Skip to main content

Bunda, Biarkan Aku Berimajinasi

Pagi ini tiba-tiba kepala saya cenat cenut saat menyaksikan kamar seperti kapal pecah. Sebenarnya sih ini memang jadi pemandangan rutin harian saya di rumah saat membersamai Sabrina. Setahun yang lalu saya masih teramat "idealis" menjadi seorang ibu, plus masih meraba-raba tentang bagaimana seharusnya seorang ibu. Seringkali hal sepele seperti ini membuat saya cepat marah, kesal ataupun sedih.

Kini masa-masa itu alhamdulillah sudah beralih ke proses untuk belajar memahami "Ooh...gini ya jadi ibu", "Ooh...mungkin ini kali ya namanya sabar tanpa batas", "Ooh..anak ternyata anak kita unik sekali ya". Mungkin itulah beberapa ungkapan yang mewakili proses saya untuk menerima, memahami hingga menikmati hari-hari menjadi ibu. Termasuk menikmati pemandangan rumah yang berantakan dengan mainan yang berceceran. Berulang kali membereskan namun dalam beberapa menit kemudian berantakan 😂

Apa yang membuat kamar seperti kapal pecah? ternyata Sabrina sedang anteng bermain buku dan baju di kamar. Tapi bukan bermain buku dengan membacanya, tapi "berimajinasi", bermain role play bersama boneka miliknya. Ekspresi pertama kali tentunya serasa bikin kepala cenat cenut, menyaksikan kamar berantakan seperti kapal pecah. Tapi alhamdulillah karena masih pagi dan penuh energi yang keluar energi dan kata-kata positif. Akhirnya pemandangan seperti ini tetap bisa membuat saya tersenyum sambil sejenak menghentikan aktivitas harian saya untuk proses engage bersama Sabrina.

"Sabrina lagi apa?Ini bukunya kenapa jadi berantakan?" saya coba mengawali pertanyaan. Dengan antusias Sabrina menjawab, tentu bukan dengan wajah "berdosa" tapi dengan wajah polos penuh antusias. "Bunda sini, Sabrina lagi naik perahu". "Oh Sabrina lagi naik perahu mau kemana?", "Mau ke Depok jalan-jalan" 😂. Ya, memang Depok menjadi nama daerah yang dikenalnya, karena kalau ditanya di mana rumahnya Sabrina sudah fasih menyebutkan kalau rumahnya di Depok.

"Boneka ayo naik!", tangan mungilnya menggendong boneka sambil memasukkannya ke dalam keranjang yang tadi sedang dinaikinya. Ya, keranjang itu sebenarnya saya gunakan sebagai keranjang yang berisi buku bacaan yang biasa dibaca kami saat di kamar, khususnya untuk saya bercerita kepada Sabrina sebelum tidur. Namun, kini buku itu berceceran di lantai.

Tak cukup sampai disitu, saya tengok lemari baju milik Sabrina juga terbuka, ada baju berceceran, ternyata digunakan pula untuk "menghias" sekeliling keranjang. Celana, kaos dalam, baju ikut diangkut 😂. Duuh, kepala emak mana yang gak cenat cenut kan?

Alhamdulillah kepala yang cenat cenut tidak diikuti dengan kata-kata negatif, yang ada saya coba alihkan ke pikiran dan kata-kata positif. Akhirnya "dinikmatilah" pemandangan pagi itu sebagai pembelajaran saya sebagai ibu. "Wah, bunda mau ikut dong jalan-jalan, tapi perahu nya kekecilan ya". Sambil mengelus-ngelus boneka bergaya seperti seorang ibu Sabrina menimpali. "Boneka aja yang ikut!". "Oke, bunda foto Sabrina aja ya?". Dan dengan sigap Sabrina segera berposes dengan gaya khasnya, senyum sambil kepala dimiringkan 😂.

Pemandangan pagi hari ini menjadi jurnal pembelajaran saya sebagai ibu bahwa Sabrina memang senang sekali dengan kegiatan role play alias bermain peran. Dengan melakukan self talk, dengan berperan sebagai ibu, dengan mengeksplorasi benda disekitarnya Sabrina belajar. Dan itulah kekuatan bakatnya. Sabrina memiliki imajinasi yang tinggi untuk berkreasi. Ya, disinilah fitrah yang harus senantiasa saya jaga sebagai orangtua.

"Biarkanlah anak-anak kita berpetualang sesuai imajinasinya. Karena boleh jadi dari sanalah muncul binar-binar di matanya"

#Day5
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

Comments

Popular posts from this blog

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany...

Yuk Kita Berbagi Hadiah

Setelah pekan sebelumnya kami berkenalan dengan teman-teman dari regional lain di Virtual Camp dan mengenal apa keluarga favoritnya, maka pekan ini kami diminta untuk memberi hadiah kepada teman-teman yang sudah kami kenal tersebut. Kami diminta untuk memilih minimal 3 orang teman yang dianggap paling berkesan untuk diberi hadiah berupa "makanan" kesukaanya. Nah, bagi saya pribadi sebenarnya saat berkenalan dengan sebelas orang teman baru di pekan sebelumnya, masing-masing memiliki kesan tersendiri. Namun, ada beberapa yang memang sampai membuat saya berbinar dan mendapat banyak inspirasi. Tantangan di tugas pekan ini adalah bagaimana kita mampu meramu "makanan" kesukaan teman kita, meskipun mungkin kita tidak suka dengan makanan itu. Ya, kami sebenarnya diperbolehkan untuk belanja "makanan" dari toko seperti google. Namun, bagi saya pribadi ada baiknya untuk mengemas dan meramu makanan itu sebelum dikirim kepada teman-teman yang lain. Saya pribadi ber...

Belajarnya Seorang Ibu

Alhamdulillah setelah sekian lama tidak "upgrading" diri sebagai seorang ibu, akhirnya bisa kembali mengikuti seminar tentang anak. Ya, setelah menikah dan punya anak, entah kenapa sepertinya untuk mengedukasi diri itu terasa banyak tantangan. Padahal sih sebenarnya banyak "alasan" saja 😂. Di era berkembangnya multimedia yang begitu pesat, sebenarnya para ibu bisa mengambil banyak manfaat untuk mengedukasi dirinya. Kemudahan akses informasi melalui teknologi multimedia membuat sesuatu yang awalnya sulit dijangkau kini dengan mudah berada di depan mata. Bisa diibaratkan hanya dengan tombol "klik" di papan keyboard laptop atau hp nya, kini para ibu bisa mendapat beragam informasi dalam waktu sekajap. Kita bisa memulai dengan pertanyaan sederhana di pagi hari. "Apa yang ingin saya ketahui hari ini?". Nah, dari pertanyaan itu mungkin akan muncul rentetan pertanyaan lain setiap harinya. Beberapa mungkin ada yang relevan dengan kejadian yang kita...