Skip to main content

Ada Matematika di Rumah Kita

Alhamdulillah akhirnya berhasil posting perdana ngerjain tantangan kuliah Bunsay#2 di blog. Antara excited dan ragu. Excited karena bisa melakukan hal baru yang semakin menantang. Ragu, kira-kira bisa konsisten gak ya nulis di blog? Apalagi saya newbie dengan dunia blogging. Tapi, karena pengen belajar dan nyoba hal baru, akhirnya nyemplung juga deh.

Nah, apa sih tantangan di game level 6 ini? Ternyata tantangannya adalah menemukan matematika di sekitar kita. Duuuh...tiba-tiba kening berkerut, Alasannya karena sepertinya saya jarang memberikan stimulasi yang berkaitan dengan matematika kepada Sabrina. Tidak seperti tantangan level #5 yang lancar jaya karena membaca memang sudah jadi rutinitas harian kami.

Akhirnya dengan jurus memposisikan diri sebagai fasilitator dan observer insyaallah siap memulai tantangan kali ini dengan penuh suka cita. Tak perlu lagi berpikir serumit apa mengajarkan matematika pada anak tiga tahun, tapi cukup nikmati saja proses sambil mengumpulkan puzzle-puzzle pembelajaran. Bismillah untuk menemukan AHA momen bersama Sabrina.

Hari pertama menjalani tantangan ini, akhirnya saya menemukan aha momen di mana saya bisa menstimulasi Sabrina mengenal matematika. Dari dapur, perjalanan ini dimulai. Mungkin gak pernah kepikiran kalau belajar matematika di dapur? Tapi ternyata bisa banget, dan banyak hal yang bisa dipelajari.

Seperti hari ini, Sabrina membantu bunda mengupas bawang. Tentu Sabrina tidak mengupas memakai pisau, tapi menggunakan tangan mungilnya, sekalian latihan motorik halus. "Na, coba mana bawang putih?". Tangan kecilnya dengan sigap mengambil bawang putih, begitupun saat saya memintanya mengambil bawang merah.



"Na, yuk kita hitung ada berapa bawangnya!". Dengan sigap tangan mungilnya kembali memasukkan bawang ke masing-masing tempatnya.  "Satu...dua..tiga..dst". "Hore, bawangnya banyak ya Nak! Sekarang kita susun yuk!". Saya mengajak Sabrina sambil mencontohkan. Menyusun bawang hingga akhirnya berderet dari satu buah bawang hingga lima buah. Dan ternyata Sabrina excited, mencoba meniru sambil mulutnya komat kamit "ini satu, dua, dst...".

Eksperimen bawang ini menghasilkan banyak pembelajaran bagi Sabrina. Mulai dari melatih motorik halus, hingga melatih logikanya. Mengklasifikasikan jenis bawang, mencoba menyusun, hingga mengenal kuantitas. Ya, namanya juga belajar pasti ada salahnya. Dalam proses banyak juga hal yang gak diprediksi. Seperti bawang yang berakhir berhamburan karena dimainkan dengan versi imajinasinya :)



"Terkadang kita begitu rumit memikirkan bagaimana belajar matematika. Padahal bisa jadi saat kita memasak di dapur justru kita sedang belajar matematika"

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs

Comments

Popular posts from this blog

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany...

Yuk Menuang Lagi!

Setelah kemarin Sabrina bereksplorasi dengan air, hari ini Sabrina bereksplorasi menggunakan kacang ijo. Biasanya saya pribadi menggunakan media yang ada di rumah untuk bermain Sabrina. Termasuk kacang ijo ini. Jadi, sebelum dimasak, seringkali saya "membolehkan" Sabrina untuk bereksplorasi dengan bahan-bahan ini. Entah menuang, menyendok, mencuci, dll. Hari ini bunda masih mengenalkan tentang konsep besar dan kecil, serta konsep "kosong" dan "penuh". Seperti biasa, saya menyediakan nampan dan botol-botol kaca berbeda ukuran, sendok dan centong. Tanpa diberi intruksi Sabrina langsung menuang kacang ijo dengan alat tersebut. Pertama Sabrina memindahkan kacang ijo dengan sendok kecil, lalu dengan centong, dan terakhir menuang langsung antar botol. Sepertinya urutannya selalu demikian 😂. Berkali-kali botol kaca diisi penuh kacang ijo lalu dikosongkan kembali. Hal tersebut menjadi momen yang pas bagi saya untuk mengenalkan konsep matematika sederhana....

Bagaimana Seharusnya Perempuan Menggunakan Teknologi?

  Oleh: Annisa Fauziah (IP Depok/Mahasiswi Bunda Salihah) Di era globalisasi, teknologi menjadi sesuatu hal yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-sehari, termasuk bagi perempuan. Siapa yang masih berpikir bahwa yang melek teknologi itu hanya identik dengan kaum pria saja? Nah, ternyata teknologi informasi dan komunikasi masih sangat dekat dengan identitas laki-laki. Adapun perempuan sering kali hanya sebagai objek. Hal ini berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan RI, pada bidang teknologi, khususnya TIK. Padahal, kuantitas jumlah perempuan hampir separuh dari penduduk Indonesia. Tentu hal ini bisa menjadi potensi yang luar biasa jika diberdayakan dengan baik. (lipi.go.id, 23/04/2019) Teknologi ini seperti dua sisi mata uang. Artinya, ia akan bermanfaat jika digunakan oleh orang yang tepat. Namun sebaliknya, akan menjadi bumerang jika kita tidak bijak menggunakannya.   Nah, tentu di era Revolusi Industri 4.0, pere...