Skip to main content

Aplikasi Chai's Play

Tak terasa sudah sepuluh hari saya menjalani tantangan level 12 kelas bunsay. Kesannya? Semakin menantang dan membuat mata berbinar, ketika mencoba "ngulik" berbagai aplikasi baru, pun akhirnya memfilter beberapa aplikasi yang sudah saya unduh sebelumnya. Tantangan sebenarnya di level 12 ini adalah bagaimana supaya saya sendiri secara bijak tidak terbawa oleh arus "tsunami informasi" yang justru membuat ilmu yang didapat terasa "overload" dan akhirnya sulit untuk diaplikasikan.

Saya akhirnya mencoba membuka catatan webinar bersama Ibu Septi, mencoba memaknai kembali tentang keluarga multimedia sesungguhnya. Jangan sampai teknologi sebagai "sarana" yang mempermudah kehidupan kita justru mengambil alih peran kita sesungguhnya, entah sebagai istri maupun ibu di dalam keluarga kita. Rasanya tertampar juga untuk terus bermuhasabah jangan sampai teknologi justru menjauhkan yang dekat. Entah karena akhirnya kita sudah begitu "menikmati" berselancar di dunia maya, hingga akhirnya lupa untuk bercengkrama di dunia nyata.

Dalam mendidik anak, tentu tak dapat dipungkiri perkembangan teknologi juga dapat menjadi sarana yang mempermudah orangtua mendidik anak-anaknya di rumah. Berbagai ide permainan, kurikulum pembelajaran, dsb kini dengan mudah bisa kita akses melalui internet. Hal tersebut akhirnya memotivasi pula para ibu untuk melakukan homeschooling kepada anak-anaknya. Tentu hal tersebut juga harus memotivasi para ibu untuk meng-upgrade ilmu dan mencari berbagai informasi, termasuk di dalamnya perkembangan teknologi yang akan membantu proses pembelajaran di rumah.

Setelah kemarin saya mereview tentang website montessori yang cukup populer di Indonesia, hari ini saya mencoba mencari tahu tentang aplikasi yang membantu saya dalam aspek pengasuhan secara general, khususnya untuk menstimulasi tumbuh kembang anak. Akhirnya saya pun penasaran dengan aplikasi "Chai's Play" yang sebelumnya juga pernah diceritakan oleh teman di salah satu group whatssapp.

Chai's Play adalah aplikasi pengasuhan anak untuk para orangtua dari anak-anak usia 0-6 tahun. Chai's play secara umum memuat konten seputar parenting dan proses stimulasi tumbuh kembang anak yang dapat dilakukan oleh para orangtua di rumah. Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis di playstore.

Setelah mengunduh aplikasi ini di playstore, orangtua bisa log in dengan menggunakan akun facebook ataupun email. Kemudian orang tua bisa memasukkan nama dan tanggal lahir anak yang tujuannya adalah untuk mendapatkan update info pilihan yang sesuai dengan usia anak setiap hari.
Aplikasi ini akan sangat membantu para orangtua yang seringkali kebingungan dalam mencari ide bermain bersama anak. Nah, melalui aplikasi ini beragam ide permainan akan bisa kita mainkan bersama anak di rumah. Tentunya permainan ini juga sudah disesuaikan dengan usia anak. Tak lupa info seputar parenting tentu sangat membantu para orangtua untuk lebih peduli dengan tunbuh kembang anak.
Aplikasi Chai's Play dibangun bersama-sama oleh para ahli pendidikan dan desainer yang peduli terhadap anak-anak dan para orangtua. Jadi kontennya pun memang disesuaikan dengan tahap tumbuh kembang anak sesuai usianya. Stimulasi pun tidak hanya seputar aspek kognitif saja. Berbagai ide permainan yang ada dalam aplikasi ini sangat bervariatif, mulai dari permainan untuk menstimulasi aspek motorik halus, sosial emosional, dsb. Berikut ini contoh permainan untuk anak usia 3 tahun.
Setelah mengunduh dan "ngulik" aplikasi ini, akhirnya PR sesungguhnya bagi saya pribadi adalah untuk mengeksekusi berbagai ide permainan yang diberikan, yang tentunya harus disesuaikan dengan usia dan minat anak. Jangan sampai ibunya sudah "ngulik" banyak aplikasi, tapi lupa untuk bermain bersama anak. Yuk, kita belajar bersama anak-anak kita di rumah melalui permainan yang menyenangkan!

#Day 11
#Tantangan10Hari
#Level12
#KuliahBunsayIIP
#KeluargaMultimedia

Comments

Popular posts from this blog

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany...

Yuk Menuang Lagi!

Setelah kemarin Sabrina bereksplorasi dengan air, hari ini Sabrina bereksplorasi menggunakan kacang ijo. Biasanya saya pribadi menggunakan media yang ada di rumah untuk bermain Sabrina. Termasuk kacang ijo ini. Jadi, sebelum dimasak, seringkali saya "membolehkan" Sabrina untuk bereksplorasi dengan bahan-bahan ini. Entah menuang, menyendok, mencuci, dll. Hari ini bunda masih mengenalkan tentang konsep besar dan kecil, serta konsep "kosong" dan "penuh". Seperti biasa, saya menyediakan nampan dan botol-botol kaca berbeda ukuran, sendok dan centong. Tanpa diberi intruksi Sabrina langsung menuang kacang ijo dengan alat tersebut. Pertama Sabrina memindahkan kacang ijo dengan sendok kecil, lalu dengan centong, dan terakhir menuang langsung antar botol. Sepertinya urutannya selalu demikian 😂. Berkali-kali botol kaca diisi penuh kacang ijo lalu dikosongkan kembali. Hal tersebut menjadi momen yang pas bagi saya untuk mengenalkan konsep matematika sederhana....

Aku Anak Petualang

Alhamdulillah ini Sabrina bisa berpetualang di Kota Bandung. Ya, meskipun destinasi kami sekedar bermain di taman kota. Namun, dari perjalanan kami hari ini saya mencatat beberapa aha momen selama kami beraktivitas bersama. Pertama adalah tentang pentingnya family time bagi sebuah keluarga. Selain untuk menguatkan bonding di antara kami bertiga, ternyata family time bisa membuat kami saling memahami satu sama lain, termasuk tentang apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan kami masing-masing. Dari interaksi bersama, saya dan suami bisa belajar memahami tentang apa yang membuat Sabrina berbinar termasuk apa yang membuatnya takut. Kedua, perjalanan hari ini membuat kami belajar bersabar untuk mendampingi tumbuh kembang Sabrina. Karena saat ini Sabrina berada di fase egosentris, maka perhatian haruslah seringkali terpusat padanya. Tentang kepemilikan dll nya menjadi pembelajaran khusus yang membutuhkan kesabaran. Misalnya saja ketika di taman bermain anak yang sifatnya selalu ingin m...