Skip to main content

Mencari Sumber Ketenangan Jiwa

Proyek "Self Healing" yang saya lakukan tak terasa sudah sepuluh hari dikerjakan. Alhamdulillah, sampai di titik ini banyak hal yang saya syukuri, yaitu saya merasa bahagia menjalani senua ini. Meskipun ada badge, ada pengumpulan jurnal, namun karena menulis justru bentuk terapi bagi saya, maka tidak ada beban yang menuntut saya harus mengikuti standar orang lain. Cara belajar pun disesuaikan dengan kenyamanan saya pribadi. Alhasil dalam perjalanannya banyak "aha momen" yang saya dapatkan, sehingga saya menjalankan proyek ini mengikuti ritme hati saya secara dinamis.

Buku "Revive Your Heart" karya Ust. Nouman Ali Khan, menjadi salah satu buku yang saya jadikan rujukan saat mempelalajari tentang tazkiyatun nafs. Dan review buku ini sempat saya bagikan di keluarga manajemen ruhiyah dan ibadah. Nah, salah satu hal yang membuat saya merekomendasikan buku ini untuk dibaca adalah bagaimana beliau selalu membahas satu tema dikaitkan dengan ayat-ayat Al-Qur'an, sehingga bisa membantu kita memahami suatu ayat secara komprehensif.

Hari ini saya masih melanjutkan latihan membuat jurnal Al-Qur'an dengan mendalami satu ayat yang relevan dengan proyek self healing yang sedang saya lalukan, yaitu bagaimana menjadikan Al-Qur'an sebagai sumber ketenangan jiwa. Hari ini juga saya menonton video Ust. NAK yang berjudul "Mencari Ketenangan Jiwa". Beliau membedah QS. Al-An'am:82, yang artinya: "Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk"

Dari video tersebut saya mendapatkan hikmah bahwa ketenangan jiwa tidak bisa dipisahkan dengan keimanan. Ketika kita berbuat kesalahan kepada orang lain, hakikatnya itu akan merusak jiwa kita. Ketika kita mencari ketenangan pada kesenangan duniawi semata, sejatinya itu hanyalah bentuk ketenangan yang semu. Tempat hiburan dan gadget hanyalah bentuk pengalihan dan akan membuat kita kecanduan, tapi hati kita masih penuh kegundahan. Maka, seorang muslim sudah seharusnya mencari sumber ketenangan jiwa itu dari Sang Pencipta, Allah SWT. Dengan mendengarkan ayat-ayat Al-Qur'an dan sering berinteraksi dengannya, serta banyak bersujud dan terpaut dengan Masjid membuat kita bisa lebih dekat dengan Allah SWT.
Hari ini saya memberi badge very good, karena target menulis dan mengumpulkan jurnal sebelum magrib tidak terpenuhi. Namun, alhamdulillah banyak inspirasi dan motivasi untuk saya melakukan proses self healing hari ini, sehingga saya merasa semakin menikmati dan bahagia. Tadabur ayat ini juga selalu menjadi pengingat saya untuk mendapatkan ketenangan jiwa yang hakiki, " (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram" (QS. Ar'rad: 28).

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional
#day10

Comments

Popular posts from this blog

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany...

Yuk Menuang Lagi!

Setelah kemarin Sabrina bereksplorasi dengan air, hari ini Sabrina bereksplorasi menggunakan kacang ijo. Biasanya saya pribadi menggunakan media yang ada di rumah untuk bermain Sabrina. Termasuk kacang ijo ini. Jadi, sebelum dimasak, seringkali saya "membolehkan" Sabrina untuk bereksplorasi dengan bahan-bahan ini. Entah menuang, menyendok, mencuci, dll. Hari ini bunda masih mengenalkan tentang konsep besar dan kecil, serta konsep "kosong" dan "penuh". Seperti biasa, saya menyediakan nampan dan botol-botol kaca berbeda ukuran, sendok dan centong. Tanpa diberi intruksi Sabrina langsung menuang kacang ijo dengan alat tersebut. Pertama Sabrina memindahkan kacang ijo dengan sendok kecil, lalu dengan centong, dan terakhir menuang langsung antar botol. Sepertinya urutannya selalu demikian 😂. Berkali-kali botol kaca diisi penuh kacang ijo lalu dikosongkan kembali. Hal tersebut menjadi momen yang pas bagi saya untuk mengenalkan konsep matematika sederhana....

Bagaimana Seharusnya Perempuan Menggunakan Teknologi?

  Oleh: Annisa Fauziah (IP Depok/Mahasiswi Bunda Salihah) Di era globalisasi, teknologi menjadi sesuatu hal yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-sehari, termasuk bagi perempuan. Siapa yang masih berpikir bahwa yang melek teknologi itu hanya identik dengan kaum pria saja? Nah, ternyata teknologi informasi dan komunikasi masih sangat dekat dengan identitas laki-laki. Adapun perempuan sering kali hanya sebagai objek. Hal ini berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan RI, pada bidang teknologi, khususnya TIK. Padahal, kuantitas jumlah perempuan hampir separuh dari penduduk Indonesia. Tentu hal ini bisa menjadi potensi yang luar biasa jika diberdayakan dengan baik. (lipi.go.id, 23/04/2019) Teknologi ini seperti dua sisi mata uang. Artinya, ia akan bermanfaat jika digunakan oleh orang yang tepat. Namun sebaliknya, akan menjadi bumerang jika kita tidak bijak menggunakannya.   Nah, tentu di era Revolusi Industri 4.0, pere...