Skip to main content

Aliran Rasa Tahapan Kepompong



Alhamdulillah tak terasa #tantangan30hari dan puasa pekanan selama sebulan terakhir sudah berhasil dilewati. Ketika selesai sampai garis finish, rasanya saya ingin mengingat kembali langkah pertama yang saya lakukan saat memulai tahapan ini. 

Refleksi ini sejatinya bukan sekedar menjadi memori tentang sebuah proses pembelajaran. Namun, tentang sebuah komitmen untuk terus melakukan perbaikan. Maka, proses itu sejatinya tidak berhenti sampai di tahapan ini, namun harus terus dilakukan agar benar-benar menjadi sebuah kebiasaan baik.

Lebaran tahapan kepompong bersama Pak Dodik dan Ibu Septi melalui live FB menjadi momen yang membahagiakan. Di mana ilmu, pengalaman dan energi positif dari beliau berdua menjadi inspirasi bagi saya pribadi untuk terus belajar dan melangkah ke depan.

Satu catatan penting dari proses selama sebulan ini yaitu ketika saya bisa fokus kepada ikhtiar dan menjalani dengan bahagia, itulah yang membuat saya bisa konsisten menjalani semua ini. Rasa bahagia itu yang membuat saya tidak melirik ke kanan kiri, tidak pula down saat hasil belum sesuai dengan harapan. 

Tahapan kepompong ini bisa dibilang merupakan awalan bagi saya pribadi untuk bertransformasi menjadi pribadi yang lebih baik, layaknya kepompong yang akan menjadi kupu-kupu. Dan hal yang paling berkesan yaitu saat proyek "Self Healing" yang saya laksanakan tanpa sadar menjadi persiapan saya untuk menyambut ramadhan. Maka, di ramadhan ini saya akan kembali melanjutkan proyek "Self Healing" yang sudah saya tetapkan di tahap kepompong, Bismillah..



#aliranrasatahapkepompong
#buncek1
#institutibuprofesional



Comments

Popular posts from this blog

Peran Adab dalam Memerangi Pergaulan Bebas

Presentasi hari kedua tantangan level 11 disampaikan oleh Mbak Risca, Mbak Suci, Mbak Thifal dan Mbak Rohmah. Pemaparan diawali dengan menyampaikan data-data terkait pergaulan bebas di kalangan remaja. Dilansir TirtoID (2016), BKKBN 2013 lalu menyebutkan sebanyak 20,9 persen remaja di Indonesia mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Kondisi ini menyumbang peranan besar dalam jumlah kematian ibu dan anak. Di samping itu, Pusat Unggulan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi pada 2013 juga menyebut, sekitar 2,1 – 2,4 juta perempuan setiap tahun diperkirakan melakukan aborsi, 30% di antaranya oleh remaja. Untuk itu, United Nations Departmen of Economic and Social Affairs (UNDESA) pada 2011 masih menempatkan Indonesia sebagai negara dengan persentase pernikahan dini pada peringkat 37. Menurut BKKN dengan peringkat itu, Indonesia merupakan negara kedua di ASEAN dengan persentase pernikahan dini tertinggi setelah Kamboja. Fitrah Seksualitas pada Usia Remaja Fitrah seksualita

Apa Perasaanmu Hari Ini?

[Dokumentasi pribadi] Perjalanan membersamai tumbuh kembang anak pertama sungguh memberikan banyak pembelajaran bagi saya pribadi untuk memahami peran seorang ibu. Episode awal menjadi seorang ibu dipenuhi oleh pengalaman yang memungkinkan seorang ibu menjadi orangtua "sumbu pendek". Betapa tidak, hampir setiap jam terdengar tangisan dari seorang bayi kecil di hadapannya. Entah karena lapar, kepanasan, bosan, dsb. Episode berlanjut dengan fase di mana anak mulai sering tantrum. Saat itu saya terkaget-kaget menyaksikan seorang anak balita di hadapan saya yang menangis menjerit tiada henti, bahkan sambil berguling-guling, terkadang meronta. Berbagai jurus pun mulai dicoba mulai dari mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan makanan kesukaannya, mengajaknya keluar melihat teman bermainnya, bahkan menyodorkan gadget berupa video yang bisa membuat tangisannya mereda. Namun, ternyata berbagai cara tersebut juga terkadang tidak berhasil membuat anak berhenti menangis. Nah, y

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany