Menceritakan pengalaman mendongeng bagi saya selalu menyenangkan. Karena memang selalu banyak hal baru yang didapat. Khususnya pembelajaran saya sebagai seorang ibu untuk lebih memahami Sabrina. Apalagi mendongeng adalah salah satu aktivitas yang sejauh saya amati mampu membuat Sabrina berbinar.
Ketika lelah dan kantuk melanda, melihat binar mata Sabrina dan tawanya yang "renyah" membuat saya berusaha tetap membersamai Sabrina dalam mendongeng. Meskipun ya terkadang butuh "kompromi" 😂. Akhir-akhir ini Sabrina sedang dalam fase "ketagihan" mendongeng. Hal itu membuat saya sedikit kewalahan. Apalagi jika permintaan itu muncul saat saya sedang melakukan aktivitas yang lain. Nah, yang paling menantang adalah saat saya harus mengusir rasa kantuk dan lelah sekedar untuk bercerita.
Tujuh belas hari menuliskan proses mendongeng membuat saya semakin menikmati aktivitas itu. Karena tanpa sadar, meskipun muncul kondisi lelah tadi, namun secara jujur mendongeng selalu membuat hati gembira dan pikiran lebih tenang. Apalagi ketika melihat ekspresi Sabrina penuh suka cita.
Hal yang membuat saya ketagihan untuk mendongeng salah satunya adalah ketika bonding antara saya dan Sabrina semakin dekat. Rasanya saya lebih mudah memahami emosi Sabrina, begitupun sebaliknya. Mungkin bisa dibilang mendongeng bisa menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan keterbukaan dalam komunikasi anak dan orangtua. Karena kalau sudah merasa nyaman dan menikmati, suasana saling bercerita dan berimajinasi bersama sungguh menyenangkan dan memang bisa membuat ketagihan.
Aktivitas mendongeng yang kami lakukan selama ini memang tidak terbatas waktu dan tempat. Pagi ini saat bangun tidur Sabrina sudah menyodorkan beberapa buku untuk diceritakan. Padahal bundanya masih kerepotan dengan urusan dapur. Nah, ini salah satu tantangannya. Akhirnya setelah dibujuk, justru Sabrina yang "ngoceh" sendiri untuk mendongeng. Membuka setiap lembaran buku.
Aktivitas mendongeng dilanjutkan saat menjelang tidur siang dan tidur malam. Seperti biasa, kami mendongeng secara spontan. Maka, bukan hal yang aneh jika akhir ceritanya tak bisa diprediksi. Ya, tergantung imajinasi kami, hehee. Cerita berawal dari kisah keluarga dan berakhir dengan bercerita tentang laki-laki dan perempuan.
Mendongeng bisa menjadi sarana yang tepat untuk menyampaikan nilai-nilai kehidupan dengan bahasa yang lebih dipahami oleh anak balita. Misalnya saja cerita tentang laki-laki dan perempuan muncul ketika saya mengajukan sebuah pertanyaan kepada Sabrina "Brina pengen adik laki-laki atau perempuan?" kemudian jawaban Sabrina justru memunculkan rentetan pertanyaan.
Akhirnya Sabrina pun mengambil alih untuk mendongeng, melanjutkan jalan cerita dengan menjelaskan siapa saja saudaranya dan mengklasifikasikannya berdasarkan gender. Lalu cerita berakhir dengan sebuah pesan sederhana yang saya sampaikan tentang perbedaan laki-laki dan perempuan.
Sebenarnya bagi saya pribadi mendongeng itu adalah sebuah proses yang tinggal dijalani dan dinikmati saja. Karena tanpa sadar, pasti banyak manfaat yang akan kita rasakan. Yang jelas hal terbesar yang saya bisa dapatkan saat mendongeng adalah sebuah kebahagiaan. Adapun teori tentang cara mendongeng yang efektif, dsb tentu bisa kita tingkatkan seiring proses yang kita jalani. Karena yang lebih penting adalah bukanlah tentang teknik mendongeng, media untuk mendongeng, dan hal teknis lainnya. Bagi saya pribadi, kebersamaan hati dan pikiran kita saat mendongeng bersama buah hati tercinta adalah tujuan dari mendongeng yang sesungguhnya.
#Day17
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
Ketika lelah dan kantuk melanda, melihat binar mata Sabrina dan tawanya yang "renyah" membuat saya berusaha tetap membersamai Sabrina dalam mendongeng. Meskipun ya terkadang butuh "kompromi" 😂. Akhir-akhir ini Sabrina sedang dalam fase "ketagihan" mendongeng. Hal itu membuat saya sedikit kewalahan. Apalagi jika permintaan itu muncul saat saya sedang melakukan aktivitas yang lain. Nah, yang paling menantang adalah saat saya harus mengusir rasa kantuk dan lelah sekedar untuk bercerita.
Tujuh belas hari menuliskan proses mendongeng membuat saya semakin menikmati aktivitas itu. Karena tanpa sadar, meskipun muncul kondisi lelah tadi, namun secara jujur mendongeng selalu membuat hati gembira dan pikiran lebih tenang. Apalagi ketika melihat ekspresi Sabrina penuh suka cita.
Hal yang membuat saya ketagihan untuk mendongeng salah satunya adalah ketika bonding antara saya dan Sabrina semakin dekat. Rasanya saya lebih mudah memahami emosi Sabrina, begitupun sebaliknya. Mungkin bisa dibilang mendongeng bisa menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan keterbukaan dalam komunikasi anak dan orangtua. Karena kalau sudah merasa nyaman dan menikmati, suasana saling bercerita dan berimajinasi bersama sungguh menyenangkan dan memang bisa membuat ketagihan.
Aktivitas mendongeng yang kami lakukan selama ini memang tidak terbatas waktu dan tempat. Pagi ini saat bangun tidur Sabrina sudah menyodorkan beberapa buku untuk diceritakan. Padahal bundanya masih kerepotan dengan urusan dapur. Nah, ini salah satu tantangannya. Akhirnya setelah dibujuk, justru Sabrina yang "ngoceh" sendiri untuk mendongeng. Membuka setiap lembaran buku.
Aktivitas mendongeng dilanjutkan saat menjelang tidur siang dan tidur malam. Seperti biasa, kami mendongeng secara spontan. Maka, bukan hal yang aneh jika akhir ceritanya tak bisa diprediksi. Ya, tergantung imajinasi kami, hehee. Cerita berawal dari kisah keluarga dan berakhir dengan bercerita tentang laki-laki dan perempuan.
Mendongeng bisa menjadi sarana yang tepat untuk menyampaikan nilai-nilai kehidupan dengan bahasa yang lebih dipahami oleh anak balita. Misalnya saja cerita tentang laki-laki dan perempuan muncul ketika saya mengajukan sebuah pertanyaan kepada Sabrina "Brina pengen adik laki-laki atau perempuan?" kemudian jawaban Sabrina justru memunculkan rentetan pertanyaan.
Akhirnya Sabrina pun mengambil alih untuk mendongeng, melanjutkan jalan cerita dengan menjelaskan siapa saja saudaranya dan mengklasifikasikannya berdasarkan gender. Lalu cerita berakhir dengan sebuah pesan sederhana yang saya sampaikan tentang perbedaan laki-laki dan perempuan.
Sebenarnya bagi saya pribadi mendongeng itu adalah sebuah proses yang tinggal dijalani dan dinikmati saja. Karena tanpa sadar, pasti banyak manfaat yang akan kita rasakan. Yang jelas hal terbesar yang saya bisa dapatkan saat mendongeng adalah sebuah kebahagiaan. Adapun teori tentang cara mendongeng yang efektif, dsb tentu bisa kita tingkatkan seiring proses yang kita jalani. Karena yang lebih penting adalah bukanlah tentang teknik mendongeng, media untuk mendongeng, dan hal teknis lainnya. Bagi saya pribadi, kebersamaan hati dan pikiran kita saat mendongeng bersama buah hati tercinta adalah tujuan dari mendongeng yang sesungguhnya.
#Day17
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination
Comments
Post a Comment