Skip to main content

Tiada Hari Tanpa Bermain Boneka

Permainan anak perempuan memang selalu identik dengan bermain boneka. Setidaknya itu yang saya rasakan dulu. Rasanya setiap anak perempuan pernah mengalami di fase itu, yaitu saat dia memiliki seorang boneka sebagai temannya bermain, begitupun kini dengan Sabrina. Namun, ada hal yang menjadi catatan saya pribadi yaitu tentang intensitas dan respon yang diberikan Sabrina saat bermain boneka. Sabrina termasuk anak yang memiliki daya tarik yang tinggi terhadap boneka, maka tiada hari tanpa melakukan pretend play bersama bonekanya.

Saya sebenarnya hampir kehabisan kata-kata untuk mendeskripsikan apa yang membuat Sabrina berbinar. Karena saat ini memang bermain lego dan boneka adalah dua aktivitas yang selalu dilakukan berulang kali, membuatnya anteng, tertawa penuh semangat. Dan itu adalah permainan yang selalu dilakukan atas inisiatifnya sendiri, baik sejak bangun tidur sampai tidur lagi.

Setiap harinya meskipun dengan aktivitas yang relatif sama, saya tetap menemukan aha momen dalam setiap rangkaian aktivitas Sabrina. Salah satu hal yang saya amati yaitu tentang kreativitas dan imajinasi Sabrina dalam "membuat" cerita, bermain peran dengan penuh penghayatan, serta tak lupa dialog selama bermain ternyata tidak sama. Ada kosakata baru, ada ekspresi baru dan peran baru yang dia mainkan setiap harinya.

Hari ini, pemandangkan yang serupa tapi tak sama yaitu saat di pojokan ruang tamu, tepatnya di depan pintu saya menyaksikan gadis kecil ini sedang bermain. Awalnya saya kira Sabrina tidur, namun ternyata hanya berpura-pura sedang tidur bersama bonekanya. Yang tak lama akhirnya saya tahu bahwa bonekanya itu dianggap "anaknya" 😂.


Kejadian seperti ini di satu sisi membuat saya "lemas" tapi tak lama bisa tertawa geli. Ya, rasanya ekspresi marah sudah jarang muncul dalam kondisi seperti ini. Mungkin karena terlalu sering saya menyaksikan pemandangan seperti ini. Terbayang jika dalam sehari Sabrina berkali-kali bermain seperti ini, maka berkali-kali pula saya akan marah. Maka, kini saya memilih untu "menikmati" saja dan mencoba masuk ke dalam dunianya. Ya, sekedar berdialog bersama tentang apa yang dimainkannya.

"Na, lagi bobo?" saya coba bertanya. "Bunda jangan berisik ya, boneka lagi bobo!". "Ooh..lagi bobo ya!" saya coba timpali. Tak lama boneka ditimang, diusap-usap penuh kasih sayang. Persis seperti saat kita melihat seorang ibu melakukan hal itu pada anaknya. "Ade jangan nangis ya!", "Ade mau main?", "iiih pipis, ayo kita ganti celana", begitu beberapa celotehnya.

Saya hanya tersenyum melihat "kreativitasnya". Salah satunya yaitu berkreasi untuk membuat rumah-rumahan bagi boneka, dengan menyusun celana yang baru saja saya lipat 😂. Emak mana sih ya gak pengen "nangis" ? Terutama melihat apa yang baru saja dibereskannya berantakan kembali. Tapiiii...ini mungkin yang namanya "dunia" seorang ibu.

"Berimajinasi adalah awal bagaimana seorang anak mampu berkreasi. Maka berilah ruang bagi anak kita untuk berimajinasi. Karena boleh jadi dari situlah awal baginya untuk mengasilkan sebuah karya"

#Day10
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

Comments

Popular posts from this blog

Peran Adab dalam Memerangi Pergaulan Bebas

Presentasi hari kedua tantangan level 11 disampaikan oleh Mbak Risca, Mbak Suci, Mbak Thifal dan Mbak Rohmah. Pemaparan diawali dengan menyampaikan data-data terkait pergaulan bebas di kalangan remaja. Dilansir TirtoID (2016), BKKBN 2013 lalu menyebutkan sebanyak 20,9 persen remaja di Indonesia mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Kondisi ini menyumbang peranan besar dalam jumlah kematian ibu dan anak. Di samping itu, Pusat Unggulan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi pada 2013 juga menyebut, sekitar 2,1 – 2,4 juta perempuan setiap tahun diperkirakan melakukan aborsi, 30% di antaranya oleh remaja. Untuk itu, United Nations Departmen of Economic and Social Affairs (UNDESA) pada 2011 masih menempatkan Indonesia sebagai negara dengan persentase pernikahan dini pada peringkat 37. Menurut BKKN dengan peringkat itu, Indonesia merupakan negara kedua di ASEAN dengan persentase pernikahan dini tertinggi setelah Kamboja. Fitrah Seksualitas pada Usia Remaja Fitrah seksualita

Apa Perasaanmu Hari Ini?

[Dokumentasi pribadi] Perjalanan membersamai tumbuh kembang anak pertama sungguh memberikan banyak pembelajaran bagi saya pribadi untuk memahami peran seorang ibu. Episode awal menjadi seorang ibu dipenuhi oleh pengalaman yang memungkinkan seorang ibu menjadi orangtua "sumbu pendek". Betapa tidak, hampir setiap jam terdengar tangisan dari seorang bayi kecil di hadapannya. Entah karena lapar, kepanasan, bosan, dsb. Episode berlanjut dengan fase di mana anak mulai sering tantrum. Saat itu saya terkaget-kaget menyaksikan seorang anak balita di hadapan saya yang menangis menjerit tiada henti, bahkan sambil berguling-guling, terkadang meronta. Berbagai jurus pun mulai dicoba mulai dari mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan makanan kesukaannya, mengajaknya keluar melihat teman bermainnya, bahkan menyodorkan gadget berupa video yang bisa membuat tangisannya mereda. Namun, ternyata berbagai cara tersebut juga terkadang tidak berhasil membuat anak berhenti menangis. Nah, y

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany