Skip to main content

[Game Level 5: "Membangun Habit Membaca dalam Keluarga"]

Tak terasa liburan cawu I kuliah bunsay sudah berakhir, dan kini sudah memasuki game level 5. Memulai sebuah "tantangan" setelah jeda liburan tentu bukan merupakan hal yang mudah kan? Tapi, semangat teman-teman di kelas bunsay depok yang makin rame membuat energizer tersendiri agar saya pribadi siap menjalani tantangan level 5 ini.

Nah, hari pertama ini kami mulai dengan menempel "pohon literasi" yang sudah saya dan Sabrina buat kemarin malam. Dan seperti biasa Sabrina selalu super excited melakukan aktivitas menggunting dan menempel apalagi menggunakan kertas berwarna. "Nak, ini namanya pohon literasi. Nanti kalau Sabrina baca buku kita tempel daunnya di pohon ya!". Sabrina nampak kegirangan saat saya berikan kesempatan untuk menempel daun. Ya, rekor membaca setiap hari selalu "dipecahkan" oleh Sabrina, karena haru ini membaca 4 buah buku cerita, lebih tepatnya dibacakan bunda 😬.



Nah, siapa yang sebenernya paling tertantang di game ini? Yang paling tertantang adalah ayah Sabrina 😂. Ya, karena membaca bagi saya dan Sabrina sudah menjadi rutinitas harian kami, tapi bagi ayahnya hal ini teramat sulit, entah karena kesibukan, kelelahan dan memang tidak terlalu "suka" membaca. Seringkali ayahnya Sabrina "ngeles" bilang yang penting prakteknya dan selalu minta di review hasil bacaan saya. Namun alhamdulillah masih bisa menjadi pendengar atau pembaca hasil review yang saya ceritakan atau tuliskan. Belum di fase menikmati dan merasa butuh untuk membaca.

Its oke, bagi saya pribadi itu bukan merupakan hal yang salah. Karena setiap orang tentu memiliki passion nya masing-masing. Yang jelas di dalam keluarga kami tidak boleh ada menutup diri untuk belajar. Baik dengan media apapun dan cara belajar yang diminati.

Tentang kebiasaan membaca di keluarga kami, family time untuk membaca yaitu saat menjelang tidur. Ya, sejak Sabrina lahir, kami rutin membacakan buku cerita. Biasanya jika tidak pulang malam, ayahnya Sabrina juga suka membacakan buku untuk Sabrina, meskipun biasanya Sabrina lebih sennag dibacakan buku oleh saya. Mungkin ayahnya kurang ekspresif dan improvisasi 😂. Namun, yang paling berharga dari proses membaca bersama keluarga adalah bonding kami semakin dekat.

"Membaca itu bukan tentang seberapa tebal buku yang kita baca, namun seberapa berpengaruh bacaan itu bagi kehidupan kita"

#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
#Day1

Comments

Popular posts from this blog

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany...

Bagaimana Seharusnya Perempuan Menggunakan Teknologi?

  Oleh: Annisa Fauziah (IP Depok/Mahasiswi Bunda Salihah) Di era globalisasi, teknologi menjadi sesuatu hal yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-sehari, termasuk bagi perempuan. Siapa yang masih berpikir bahwa yang melek teknologi itu hanya identik dengan kaum pria saja? Nah, ternyata teknologi informasi dan komunikasi masih sangat dekat dengan identitas laki-laki. Adapun perempuan sering kali hanya sebagai objek. Hal ini berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan RI, pada bidang teknologi, khususnya TIK. Padahal, kuantitas jumlah perempuan hampir separuh dari penduduk Indonesia. Tentu hal ini bisa menjadi potensi yang luar biasa jika diberdayakan dengan baik. (lipi.go.id, 23/04/2019) Teknologi ini seperti dua sisi mata uang. Artinya, ia akan bermanfaat jika digunakan oleh orang yang tepat. Namun sebaliknya, akan menjadi bumerang jika kita tidak bijak menggunakannya.   Nah, tentu di era Revolusi Industri 4.0, pere...

Liburan ke Kampung Halaman

Alhamdulillah tak terasa sudah lebih dari dua minggu saya menuliskan tentang aha momen bersama Sabrina, khususnya tentang apa yang senantiasa membuatnya berbinar. Saya pribadi mencatat bahwa sesuatu yang membuat Sabrina berbinar adalah sesuatu yang sering sekali dilakukannya atas inisiatifnya sendiri. Hal tersebut dilakukannya berulang kali hingga membuatnya begitu "anteng" bereksplorasi, bahkan tanpa sadar beberapa kerjaan rumah saya bisa selesai ketika Sabrina bermain sendiri. Indikator lainnya yaitu bagaimana ekspresi Sabrina yang ketika melakukan suatu hal begitu bersemangat, berteriak kegirangan dengan wajah penuh senyuman. Ya, bernyanyi misalnya. Hal itu yang selalu membuatnya begerak dan tertawa penuh kebahagiaan.  Aktivitas lain yang selalu membuat Sabrina berbinar adalah berjalan-jalan. Melihat sekelilingnya entah itu pasar, perpustakaan, maupun alam terbuka. Ya, walaupun mungkin Sabrina juga bukan tipe yang mudah berbaur, tapi setidaknya dia begitu menikmati sebua...