Skip to main content

Sabrina dan Mobil-Mobilan

Salah satu aktivitas bermain yang kini membuat matanya selalu berbinar adalah bermain mobil-mobilan. Hah? Aneh bukan? Anak perempuan suka mobil-mobilan 😂. Sebenarnya saya pribadi sebagai orangtua tidak membatasi secara kaku mainan apa yang Sabrina eksplorasi, meskipun tentu ada beberapa aturan, misal tidak berbahaya. Dalam aspek lain kami sebagai orangtua meninjau juga apakah mainan tersebut merusak fitrahnya, memiliki konten negatif, dsb.

Mobil-mobilan memang identik dengan permainan anak laki-laki, tapi kami melihat saat ini ada banyak hal yang bisa dipelajari dari mobil-mobilan bahkan oleh seorang perempuan. Tentang mobil-mobilan ini sendiri, awalnya ayahnya Sabrina memberikan satu buah mobil-mobilan. Alasannya hanya ingin mengenalkan tentang salah satu alat transportasi, lebih jauh dari itu mobil-mobilan tersebut bisa membantu mengenalkan konsep kecepatan, pergerakan, arah, dll. Dan ternyata memang mobil-mobilan ini menjadi daya tarik bagi Sabrina. Apalagi setelah Sabrina tahu tentang video "Bus Tayo" 😂.

Saya menbuatkan "playmat jalan raya" dari kardus bekas saat game level 6. Alhamdulillah sampai kini, playmat tersebut masih bisa dipakai. Nah, apa yang membuat Sabrina tertarik dengan mobil-mobilan ini? Salah satunya karena mobil-mobilan bisa bergerak. Ternyata Sabrina sekarang sudah senang juga membongkar dan memasang kembali saat ada mobil yang bisa dipongkar pasang, meskipun tentu hanya dengan beberapa langkah saja.

Pagi ini, mobil-mobilan polisi miliknya tak henti dimainkan, maju mundur dengan cepat, perlahan berulang ulang. Malam hari Sabrina kembali main mobil-mobilan ini, kini dengan playmat jalan raya yang saya buat. Dari aktivitas ini Sabrina kini tau tentang istilah "jalan lurus", "belok", "cepat", "lambat", "berputar", "tabrakan" dll, meskipun arah kanan dan kiri masih bingung.

Dari hal-hal yang menarik hatinya memang selalu mempermudah Sabrina memahami sesuatu. Rasa ingin tahu nya semakin terpacu. Biasanya kalau sudah begini, saya tinggal memperkuat engage, membersamai. Entah sekedar bertanya "Wah mobil tayo mau kemana nih?", "Mau ke sekolah", sambil diarahkannya ke gambar sekolah. "Kalau mau isi bensin di mana ya?", Lalu diputarnya mobil ke arah pom bensin. Tak lupa saya menyisipkan pembelajaran lewat buku dan cerita, karena dua hal itu juga yang selalu membuat Sabrina berbinar.

"Kita tidak dituntut untuk senantiasa memberi jawaban dari setiap pertanyaan anak-anak. Berilah kesempatan, maka lambat laun anak kita akan menemukan jawaban dari masalahnya"

#Day6
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

Comments

Popular posts from this blog

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany...

Yuk Menuang Lagi!

Setelah kemarin Sabrina bereksplorasi dengan air, hari ini Sabrina bereksplorasi menggunakan kacang ijo. Biasanya saya pribadi menggunakan media yang ada di rumah untuk bermain Sabrina. Termasuk kacang ijo ini. Jadi, sebelum dimasak, seringkali saya "membolehkan" Sabrina untuk bereksplorasi dengan bahan-bahan ini. Entah menuang, menyendok, mencuci, dll. Hari ini bunda masih mengenalkan tentang konsep besar dan kecil, serta konsep "kosong" dan "penuh". Seperti biasa, saya menyediakan nampan dan botol-botol kaca berbeda ukuran, sendok dan centong. Tanpa diberi intruksi Sabrina langsung menuang kacang ijo dengan alat tersebut. Pertama Sabrina memindahkan kacang ijo dengan sendok kecil, lalu dengan centong, dan terakhir menuang langsung antar botol. Sepertinya urutannya selalu demikian 😂. Berkali-kali botol kaca diisi penuh kacang ijo lalu dikosongkan kembali. Hal tersebut menjadi momen yang pas bagi saya untuk mengenalkan konsep matematika sederhana....

Bagaimana Seharusnya Perempuan Menggunakan Teknologi?

  Oleh: Annisa Fauziah (IP Depok/Mahasiswi Bunda Salihah) Di era globalisasi, teknologi menjadi sesuatu hal yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-sehari, termasuk bagi perempuan. Siapa yang masih berpikir bahwa yang melek teknologi itu hanya identik dengan kaum pria saja? Nah, ternyata teknologi informasi dan komunikasi masih sangat dekat dengan identitas laki-laki. Adapun perempuan sering kali hanya sebagai objek. Hal ini berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan RI, pada bidang teknologi, khususnya TIK. Padahal, kuantitas jumlah perempuan hampir separuh dari penduduk Indonesia. Tentu hal ini bisa menjadi potensi yang luar biasa jika diberdayakan dengan baik. (lipi.go.id, 23/04/2019) Teknologi ini seperti dua sisi mata uang. Artinya, ia akan bermanfaat jika digunakan oleh orang yang tepat. Namun sebaliknya, akan menjadi bumerang jika kita tidak bijak menggunakannya.   Nah, tentu di era Revolusi Industri 4.0, pere...