Skip to main content

Mengenal Sosok Teladan Melalui Buku

Tak terasa sudah lebih dari seminggu kami melewati tantangan game level 5. Hikmah pembelajaran yang selalu kami dapatkan ketika menjalani game adalah bagaimana melatih diri untuk konsisten dan fokus kepada tujuan. Dan ternyata memang benar, ketika kita memiliki tujuan yang jelas, ketika kita mau fokus sekaligus mau berjibaku menikmati proses, maka dari situlah kita akan menikmati hasil pembelajaran kita. Hasil bukan semata tentang pencapaian berupa angka, tapi hasil adalah tentang upaya bahwa kita telah melangkahkan kaki, tidak diam di tempat apalagi mundur ke belakang. Pernah malas dan bosan? Tentu Iya, pernah merasa lelah dan kecewa? Tentu iya, pernah merasa gagal dan ingin berhenti? Tentu iya. Tapi karena sebuah TUJUAN, maka kami menata diri kembali, mengumpulkan amunisi untuk fokus pada proses mengistiqamahkan diri menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Hari ini, hikmah pembelajaran yang saya dapat dari kebiasaan mengenalkan literasi dalam keluarga adalah tentang bagaimana kami bisa menghadirkan sosok teladan di keluarga. Tentu menjadi orangtua bukanlah hal yang mudah,  apalagi ketika anak berada di fase "imprinting", menjadi peniru ulung apa yang kita ucapkan dan kita lakukan. Dalam impian idealnya kita ingin mengajarkan tentang sosok anak yang sholih, baik budinya, pemaaf, dan dermawan, tapi apa daya melihat diri sendiri masih banyak cela. Nah, buku ternyata secara tidak langsung bisa membantu memfasilitasi kami untuk menggambarkan tentang sosok orang-orang teladan seperti Rasulullah SAW, sahabat dan sahabiyah.

Hari ini Sabrina membaca buku tentang "Utsman yang Dermawan", "Ali Sang Pemberani", dan "Khadijah Muslimah Pertama", dan "Aisyah yang Cerdas". Dengan ilustrasi dan bahasa sederhana, orangtua bisa menanamkan nilai-nilai keteladanan dari sosok-sosok tersebut. Misalnya saja, Sabrina sangat terkesan dengan sosok Aisyah, yang digambarkan senang menuntut ilmu. "Bunda, ini Aisyah baca buku!". Di cerita yang lain, Sabrina amat terkesan dengan sosok Utsman yang gemar berbagi kepada orang miskin. Raut muka Sabrina berubah sedih, meniru ekspresi menangis ketika melihat gambar orang miskin yang diberi sedekah oleh Utsman. 



"Buku hanyalah sebuah media yang menjadi sarana pembelajaran kita tentang banyak hal, salah satunya adalah tokoh teladan. Namun, bukan berarti peran mendidik dan mencontohkan kita alih fungsikan dari keteladanan langsung orangtua kepada buku semata. Maka, alangkah baiknya jika buku dijadikan sarana belajar bersama anak dan orangtua kan?"

#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
#Day8

Comments

Popular posts from this blog

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany...

Yuk Kita Berbagi Hadiah

Setelah pekan sebelumnya kami berkenalan dengan teman-teman dari regional lain di Virtual Camp dan mengenal apa keluarga favoritnya, maka pekan ini kami diminta untuk memberi hadiah kepada teman-teman yang sudah kami kenal tersebut. Kami diminta untuk memilih minimal 3 orang teman yang dianggap paling berkesan untuk diberi hadiah berupa "makanan" kesukaanya. Nah, bagi saya pribadi sebenarnya saat berkenalan dengan sebelas orang teman baru di pekan sebelumnya, masing-masing memiliki kesan tersendiri. Namun, ada beberapa yang memang sampai membuat saya berbinar dan mendapat banyak inspirasi. Tantangan di tugas pekan ini adalah bagaimana kita mampu meramu "makanan" kesukaan teman kita, meskipun mungkin kita tidak suka dengan makanan itu. Ya, kami sebenarnya diperbolehkan untuk belanja "makanan" dari toko seperti google. Namun, bagi saya pribadi ada baiknya untuk mengemas dan meramu makanan itu sebelum dikirim kepada teman-teman yang lain. Saya pribadi ber...

Belajarnya Seorang Ibu

Alhamdulillah setelah sekian lama tidak "upgrading" diri sebagai seorang ibu, akhirnya bisa kembali mengikuti seminar tentang anak. Ya, setelah menikah dan punya anak, entah kenapa sepertinya untuk mengedukasi diri itu terasa banyak tantangan. Padahal sih sebenarnya banyak "alasan" saja 😂. Di era berkembangnya multimedia yang begitu pesat, sebenarnya para ibu bisa mengambil banyak manfaat untuk mengedukasi dirinya. Kemudahan akses informasi melalui teknologi multimedia membuat sesuatu yang awalnya sulit dijangkau kini dengan mudah berada di depan mata. Bisa diibaratkan hanya dengan tombol "klik" di papan keyboard laptop atau hp nya, kini para ibu bisa mendapat beragam informasi dalam waktu sekajap. Kita bisa memulai dengan pertanyaan sederhana di pagi hari. "Apa yang ingin saya ketahui hari ini?". Nah, dari pertanyaan itu mungkin akan muncul rentetan pertanyaan lain setiap harinya. Beberapa mungkin ada yang relevan dengan kejadian yang kita...