Skip to main content

Aplikasi "What to Expect"

Salah satu pertimbangan saya dalam memilih sebuah aplikasi yang sesuai yaitu dimulai dengan sebuah pertanyaan retoris "apa yang saat ini sedang saya butuhkan?". Alasannya sederhana, selain akhirnya saya bisa mengatur skala prioritas, pun bisa mengatur kapasitas memori hp yang hampir habis. Artinya saya harus selektif dalam memilih aplikasi apa yang paling saya butuhkan.

Salah satu aplikasi yang saat ini saya butuhkan yaitu aplikasi seputar kehamilan. Alhamdulillah saat ini saya sedang hamil anak kedua. Sejak mengetahui saya hamil, salah satu proses memberdayakan diri dengan sesuatu yang positif, dimulai dengai mengunduh aplikasi tentang kehamilan. Tujuannya supaya saya bisa mengedukasi diri dan mencari informasi seputar kehamilan.

Saya teringat dahulu pernah mendapat informasi dari instagram seorang dokter yang merekomendasikan aplikasi "What to Expect". Aplikasi ini bisa diunduh secara gratis di playstore. Akhirnya saya mulai menjelajah untuk mengetahui aplikasi ini lebih lanjut. Selama hampir tujuh bulan aplikasi ini menemani keseharian saya, ternyata banyak manfaat yang saya rasakan. Misalnya saja usia kehamilan yang terpantau, karena terkadang para ibu sering lupa berapa tepatnya usia kehamilannya kini.

Beberapa kali saya mengalami keluhan selama kehamilan. Nah, melalui aplikasi ini saya pun bisa mendapatkan informasi yang lengkap melalui artikel-artikel seputar kehamilan yang ada di aplikasi ini. Misalnya saja saat keluhan sakit pinggang muncul, begitupun saat hb saya rendah. Informasi mengenai gejala umum yang dihadapi ibu hamil, apa treatment yang harus diberikan serta rekomendasi lainnya cukup lengkap diinformasikan di aplikasi ini. Meskipun tentunya pemeriksaan langsung tetap harus dilakukan oleh tenaga kesehatan, jika memang dibutuhkan oleh ibu hamil. Aplikasi ini juga tidak hanya memuat seputar informasi kehamilan, namun ada pula informasi seputar parenting dan tumbuh kembang anak.
Perkembangan janin dapat dipantau setiap pekannya, begitupun perubahan tubuh ibu. Seringkali banyak hal yang membuat ibu hamil cemas dengan perkembangan janin selama kehamilan, begitupun dengan perubahan yang dialaminya selama kehamilan. Nah, aplikasi ini banyak menjawab kecemasan para ibu. Aplikasi ini juga bisa memutar video seputar tumbuh kembang janin setiap minggunya. Video pun dilengkapi dengan penjelasan oleh narasumber.
Aplikasi ini juga memfasilitasi para ibu untuk bergabung dengan komunitas, misalnya bersama para ibu yang memiliki perkiraan bulan kelahiran anak yang sama. Komunitas juga dapat diketahui melalui wilayah domisili yang berdekatan. Tujuannya supaya para ibu bisa saling berbagi informasi seputar kehamilannya. Tak lupa aplikasi ini juga memberikan informasi seputar tes dan skrining selama kehamilan, baik pada trisemester I, trisemester II, maupun trisemester III.

#Day 7
#Tantangan10Hari
#Level12
#KuliahBunsayIIP
#KeluargaMultimedia

Comments

Popular posts from this blog

Peran Adab dalam Memerangi Pergaulan Bebas

Presentasi hari kedua tantangan level 11 disampaikan oleh Mbak Risca, Mbak Suci, Mbak Thifal dan Mbak Rohmah. Pemaparan diawali dengan menyampaikan data-data terkait pergaulan bebas di kalangan remaja. Dilansir TirtoID (2016), BKKBN 2013 lalu menyebutkan sebanyak 20,9 persen remaja di Indonesia mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Kondisi ini menyumbang peranan besar dalam jumlah kematian ibu dan anak. Di samping itu, Pusat Unggulan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi pada 2013 juga menyebut, sekitar 2,1 – 2,4 juta perempuan setiap tahun diperkirakan melakukan aborsi, 30% di antaranya oleh remaja. Untuk itu, United Nations Departmen of Economic and Social Affairs (UNDESA) pada 2011 masih menempatkan Indonesia sebagai negara dengan persentase pernikahan dini pada peringkat 37. Menurut BKKN dengan peringkat itu, Indonesia merupakan negara kedua di ASEAN dengan persentase pernikahan dini tertinggi setelah Kamboja. Fitrah Seksualitas pada Usia Remaja Fitrah seksualita

Apa Perasaanmu Hari Ini?

[Dokumentasi pribadi] Perjalanan membersamai tumbuh kembang anak pertama sungguh memberikan banyak pembelajaran bagi saya pribadi untuk memahami peran seorang ibu. Episode awal menjadi seorang ibu dipenuhi oleh pengalaman yang memungkinkan seorang ibu menjadi orangtua "sumbu pendek". Betapa tidak, hampir setiap jam terdengar tangisan dari seorang bayi kecil di hadapannya. Entah karena lapar, kepanasan, bosan, dsb. Episode berlanjut dengan fase di mana anak mulai sering tantrum. Saat itu saya terkaget-kaget menyaksikan seorang anak balita di hadapan saya yang menangis menjerit tiada henti, bahkan sambil berguling-guling, terkadang meronta. Berbagai jurus pun mulai dicoba mulai dari mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan makanan kesukaannya, mengajaknya keluar melihat teman bermainnya, bahkan menyodorkan gadget berupa video yang bisa membuat tangisannya mereda. Namun, ternyata berbagai cara tersebut juga terkadang tidak berhasil membuat anak berhenti menangis. Nah, y

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany