Skip to main content

Tiada Hari Tanpa Mendongeng


Alhamdulillah tak terasa sudah masuk tantangan level 10 di kelas bunsay. Akhirnya sampai juga dengan tema yang saya suka yaitu mendongeng. Ya, mungkin kesannya jadi kurang "menantang". Padahal justu karena sudah suka, maka rasanya jadi lebih tertantang terutama untuk membersamai Sabrina dalam mendongeng. Nah, yang lebih utama lagi sebenarnya adalah proses untuk meng-upgrade diri bagi saya pribadi dalam dunia mendongeng ini.

Penyampaian materi dari fasil, cemilan hari rabu dan diskusi di kelas bunsay setidaknya sudah memberikan sedikit gambaran bahwa ilmu dalam mendongeng itu begitu luas. Bahkan, ternyata banyak teknik yang bisa dipelajari dan dipraktikan oleh para ibu supaya mendongeng bersama anak di rumah menjadi lebih menyenangkan. Nah, itu sebagai catatan khusus bagi saya pribadi, yaitu mau mengeksplorasi, berimprovisasi dan mempelajari teknik mendongeng. Meskipun tentu yang paling utama adalah menjalaninya dengan senang dan sepenuh hati.

Sabrina kini sudah berada di fase bisa memilih dan menentukan buku bacaan yang ingin saya ceritakan. Ya, biasanya Sabrina sebelum tidur siang atau malam sudah rutin "menagih" ayah atau bundanya untuk bercerita. Entah dengan media buku ataupun boneka. Namun, terkadang Sabrina juga menikmati saat kami bercerita langsung tanpa media apapun.

Hari ini Sabrina memilih empat buah board book untuk saya ceritakan. Nah, alhamdulillah media buku ini sangat membantu saya untuk menarik perhatian Sabrina terhadap satu cerita. Buku ini dikemas dengan kalimat sederhana dan singkat serta gambar yang menarik. Akhirnya emaknya mencoba menerapkan ilmu yang kemarin dibaca dari cemilan rabu di kelas bunsay.

Saya mencoba menirukan suara binatang yang ada di gambar dengan intonasi berbeda. Begitupun saat bercerita, saya coba perbanyak diskusi daripada sekedar membacakan deretan tulisan. Maka, dalam satu halaman buku, alhamdulillah saya bisa mengesplorasi banyak hal dari Sabrina. Entah itu tentang kosakata, rasa ingin tahunya, emosinya, dsb. Nah, PR nya adalah bagaimana emaknya harus punya berlipat kekuatan dan kesabaran dalam membersamai sang anak balita. Karena, kalau sudah anteng dan ketagihan, Sabrina justu akan meminta untuk mendongeng lagi dan lagi😂.

#Day1
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Comments

Popular posts from this blog

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany...

Yuk Menuang Lagi!

Setelah kemarin Sabrina bereksplorasi dengan air, hari ini Sabrina bereksplorasi menggunakan kacang ijo. Biasanya saya pribadi menggunakan media yang ada di rumah untuk bermain Sabrina. Termasuk kacang ijo ini. Jadi, sebelum dimasak, seringkali saya "membolehkan" Sabrina untuk bereksplorasi dengan bahan-bahan ini. Entah menuang, menyendok, mencuci, dll. Hari ini bunda masih mengenalkan tentang konsep besar dan kecil, serta konsep "kosong" dan "penuh". Seperti biasa, saya menyediakan nampan dan botol-botol kaca berbeda ukuran, sendok dan centong. Tanpa diberi intruksi Sabrina langsung menuang kacang ijo dengan alat tersebut. Pertama Sabrina memindahkan kacang ijo dengan sendok kecil, lalu dengan centong, dan terakhir menuang langsung antar botol. Sepertinya urutannya selalu demikian 😂. Berkali-kali botol kaca diisi penuh kacang ijo lalu dikosongkan kembali. Hal tersebut menjadi momen yang pas bagi saya untuk mengenalkan konsep matematika sederhana....

Bagaimana Seharusnya Perempuan Menggunakan Teknologi?

  Oleh: Annisa Fauziah (IP Depok/Mahasiswi Bunda Salihah) Di era globalisasi, teknologi menjadi sesuatu hal yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-sehari, termasuk bagi perempuan. Siapa yang masih berpikir bahwa yang melek teknologi itu hanya identik dengan kaum pria saja? Nah, ternyata teknologi informasi dan komunikasi masih sangat dekat dengan identitas laki-laki. Adapun perempuan sering kali hanya sebagai objek. Hal ini berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan RI, pada bidang teknologi, khususnya TIK. Padahal, kuantitas jumlah perempuan hampir separuh dari penduduk Indonesia. Tentu hal ini bisa menjadi potensi yang luar biasa jika diberdayakan dengan baik. (lipi.go.id, 23/04/2019) Teknologi ini seperti dua sisi mata uang. Artinya, ia akan bermanfaat jika digunakan oleh orang yang tepat. Namun sebaliknya, akan menjadi bumerang jika kita tidak bijak menggunakannya.   Nah, tentu di era Revolusi Industri 4.0, pere...