Ketika berbicara tentang self healing, mungkin sebagian orang berpikir bahwa hal tersebut dibutuhkan untuk orang yang "bermasalah". Namun, setelah saya belajar di keluarga manajemen emosi serta keluarga manajemen ruhiyah dan ibadah, kini persepsi saya berubah.
Bagi saya pribadi, self healing bisa dilakukan oleh siapapun dan kapanpun. Karena yang saya rasakan self healing merupakan proses agar kita sadar dan paham dengan diri kita sendiri. Salah satunya adalah bagaimana untuk menghadirkan kebahagiaan di segala kondisi. Dan ini sangat menantang sekali!
Dalam kondisi ditimpa musibah pandemi Covid-19, emosi seringkali tak terkontrol. Rasa takut, cemas, sedih begitu mendominasi. Namun, bukankah kita diperintahkan untuk menghadirkan syukur dan sabar di hati? Maka, ke mana kita akan berlari?
Proyek self healing yang saya lakukan sebelas hari terakhir ini telah membuka mata saya, bahwa penting bagi diri kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya membuat kita bahagia?
Beberapa hari terakhir, saya berupaya untuk meningkatkan intensitas dalam berinteraksi dengan Al-Qur'an. Tak lupa saya hadirkan rasa cinta dan rindu untuk bercengkrama dengannya, maka perlahan hati ini seolah tertarik padanya.
Bagi saya pribadi, self healing bisa dilakukan oleh siapapun dan kapanpun. Karena yang saya rasakan self healing merupakan proses agar kita sadar dan paham dengan diri kita sendiri. Salah satunya adalah bagaimana untuk menghadirkan kebahagiaan di segala kondisi. Dan ini sangat menantang sekali!
Dalam kondisi ditimpa musibah pandemi Covid-19, emosi seringkali tak terkontrol. Rasa takut, cemas, sedih begitu mendominasi. Namun, bukankah kita diperintahkan untuk menghadirkan syukur dan sabar di hati? Maka, ke mana kita akan berlari?
Proyek self healing yang saya lakukan sebelas hari terakhir ini telah membuka mata saya, bahwa penting bagi diri kita untuk mengetahui apa yang sebenarnya membuat kita bahagia?
Beberapa hari terakhir, saya berupaya untuk meningkatkan intensitas dalam berinteraksi dengan Al-Qur'an. Tak lupa saya hadirkan rasa cinta dan rindu untuk bercengkrama dengannya, maka perlahan hati ini seolah tertarik padanya.
Hikmah pembelajaran hari ini, yaitu saya kembali merasakan bahwa sumber kebahagiaan itu tidak lain terpancar dari Al-Qur'an. Maka, memang benar jika disebutkan bahwa Al-Qur'an adalah cahaya yang akan membawa petunjuk bagi orang yang beriman.
Pelajaran kedua yang saya dapatkan, yaitu bahwa bahagia itu akan didapat ketika Allah SWT menjadi satu-satunya tujuan dan Al-Qur'an menjadi satu-satunya pedoman. Sebagaimana dari firman Allah SWT, "Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allâh, dan Kitab yang menerangkan. Dengan Kitab itulah, Allâh menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allâh mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus (QS. Al-Maidah:15-16).
Hari ini saya memberi badge very good karena jurnal harian saya baru selesai setelah magrib. Namun, alhamdulillah saya masih sangat menikmati proses self healing hari ini. Apalagi hari ini seolah saya merasakan "jatuh cinta" dan "rindu" lagi kepada Al-Qur'an. Semoga Allah jaga jiwa ini dalam ketaatan☺️
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional
#day11
Comments
Post a Comment