Menuliskan catatan pembelajaran harian yang kadang terasa mengalir begitu saja ternyata menjadi sangat bermanfaat di saat kita ingin menelusuri proses pembelajaran yang telah dilewati. Meskipun kadang apa yang kita tuliskan sepertinya monoton berulang kali, yang kalau dibaca terasa membosankan. Tapi, justru dari hal "kecil" itu kita bisa menyusun setiap puzzle dalam kehidupan kita, khususnya dalam membersamai anak-anak dan memahami potensinya.
Dalam hal pengenalan kecerdasan finansial, saya pribadi juga lebih banyak di fase mengobservasi khususnya tentang daya tarik dan kesiapan Sabrina untuk memahami konsep-konsep finansial dalam keseharian kami. Hal sederhana yang ternyata terlihat perkembangannya yaitu tentang konsep kepemilikan, Sabrina sudah semakin paham untuk bertanggung jawab menjaga apa yang menjadi miliknya, misal uang pemberian ayah dan kakeknya. Dengan baik-baik akan dia jaga, pun ketika hilang dia akan segera mencari dan merasa bersalah menaruhnya sembarangan.
Hal lain terkait konsep rezeki pun alhamdulillah sudah semakin familiar dalam keseharian Sabrina. Konsep mau berbagi, konsep untuk qanaah dengan sesuatu yang dimilikinya dan tidak berlebih-lebihan perlahan terus kami kenalkan. Kini, Sabrina sudah semakin muncul empati jika melihat dalam keseharian ataupun di buku cerita yang menceritakan tentang orang yang tidak mampu. "Bunda, kasihan ya kakeknya bajunya sobek" celotehnya. "Bunda, kuenya harus dibagi sama adek ya?" tanyanya sambil mencoba meyakinkan.
Nah, konsep lain dari berbagi yang secara filosofis harus dipahami adalah tentang harta/benda yang ada pada kita hakikatnya tidak "berkurang", justru akan semakin berlipat ganda jika kita berikan. Ya, begitulah tentang infak dan shodaqoh. Di fase ini Sabrina masih belum bisa memahami bahwa berbagi itu justru akan membuatnya menanam berkali lipat kebaikan. Ini menjadi PR untuk saya pribadi, secara bertahap meyakinkan kepada Sabrina tentang konsep "berbagi". Semoga dengan demikian Sabrina tidak menjadi orang yang "pelit" dan tidak mau berbagi.
#Day16
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Dalam hal pengenalan kecerdasan finansial, saya pribadi juga lebih banyak di fase mengobservasi khususnya tentang daya tarik dan kesiapan Sabrina untuk memahami konsep-konsep finansial dalam keseharian kami. Hal sederhana yang ternyata terlihat perkembangannya yaitu tentang konsep kepemilikan, Sabrina sudah semakin paham untuk bertanggung jawab menjaga apa yang menjadi miliknya, misal uang pemberian ayah dan kakeknya. Dengan baik-baik akan dia jaga, pun ketika hilang dia akan segera mencari dan merasa bersalah menaruhnya sembarangan.
Hal lain terkait konsep rezeki pun alhamdulillah sudah semakin familiar dalam keseharian Sabrina. Konsep mau berbagi, konsep untuk qanaah dengan sesuatu yang dimilikinya dan tidak berlebih-lebihan perlahan terus kami kenalkan. Kini, Sabrina sudah semakin muncul empati jika melihat dalam keseharian ataupun di buku cerita yang menceritakan tentang orang yang tidak mampu. "Bunda, kasihan ya kakeknya bajunya sobek" celotehnya. "Bunda, kuenya harus dibagi sama adek ya?" tanyanya sambil mencoba meyakinkan.
Nah, konsep lain dari berbagi yang secara filosofis harus dipahami adalah tentang harta/benda yang ada pada kita hakikatnya tidak "berkurang", justru akan semakin berlipat ganda jika kita berikan. Ya, begitulah tentang infak dan shodaqoh. Di fase ini Sabrina masih belum bisa memahami bahwa berbagi itu justru akan membuatnya menanam berkali lipat kebaikan. Ini menjadi PR untuk saya pribadi, secara bertahap meyakinkan kepada Sabrina tentang konsep "berbagi". Semoga dengan demikian Sabrina tidak menjadi orang yang "pelit" dan tidak mau berbagi.
#Day16
#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial
Comments
Post a Comment