Skip to main content

Asyiik...Paket Bukunya Datang!!

Saya mengenalkan Sabrina pada buku secara natural. Saya ingin memberikan kesan bahwa berinteraksi dengan buku itu menyenangkan bukan sesuatu yang membuat bosan apalagi penuh beban. Maka, tahap awal yang saya lakukan adalah bagaimana menumbuhkan minat baca pada Sabrina. Ya, ketika seseorang sudah memiliki minat, tentu dia mau meluangkan waktu untuk mengenal lebih lanjut apa yang dia minati kan?

Sebuah kesan positif tentang buku sedikit demi sedikit terlihat pada diri Sabrina. Misal saja hal sederhana, bagaimana hadiah buku begitu berkesan baginya. Ya, matanya selalu berbinar saat kami memberikan kado buku. Senyumnya merekah saat saya sodorkan buku baru yang masih dikemas. Jadi, karena saya cukup sering membeli buku via online, maka bagi Sabrina saat paket datang, maka asumsinya adalah buku. Dan betapa antusiasnya Sabrina ketika sudah tau ada kurir yang membawa paket datang, menyodorkan bungkusan. "Yeay...buku!!", " Bunda ayo buka..ayo buka!". Begitulah ekspresinya yang segera ingin membuka paket. Tangan kecilnya berusaha membuka paket, jika tak mampu maka segeralah dirinya meminta bantuan "Bunda mana gunting?", ini tolong bukain!". 

Kemarin tiga buah paket buku datang, maka di hari itu juga tiga buah buku itu minta dibacakan, bahkan tak tanggung-tanggung sampai tiga kali ulangan saya harus membaca buku itu. Setiap buku datang, maka dengan antengnya Sabrina mengotak atik isi buku, sambil mulut kecilnya berceloteh, mencoba mendeskripsikan isi buku dengan bahasanya sendiri. Hari ini buku itu kembali minta diceritakan. Pagi-pagi sekali, ayahnya sudah menceritakan seri buku Pocoyo yang kemarin dibeli.



Wah, melihat pemandangan seperti itu membuat saya pribadi semakin bersemangat untuk menanamkan kecintaan pada buku dan membaca, karena hal itu bisa menjadi pintu gerbang dan media untuk mengetahui berbagai jenis ilmu dan informasi. Semoga kelak ketertarikan Sabrina pada buku membuatnya semakin lekat dengan ilmu.

Saya pribadi bukanlah tipe orang yang "memaksakan" apa yang di luar kemampuan. Bukan tentang berapa jumlah buku yang dibeli perbulan, berapa harga buku yang berderet di lemari, apalagi sekedar ikut-ikutan tren bacaan kekinian. Bukan pula karena ingin dilirik karena "banyak" koleksi buku yang dibaca.

"Membaca adalah suatu proses bagaimana kita mau membuka pintu gerbang untuk semakin lekat dengan ilmu"

#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst
#Day7

Comments

Popular posts from this blog

Peran Adab dalam Memerangi Pergaulan Bebas

Presentasi hari kedua tantangan level 11 disampaikan oleh Mbak Risca, Mbak Suci, Mbak Thifal dan Mbak Rohmah. Pemaparan diawali dengan menyampaikan data-data terkait pergaulan bebas di kalangan remaja. Dilansir TirtoID (2016), BKKBN 2013 lalu menyebutkan sebanyak 20,9 persen remaja di Indonesia mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Kondisi ini menyumbang peranan besar dalam jumlah kematian ibu dan anak. Di samping itu, Pusat Unggulan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi pada 2013 juga menyebut, sekitar 2,1 – 2,4 juta perempuan setiap tahun diperkirakan melakukan aborsi, 30% di antaranya oleh remaja. Untuk itu, United Nations Departmen of Economic and Social Affairs (UNDESA) pada 2011 masih menempatkan Indonesia sebagai negara dengan persentase pernikahan dini pada peringkat 37. Menurut BKKN dengan peringkat itu, Indonesia merupakan negara kedua di ASEAN dengan persentase pernikahan dini tertinggi setelah Kamboja. Fitrah Seksualitas pada Usia Remaja Fitrah seksualita

Apa Perasaanmu Hari Ini?

[Dokumentasi pribadi] Perjalanan membersamai tumbuh kembang anak pertama sungguh memberikan banyak pembelajaran bagi saya pribadi untuk memahami peran seorang ibu. Episode awal menjadi seorang ibu dipenuhi oleh pengalaman yang memungkinkan seorang ibu menjadi orangtua "sumbu pendek". Betapa tidak, hampir setiap jam terdengar tangisan dari seorang bayi kecil di hadapannya. Entah karena lapar, kepanasan, bosan, dsb. Episode berlanjut dengan fase di mana anak mulai sering tantrum. Saat itu saya terkaget-kaget menyaksikan seorang anak balita di hadapan saya yang menangis menjerit tiada henti, bahkan sambil berguling-guling, terkadang meronta. Berbagai jurus pun mulai dicoba mulai dari mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan makanan kesukaannya, mengajaknya keluar melihat teman bermainnya, bahkan menyodorkan gadget berupa video yang bisa membuat tangisannya mereda. Namun, ternyata berbagai cara tersebut juga terkadang tidak berhasil membuat anak berhenti menangis. Nah, y

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany