Skip to main content

Mendongeng tentang Jari

Aktivitas mendongeng yang kami lakukan bersama alhamdulillah membuat kami bahagia. Ya, sesederhana kami bisa tertawa bersama sambil menikmati kebersamaan. Mungkin momen seperti ini yang akan membuat saya merasa kangen suatu hari nanti. Terkadang tanpa sadar Sabrina sudah menjadi "sahabat" yang bisa membuat saya kembali bersemangat saat badan merasa lemah. Celotehnya dan kepolosan imajinasinya yang selalu bisa mencairkan suasana. Membuat pikiran yang sedang "mumet" pun tiba-tiba terasa lebih ringan.

Alhamdulillah kini Sabrina sudah bisa menjadi teman "ngobrol" yang asyik. Tentu ngobrol dengan anak balita bukan tentang curhat rumah tangga, wkwkwk..tapi, celoteh dan pertanyaan serta jawaban spontannya yang selalu berhasil membuat saya tergelitik hingga tertawa renyah penuh dengan kebahagiaan.

Sore ini kami makan bersama. Tiba-tiba dari mulut mungilnya terdengar irama dengan lirik lagu hasil imajinasinya. Ya, Sabrina tiba-tiba bernyanyi tentang jari. Tentu dengan beberapa lirik yang lupa, tapi akhirnya diubah berdasarkan kreativitas Sabrina. Sabrina menggerak-gerakkan jarinya sambil mengambil nasi dan lauknya. Terkadang sesekali kepalanya bergerak-gerak mengikuti irama.

Setelah lagu jari tangan berulang kali dilantunkan, kini Sabrina tiba-tiba bermain peran, seolah-olah jari-jari tangannya menjadi pemainnya. Tak lupa sambil menyebutkan satu persatu nama jari tangannya. Intonasi dan mimik mukanya terlihat begitu serius menghayati, seolah-olah sedang mendongeng kepada bundanya.

Tak berapa lama Sabrina meminta saya untuk ikut terlibat dalam cerita. Nah, biasanya kalau sudah begini, saya dan Sabrina akan berkolaborasi saling mengeluarkan imajinasi versi kami masing-masing. Kalau orang menyimak mungkin terkesan gak seru, ceritanya gak nyambung, dll. Tapi, bagi kami kegiatan sederhana yang dilakukan hanya beberapa menit ini seolah selalu menjadi hiburan di tengah aktivitas keseharian kami. Salah satunya saat kami makan bersama. Tak terasa nasi Sabrina pun hampir habis. Dongeng tentang jari tangan diakhiri dengan bernyanyi bersama. Setelah itu, Sabrina mulai berimajinasi cerita lainnya. Dan bunda akan selalu menjadi pendengar setianya 😊

#Day13
#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Comments

Popular posts from this blog

Peran Adab dalam Memerangi Pergaulan Bebas

Presentasi hari kedua tantangan level 11 disampaikan oleh Mbak Risca, Mbak Suci, Mbak Thifal dan Mbak Rohmah. Pemaparan diawali dengan menyampaikan data-data terkait pergaulan bebas di kalangan remaja. Dilansir TirtoID (2016), BKKBN 2013 lalu menyebutkan sebanyak 20,9 persen remaja di Indonesia mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Kondisi ini menyumbang peranan besar dalam jumlah kematian ibu dan anak. Di samping itu, Pusat Unggulan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi pada 2013 juga menyebut, sekitar 2,1 – 2,4 juta perempuan setiap tahun diperkirakan melakukan aborsi, 30% di antaranya oleh remaja. Untuk itu, United Nations Departmen of Economic and Social Affairs (UNDESA) pada 2011 masih menempatkan Indonesia sebagai negara dengan persentase pernikahan dini pada peringkat 37. Menurut BKKN dengan peringkat itu, Indonesia merupakan negara kedua di ASEAN dengan persentase pernikahan dini tertinggi setelah Kamboja. Fitrah Seksualitas pada Usia Remaja Fitrah seksualita

Apa Perasaanmu Hari Ini?

[Dokumentasi pribadi] Perjalanan membersamai tumbuh kembang anak pertama sungguh memberikan banyak pembelajaran bagi saya pribadi untuk memahami peran seorang ibu. Episode awal menjadi seorang ibu dipenuhi oleh pengalaman yang memungkinkan seorang ibu menjadi orangtua "sumbu pendek". Betapa tidak, hampir setiap jam terdengar tangisan dari seorang bayi kecil di hadapannya. Entah karena lapar, kepanasan, bosan, dsb. Episode berlanjut dengan fase di mana anak mulai sering tantrum. Saat itu saya terkaget-kaget menyaksikan seorang anak balita di hadapan saya yang menangis menjerit tiada henti, bahkan sambil berguling-guling, terkadang meronta. Berbagai jurus pun mulai dicoba mulai dari mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan makanan kesukaannya, mengajaknya keluar melihat teman bermainnya, bahkan menyodorkan gadget berupa video yang bisa membuat tangisannya mereda. Namun, ternyata berbagai cara tersebut juga terkadang tidak berhasil membuat anak berhenti menangis. Nah, y

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany