Skip to main content

Ketika Bosan Melanda

Salah satu tantangan keseharian yang saya hadapi dalam membersamai Sabrina yaitu bagaimana supaya saya dapat memfasilitasi aktivotas positif ketika Sabrina sudah bosan. Nah, hal "sepele" seperti ini secara tidak langsung membuat saya harus berpikir lebih kreatif dalam menemukan ide permainan yang bisa membuat Sabrina kembali bersemangat.

Saya pernah mencoba beberapa stimulasi yang sepertinya menarik untuk dilakukan. Namun, ternyata tantangan lain muncul, yaitu aktivitas bermain yang kita persiapkan kurang dilirik anak. Tak jarang perasaan kecewa melanda, hehee...Akhirnya setelah mengamati lebih detail, saya mendapatkan gambaran bahwa sesuatu yang bisa membuat Sabrina tertarik yaitu aktivitas di alam atau outdoor dan berbagai aktivitas baru yang belum pernah dilakukannya. Pasti hal itu bisa membuatnya "kepo", hingga akhirnya mau mencoba, dan akhirnya bisa anteng bermain.

Faktor lain yang saya pelajari tentang apa yang membuat Sabrina bosan yaitu tidak ada teman bermain, jadi terkadang akhirnya bisa membuat Sabrina rewel. Nah, kalau ada teman main biasanya Sabrina lebih anteng, bahkan tak jarang sampai tidak mau tidur karena asyik bermain. Kedua, ketika bosan melanda biasanya aktivitas yang bisa membuat Sabrina anteng adalah ketika Sabrina ikut membersamai saya beraktivitas. Misal, ikut diajak memasak, melipat baju, menjemur baju, dsb. Biasanya Sabrina selalu excited. Nah, resikonya kerjaan emaknya harus lebih lama selesai, dan tak jarang harus kerja dua kali, misal resiko dapur yang lebih berantakan untuk dibersihkan, dll.

Hari ini saya kembali mengamati tentang sesuatu yang membuat Sabrina tidak bosan yaitu bereskplorasi sesuai dengan imajinasinya. Sekali lagi resikonya adalah menguji kesabaran emaknya untuk mendampingi. Misalnya saja hari ini Sabrina tiba-tiba mencampur makanan di gelas yang diisi air, kemudian diaduk seolah seperti sedang membuat masakan. Tak lama pandangan mata tertuju pada baju yang berantakan. Ternyata baju, kerudung dan celana dijadikan media untuk bermain bersama boneka kesayangan. Emak terkadang cenat cenut melihat pemandangan begini. Tapi, kalau dipikir-pikir lagi, bukankah kita yang menginginkan anak kreatif dan tidak mudah bosan? Maka, nikmati saja masa-masa membersamai anak bereskplorasi dengan imajinasinya 😊

#day17
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Comments

Popular posts from this blog

Peran Adab dalam Memerangi Pergaulan Bebas

Presentasi hari kedua tantangan level 11 disampaikan oleh Mbak Risca, Mbak Suci, Mbak Thifal dan Mbak Rohmah. Pemaparan diawali dengan menyampaikan data-data terkait pergaulan bebas di kalangan remaja. Dilansir TirtoID (2016), BKKBN 2013 lalu menyebutkan sebanyak 20,9 persen remaja di Indonesia mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Kondisi ini menyumbang peranan besar dalam jumlah kematian ibu dan anak. Di samping itu, Pusat Unggulan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi pada 2013 juga menyebut, sekitar 2,1 – 2,4 juta perempuan setiap tahun diperkirakan melakukan aborsi, 30% di antaranya oleh remaja. Untuk itu, United Nations Departmen of Economic and Social Affairs (UNDESA) pada 2011 masih menempatkan Indonesia sebagai negara dengan persentase pernikahan dini pada peringkat 37. Menurut BKKN dengan peringkat itu, Indonesia merupakan negara kedua di ASEAN dengan persentase pernikahan dini tertinggi setelah Kamboja. Fitrah Seksualitas pada Usia Remaja Fitrah seksualita

Apa Perasaanmu Hari Ini?

[Dokumentasi pribadi] Perjalanan membersamai tumbuh kembang anak pertama sungguh memberikan banyak pembelajaran bagi saya pribadi untuk memahami peran seorang ibu. Episode awal menjadi seorang ibu dipenuhi oleh pengalaman yang memungkinkan seorang ibu menjadi orangtua "sumbu pendek". Betapa tidak, hampir setiap jam terdengar tangisan dari seorang bayi kecil di hadapannya. Entah karena lapar, kepanasan, bosan, dsb. Episode berlanjut dengan fase di mana anak mulai sering tantrum. Saat itu saya terkaget-kaget menyaksikan seorang anak balita di hadapan saya yang menangis menjerit tiada henti, bahkan sambil berguling-guling, terkadang meronta. Berbagai jurus pun mulai dicoba mulai dari mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan makanan kesukaannya, mengajaknya keluar melihat teman bermainnya, bahkan menyodorkan gadget berupa video yang bisa membuat tangisannya mereda. Namun, ternyata berbagai cara tersebut juga terkadang tidak berhasil membuat anak berhenti menangis. Nah, y

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany