Skip to main content

Yuk Kita Berbagi Hadiah

Setelah pekan sebelumnya kami berkenalan dengan teman-teman dari regional lain di Virtual Camp dan mengenal apa keluarga favoritnya, maka pekan ini kami diminta untuk memberi hadiah kepada teman-teman yang sudah kami kenal tersebut. Kami diminta untuk memilih minimal 3 orang teman yang dianggap paling berkesan untuk diberi hadiah berupa "makanan" kesukaanya. Nah, bagi saya pribadi sebenarnya saat berkenalan dengan sebelas orang teman baru di pekan sebelumnya, masing-masing memiliki kesan tersendiri. Namun, ada beberapa yang memang sampai membuat saya berbinar dan mendapat banyak inspirasi.

Tantangan di tugas pekan ini adalah bagaimana kita mampu meramu "makanan" kesukaan teman kita, meskipun mungkin kita tidak suka dengan makanan itu. Ya, kami sebenarnya diperbolehkan untuk belanja "makanan" dari toko seperti google. Namun, bagi saya pribadi ada baiknya untuk mengemas dan meramu makanan itu sebelum dikirim kepada teman-teman yang lain. Saya pribadi berinisiatif untuk mengirimkan pengalaman pribadi dan beberapa hadiah kecil lainnya kepada teman-teman di Virtual Camp pekan kemarin.

Akhirnya, saya memutuskan untuk menghubungi Bunda Euis dari regional Surabaya, Bunda Yusnita dari regional Salatiga, Bunda Fitriawati dari regional Bogor, dan Bunda Ririn dari regional Jogja. Awalnya saya kebingungan harus memberikan hadiah apa? Apalagi saya tahu pasti teman-teman yang fokus di bidangnya sudah melahap banyak makanan di keluarga masing-masing. Namun, akhirnya dengan meluruskan niat ingin memberikan dengan sepenuh hati, maka saya memilih untuk membagikan pengalaman saya pribadi (dari hasil menulis saya di blog beberapa tahun lalu) serta ada beberapa makanan yang sama ramu dari internet.

Kepada Bunda Euis, seorang Bunda yang  memiliki banyak ilmu dan pengalaman yang luar biasa di dunia anak, HS, dll saya berikan hadiah kecil berupa mind map hasil resume kulwap portofolio anak di IP Depok akhir tahun 2017. Kebetulan Bunda Euis memang memiliki keluarga favorit potofolio anak. Saya juga membagikan tulisan pribadi hasil refleksi tentang pentingnya membersamai anak dengan penuh kebahagiaan. Dan ini menjadi landasan filosofis bagi saya pribadi untuk menyusun portofolio anak. Link tulisan bisa dilihat  di sini
[Hadiah untuk Bunda Euis]
Hadiah untuk Bunda Yusnita yang memang favorit dengan keluarga manajemen gadget yaitu berupa pengalaman saya tentang mengelola "tsunami informasi" yang saya tulis di blog pribadi. Link tulisan bisa dilihat di sini. Memang tulisan itu bukanlah tulisan baru, tapi insyaAllah masih relevan dengan tantangan saat ini. Saya juga meramu makanan dari internet tentang resume buku "Manajemen Gadget".
[Hadiah untuk Bunda Yusnita]
Hadiah ketiga saya persembahkan untuk Bunda Fitriawati yang memang favorit di keluarga manajemen waktu, khususnya manajemen waktu dalam Islam. Alhamdulillah saya mendapatkan hadiah yang sepertinya cocok dengan yang dibutuhkan beliau. Hadiah ini saya ambil dari buku "Muslim Productive" karya Mohammed Faris. Saya kemas hadiah ini dalam bentuk mind map sederhana, namun insyaAllah saya kerjakan penuh kesungguhan.
[Hadiah untuk Bunda Fitriawati]
Tak lupa saya juga membagikan tulisan di blog saya tentang "Persiapan Ramadhan bagi Para Ibu". Link tulisan bisa dilihat di sini. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat bagi Bunda Fitriawati, apalagi memang kurang lebih 2 bulan lagi kita akan menyambut ramadhan.

Hadiah keempat saya persembahkan untuk Bunda Ririn dari IP Jogja. Beliau memiliki keluarga favorit "Bermain bersama Anak" (TEMANDA). Nah, Bunda Ririn ini termasuk yang rajin membuat ide permainan anak, jadi pasti sudah kenyang dengan makanan ini. Akhirnya saya kirim hadiah sederhana berupa tulisan saya dalam membersamai ananda untuk mengenal emosi melalui permainan. Link tulisan bisa dilihat di sini. Saya pun mengirimkan video saya tentang aktivitas mendongeng untuk anak dan "Guidebook Ramadhan for Kids" yang saya dapat dari internet. Semoga hadiah kecil itu bisa memberi manfaat untuk membantu Bunda Ririn bermain bersama ananda di rumah.
[Hadiah untuk Bunda Ririn]
Alhamdulillah semua hadiah yang saya berikan diterima dengan sambutan baik dan hangat dari Bunda Euis, Bunda Yusnita, dan Bunda Ririn, sedangkan Bunda Fitriawati masih menunggu respon. Wah betapa senangnya hati saya, ketika hadiah kecil dari saya bisa diterima bahkan oleh teman-teman yang ilmu dan pengalamannya sudah banyak. Semoga hadiah kecil ini bisa menguatkan ukhuwah di antara kami dan menjadi penyemangat kami untuk belajar dan berbagi.

Di hari terakhir pengerjaan jurnal pekan ini, saya mendapat kiriman "makanan" dari Bunda Yusnita tentang konmari gadget. Jadi, beliau berbagi ini karena saat kami chat di pekan sebelumnya, saya bilang membutuhkan sharing tentang hal ini. Alhamdulillah senang sekali bisa mencicipi makanan bergizi, meskipun bukan termasuk mind map utama yang saya prioritaskan saat ini.

"Hadiah itu ternyata tidak semata dilihat dari nilainya, tapi justru niat dan ketulusan kita dalam memberinya. Maka, janganlah sungkan untuk memberikan hadiah terbaik untuk orang-orang di sekitar kita agar bahagia dan syukur kita semakin bertambah" 

#janganlupabahagia
#jurnalminggu6
#materi6
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Comments

Popular posts from this blog

Peran Adab dalam Memerangi Pergaulan Bebas

Presentasi hari kedua tantangan level 11 disampaikan oleh Mbak Risca, Mbak Suci, Mbak Thifal dan Mbak Rohmah. Pemaparan diawali dengan menyampaikan data-data terkait pergaulan bebas di kalangan remaja. Dilansir TirtoID (2016), BKKBN 2013 lalu menyebutkan sebanyak 20,9 persen remaja di Indonesia mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Kondisi ini menyumbang peranan besar dalam jumlah kematian ibu dan anak. Di samping itu, Pusat Unggulan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi pada 2013 juga menyebut, sekitar 2,1 – 2,4 juta perempuan setiap tahun diperkirakan melakukan aborsi, 30% di antaranya oleh remaja. Untuk itu, United Nations Departmen of Economic and Social Affairs (UNDESA) pada 2011 masih menempatkan Indonesia sebagai negara dengan persentase pernikahan dini pada peringkat 37. Menurut BKKN dengan peringkat itu, Indonesia merupakan negara kedua di ASEAN dengan persentase pernikahan dini tertinggi setelah Kamboja. Fitrah Seksualitas pada Usia Remaja Fitrah seksualita

Apa Perasaanmu Hari Ini?

[Dokumentasi pribadi] Perjalanan membersamai tumbuh kembang anak pertama sungguh memberikan banyak pembelajaran bagi saya pribadi untuk memahami peran seorang ibu. Episode awal menjadi seorang ibu dipenuhi oleh pengalaman yang memungkinkan seorang ibu menjadi orangtua "sumbu pendek". Betapa tidak, hampir setiap jam terdengar tangisan dari seorang bayi kecil di hadapannya. Entah karena lapar, kepanasan, bosan, dsb. Episode berlanjut dengan fase di mana anak mulai sering tantrum. Saat itu saya terkaget-kaget menyaksikan seorang anak balita di hadapan saya yang menangis menjerit tiada henti, bahkan sambil berguling-guling, terkadang meronta. Berbagai jurus pun mulai dicoba mulai dari mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan makanan kesukaannya, mengajaknya keluar melihat teman bermainnya, bahkan menyodorkan gadget berupa video yang bisa membuat tangisannya mereda. Namun, ternyata berbagai cara tersebut juga terkadang tidak berhasil membuat anak berhenti menangis. Nah, y

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany