from this blog

Peran Adab dalam Memerangi Pergaulan Bebas

Presentasi hari kedua tantangan level 11 disampaikan oleh Mbak Risca, Mbak Suci, Mbak Thifal dan Mbak Rohmah. Pemaparan diawali dengan menyampaikan data-data terkait pergaulan bebas di kalangan remaja. Dilansir TirtoID (2016), BKKBN 2013 lalu menyebutkan sebanyak 20,9 persen remaja di Indonesia mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Kondisi ini menyumbang peranan besar dalam jumlah kematian ibu dan anak. Di samping itu, Pusat Unggulan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi pada 2013 juga menyebut, sekitar 2,1 – 2,4 juta perempuan setiap tahun diperkirakan melakukan aborsi, 30% di antaranya oleh remaja. Untuk itu, United Nations Departmen of Economic and Social Affairs (UNDESA) pada 2011 masih menempatkan Indonesia sebagai negara dengan persentase pernikahan dini pada peringkat 37. Menurut BKKN dengan peringkat itu, Indonesia merupakan negara kedua di ASEAN dengan persentase pernikahan dini tertinggi setelah Kamboja. Fitrah Seksualitas pada Usia Remaja Fitrah seksualita

Apa Perasaanmu Hari Ini?

[Dokumentasi pribadi] Perjalanan membersamai tumbuh kembang anak pertama sungguh memberikan banyak pembelajaran bagi saya pribadi untuk memahami peran seorang ibu. Episode awal menjadi seorang ibu dipenuhi oleh pengalaman yang memungkinkan seorang ibu menjadi orangtua "sumbu pendek". Betapa tidak, hampir setiap jam terdengar tangisan dari seorang bayi kecil di hadapannya. Entah karena lapar, kepanasan, bosan, dsb. Episode berlanjut dengan fase di mana anak mulai sering tantrum. Saat itu saya terkaget-kaget menyaksikan seorang anak balita di hadapan saya yang menangis menjerit tiada henti, bahkan sambil berguling-guling, terkadang meronta. Berbagai jurus pun mulai dicoba mulai dari mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan makanan kesukaannya, mengajaknya keluar melihat teman bermainnya, bahkan menyodorkan gadget berupa video yang bisa membuat tangisannya mereda. Namun, ternyata berbagai cara tersebut juga terkadang tidak berhasil membuat anak berhenti menangis. Nah, y

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany