Skip to main content

Mengenal Montessori

Apakah emak-emak "zaman now" familiar dengan istilah montessori? Sekitar dua tahun yang lalu saya mengenal istilah montessori melalui salah satu group whatssapp. Saat itu kurikulum montessori belum terlalu familiar di kalangan para ibu jika dibandingkan saat ini. Entah karena saat itu saya masih "kuper" karena memang juga masih menyandang ibu baru atau memang tulisan seputar montessori memang belum banyak dipublikasikan di Indonesia.

Akhirnya dari sebuah intelectual curiosity, saya pun mulai menjelajah untuk mengetahui lebih lanjut tentang montessori. Nah, sampailah petualangan saya ke sebuah website http://indonesiamontessori.com milik Elvina Lim Kusumo atau lebih familiar disapa MomC. Saya mulai tertarik membaca setiap artikel yang ditulis di website ini. Bahkan akhirnya saya pun menjadi follower MomC di instagram, pun memiliki salah satu buku yang beliau tulis.  IndonesiaMontessori.com (IMC) mulai aktif sejak 2015. Ternyata selama kurang dari setahun page view website ini sekitar 3000.000.

Melalui ilmu yang didapat MomC saat di Amerika, akhirnya beliau mampu menjadi  salah satu inspirator bagi para ibu untuk mau menerapkan kurikulum montessori di rumah mereka. Artikel seputar stimulasi tumbuh kembang anak melalui pendekatan metode montessori banyak diinformasikan di website ini.

Perkembangan teknologi ternyata menjadi sarana yang efektif untuk mempercepat tersebarnya metode montessori di kalangan para ibu. Misalnya saja inisiatif MomC yang melakukan challenge bagi para ibu untuk mem- posting kegiatan hariannya bersama anak di rumah dengan memakai pendekatan montessori. Platform instagram menjadi salah satu sarana yang membuat metode ini kini semakin "booming" di kalangan para ibu.

Website http://indonesiamontessori.com sangat membantu para ibu untuk memahami filosofi montessori dalam mendidik anak-anaknya di rumah. Kini banyak orangtua yang peduli untuk melakukan aktivitas bermain bahkan membuat permainan untuk anaknya dengan pendekatan montessori.


MomC juga memberikan beberapa printable sesuai tema yang bisa diunduh secara gratis oleh para ibu untuk menemani anaknya bermain di rumah. Misalnya saja printable untuk mengenalkan berbagai emosi pada anak. Orangtua akhirnya tidak perlu pusing lagi untuk mencari inspirasi permainan untuk anak.

Tak lupa, MomC juga memberikan beberapa tutorial tentang DIY berbagai permainan untuk anak yang disesuaikan dengan usianya, misalnya saja membuat play dough. Hal positif dari website ini, yaitu MomC menyajikan artikel berdasarkan pengalamannya juga, sehingga alat dan bahan yang digunakan juga memang yang mayoritas mudah didapat dan diaplikasikan di rumah.

Jadi, bagi para ibu yang ingin mengetahui seputar montessori, website ini sangat recomended untuk dikunjungi.

#Day 10
#Tantangan10Hari
#Level12
#KuliahBunsayIIP
#KeluargaMultimedia

Comments

Popular posts from this blog

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany...

Yuk Menuang Lagi!

Setelah kemarin Sabrina bereksplorasi dengan air, hari ini Sabrina bereksplorasi menggunakan kacang ijo. Biasanya saya pribadi menggunakan media yang ada di rumah untuk bermain Sabrina. Termasuk kacang ijo ini. Jadi, sebelum dimasak, seringkali saya "membolehkan" Sabrina untuk bereksplorasi dengan bahan-bahan ini. Entah menuang, menyendok, mencuci, dll. Hari ini bunda masih mengenalkan tentang konsep besar dan kecil, serta konsep "kosong" dan "penuh". Seperti biasa, saya menyediakan nampan dan botol-botol kaca berbeda ukuran, sendok dan centong. Tanpa diberi intruksi Sabrina langsung menuang kacang ijo dengan alat tersebut. Pertama Sabrina memindahkan kacang ijo dengan sendok kecil, lalu dengan centong, dan terakhir menuang langsung antar botol. Sepertinya urutannya selalu demikian 😂. Berkali-kali botol kaca diisi penuh kacang ijo lalu dikosongkan kembali. Hal tersebut menjadi momen yang pas bagi saya untuk mengenalkan konsep matematika sederhana....

Bagaimana Seharusnya Perempuan Menggunakan Teknologi?

  Oleh: Annisa Fauziah (IP Depok/Mahasiswi Bunda Salihah) Di era globalisasi, teknologi menjadi sesuatu hal yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-sehari, termasuk bagi perempuan. Siapa yang masih berpikir bahwa yang melek teknologi itu hanya identik dengan kaum pria saja? Nah, ternyata teknologi informasi dan komunikasi masih sangat dekat dengan identitas laki-laki. Adapun perempuan sering kali hanya sebagai objek. Hal ini berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan RI, pada bidang teknologi, khususnya TIK. Padahal, kuantitas jumlah perempuan hampir separuh dari penduduk Indonesia. Tentu hal ini bisa menjadi potensi yang luar biasa jika diberdayakan dengan baik. (lipi.go.id, 23/04/2019) Teknologi ini seperti dua sisi mata uang. Artinya, ia akan bermanfaat jika digunakan oleh orang yang tepat. Namun sebaliknya, akan menjadi bumerang jika kita tidak bijak menggunakannya.   Nah, tentu di era Revolusi Industri 4.0, pere...