Skip to main content

Uang "Milik" Anak

Sebagai orangtua apalagi emak-emak pasti kalau berbicara urusan "finansial"  bisa bikin kening berkerut, tapi ya gak ada pilihan lain, harus jadi "makanan" sehari-hari. Mungkin gak usah terlalu jauh berpikir urusan "budgeting" dan investasi lainnya, minimal tiap ibu pasti selalu mikirin uang belanjaan cukup gak buat makan sehari-hari 😂

Aspek keuangan yang lain yang kadang tanpa disadari karena dianggap "mengalir" begitu saja, rata-rata akhirnya tanpa perencanaan dan pencatatan yang baik #nunjukdirisendiri 😂. Walhasil kadang suka lupa uang keluar masuk kemana😅. Padahal ya idealnya gak begitu kan? Jadi pengingat nih, buat saya pribadi lebih telaten dan konsisten dalam hal perencanaan dan pencatatan keuangan. Minimal supaya kita bisa menunaikan kewajiban dengan baik, misal gak lupa sama hutang, zakat dll, atau menabung tanpa tujuan yang jelas #ntms 😂

Satu hal kecil yang saya dan suami coba terapkan adalah bagaimana kami berusaha menjaga "amanah" uang "milik" anak. Tentu dalam Islam, anak kecil yang belum paham dengan uang, tidak bisa diberi keleluasaan penuh dalam mengatur keuangannya, tapi setidaknya kami sebagai orangtua yang masih diberi amanah bisa menjaga baik hal ini.

Sejak Sabrina lahir kami sebenarnya belum pernah membuat tabungan khusus bagi Sabrina, yang kami lakukan adalah menyimpan uang pemberian dari orang-orang yang memang diberikan untuk Sabrina. Jadi, sampai usia tiga tahun ini saya tetap mencatat sekecil apapun uang yang Sabrina miliki. Misal saat diberi kakek neneknya saat liburan, pemberian saudara, dll.

Suatu saat, seiring dengan bertambahnya usia dan pemahaman Sabrina tentang finansial, tentu kami sebagai orangtua harus memberi kepercayaan kepada Sabrina untuk mengelola uang tabungan miliknya. Apakah kelak akan dijadikan modal usaha, membeli buku, dll. Tentu dengan pengarahan agar anak bijak menggunakannya.

#Day8
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

Comments

Popular posts from this blog

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany...

Yuk Menuang Lagi!

Setelah kemarin Sabrina bereksplorasi dengan air, hari ini Sabrina bereksplorasi menggunakan kacang ijo. Biasanya saya pribadi menggunakan media yang ada di rumah untuk bermain Sabrina. Termasuk kacang ijo ini. Jadi, sebelum dimasak, seringkali saya "membolehkan" Sabrina untuk bereksplorasi dengan bahan-bahan ini. Entah menuang, menyendok, mencuci, dll. Hari ini bunda masih mengenalkan tentang konsep besar dan kecil, serta konsep "kosong" dan "penuh". Seperti biasa, saya menyediakan nampan dan botol-botol kaca berbeda ukuran, sendok dan centong. Tanpa diberi intruksi Sabrina langsung menuang kacang ijo dengan alat tersebut. Pertama Sabrina memindahkan kacang ijo dengan sendok kecil, lalu dengan centong, dan terakhir menuang langsung antar botol. Sepertinya urutannya selalu demikian 😂. Berkali-kali botol kaca diisi penuh kacang ijo lalu dikosongkan kembali. Hal tersebut menjadi momen yang pas bagi saya untuk mengenalkan konsep matematika sederhana....

Aku Anak Petualang

Alhamdulillah ini Sabrina bisa berpetualang di Kota Bandung. Ya, meskipun destinasi kami sekedar bermain di taman kota. Namun, dari perjalanan kami hari ini saya mencatat beberapa aha momen selama kami beraktivitas bersama. Pertama adalah tentang pentingnya family time bagi sebuah keluarga. Selain untuk menguatkan bonding di antara kami bertiga, ternyata family time bisa membuat kami saling memahami satu sama lain, termasuk tentang apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan kami masing-masing. Dari interaksi bersama, saya dan suami bisa belajar memahami tentang apa yang membuat Sabrina berbinar termasuk apa yang membuatnya takut. Kedua, perjalanan hari ini membuat kami belajar bersabar untuk mendampingi tumbuh kembang Sabrina. Karena saat ini Sabrina berada di fase egosentris, maka perhatian haruslah seringkali terpusat padanya. Tentang kepemilikan dll nya menjadi pembelajaran khusus yang membutuhkan kesabaran. Misalnya saja ketika di taman bermain anak yang sifatnya selalu ingin m...