Skip to main content

Ketika Aku Menjadi Seorang Ibu

Pagi hari ini saya sudah senyum-senyum sendiri. Di tengah rutinitas menyelesaikan "tugas negara", selalu saja ada kejutan dari Sabrina. Entah itu kejutan yang membuat kening berkerut atau kejutan yang membuat saya tertawa, hehee...Namun, pagi ini tingkah polah Sabrina telah berhasil mengalihkan pandangan saya dari tumpukan cucian piring untuk berhenti sejenak mengamati apa yang Sabrina lakukan.

Aktivitas harian Sabrina memang tidak pernah terlewatkan untuk role play atau pretend play. Ya, hal yang paling membuat Sabrina anteng bermain dan selalu membuat matanya berbinar adalah bermain peran. Pagi ini, ternyata Sabrina atas inisiatifnya bermain dengan bonekanya memerankan peran seorang ibu.

"Ayo, sini pakai celana dulu ya! Ini bajunya di masukin dulu ya" Begitulah kurang lebih percakapan Sabrina kepada boneka yang kemudian ditimangnya. Dari kejauhan saya coba "intip" Sabrina. Pandangan tertuju pada lemari baju Sabrina yang terbuka dan beberapa baju yang jatuh berceceran. Dan pemandangan seperti ini bukan sekali dua kali terjadi, tapi hampir setiap hari 😂

Tak lama, Sabrina mendorong boneka yang sudah dipakaikan baju dengan dorongan lego miliknya. Tak lupa sambil membawa goody bag yang berisi segala macam "property" miliknya😂. "Bunda, salam dulu, Brina mau jalan-jalan". Tak lupa Sabrina mengulurkan tangan boneka untuk ikut mencium tangan saya. Lucu menggelikan, tapi ya begitulah imajinasi anak-anak.



Aktivitas pretend play yang Sabrina lakukan sehari-hari ternyata memiliki banyak manfaat, bukan sekedar karena teori. Tapi, saya pribadi mengamatinya. Betapa aktivitas ini telah melatih kemampuan intrapersonal Sabrina untuk memahami tentang perasaanya, tentang mengelola emosi dan menjaga fitrahnya. Misalnya saja aktivitas memerankan seorang ibu betapa melekat pada dirinya, entah karena mencontoh apa yang dia lihat dalam keseharian pun karena fitrahnya sebagai perempuan ternyata diekspresikan dengan keinginannya untuk memerankan tokoh ibu.

"Rumah yang berantakan masih bisa kita bereskan berulangkali. Namun, binar mata anak akan suatu hal bisa saja hilang hanya karena kita yang tak pernah memberikan kesempatan kepadanya untuk berekplorasi"

#Day2
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

Comments

Popular posts from this blog

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany...

Yuk Kita Berbagi Hadiah

Setelah pekan sebelumnya kami berkenalan dengan teman-teman dari regional lain di Virtual Camp dan mengenal apa keluarga favoritnya, maka pekan ini kami diminta untuk memberi hadiah kepada teman-teman yang sudah kami kenal tersebut. Kami diminta untuk memilih minimal 3 orang teman yang dianggap paling berkesan untuk diberi hadiah berupa "makanan" kesukaanya. Nah, bagi saya pribadi sebenarnya saat berkenalan dengan sebelas orang teman baru di pekan sebelumnya, masing-masing memiliki kesan tersendiri. Namun, ada beberapa yang memang sampai membuat saya berbinar dan mendapat banyak inspirasi. Tantangan di tugas pekan ini adalah bagaimana kita mampu meramu "makanan" kesukaan teman kita, meskipun mungkin kita tidak suka dengan makanan itu. Ya, kami sebenarnya diperbolehkan untuk belanja "makanan" dari toko seperti google. Namun, bagi saya pribadi ada baiknya untuk mengemas dan meramu makanan itu sebelum dikirim kepada teman-teman yang lain. Saya pribadi ber...

Belajarnya Seorang Ibu

Alhamdulillah setelah sekian lama tidak "upgrading" diri sebagai seorang ibu, akhirnya bisa kembali mengikuti seminar tentang anak. Ya, setelah menikah dan punya anak, entah kenapa sepertinya untuk mengedukasi diri itu terasa banyak tantangan. Padahal sih sebenarnya banyak "alasan" saja 😂. Di era berkembangnya multimedia yang begitu pesat, sebenarnya para ibu bisa mengambil banyak manfaat untuk mengedukasi dirinya. Kemudahan akses informasi melalui teknologi multimedia membuat sesuatu yang awalnya sulit dijangkau kini dengan mudah berada di depan mata. Bisa diibaratkan hanya dengan tombol "klik" di papan keyboard laptop atau hp nya, kini para ibu bisa mendapat beragam informasi dalam waktu sekajap. Kita bisa memulai dengan pertanyaan sederhana di pagi hari. "Apa yang ingin saya ketahui hari ini?". Nah, dari pertanyaan itu mungkin akan muncul rentetan pertanyaan lain setiap harinya. Beberapa mungkin ada yang relevan dengan kejadian yang kita...