Skip to main content

Jalan-Jalan Bersama Ayah

Hari ini Sabrina melakukan aktivitas di luar rumah bersama ayahnya. Ya, alhamdulillah jadi "Daddy's Time" agar bonding Sabrina dan ayahnya lebih kuat. Ditambah lagi supaya bunda bisa ber "me time" dan Sabrina bisa lebih mandiri tidak tergantung dengan saya. Ya, selama ini memang aktivitas Sabrina lebih banyak dilakukan bersama saya.

Saya mendapat reportase berupa video dan foto tentang aktivitas apa saja yang Sabrina lakukan. Ternyata ayahnya Sabrina mengajak Sabrina melihat rusa di sebuah taman kota di pinggir jalan raya. Di sana Sabrina juga bisa melihat kolam ikan yang penuh ikan berwarna warni. Pun bisa melihat banyak anak-anak usianya yang sedang bermain.



Awalnya Sabrina terlihat takut untuk menghampiri rusa dari balik pagar. Namun, setelah melihat ayahnya mendekat, lama kelamaan Sabrina berani mendekat. Kini cerita tentang rusa yang ada dalam buku cerita bisa divisualisasikan langsung di hadapannya. Alam memang selalu menjadi laboratorium pembelajaran bagi anak untuk mengenal banyak hal



Setiap kali di bawa beraktivitas di luar rumah, khususnya di alam, binar mata Sabrina senantiasa bersinar. Ya, memang Sabrina tetaplah anak dengan tipe "pengamat". Yang lebih suka memperhatikan apa yang ada di sekitarnya, yang diam-diam mempelajari apa yang dibicarakan lingkungan sekitarnya, yang dengan penuh perhatian memiliki kepekaan terhadap ekspresi orang di sekitarnya, begitupun bagaimana dia memastikan bahwa apa yang dilihatnya itu aman untuk dipegang, termasuk memperhatikan hewan atau tumbuhan yang dilihatnya, warnanya, suaranya, dll.

Seperti pembelajaran hari ini, Sabrina bisa mengalahkan rasa takutnya mendekati rusa. Dari alam Sabrina selalu belajar banyak hal, entah tentang cuaca, tentang pohon dan hewan yang ditemuinya. "Bunda, Brina bawa oleh-oleh!" Begitulah ekspresinya yang antusias ketika sampai rumah, Ternyata Sabrina membawa oleh-oleh dua buah ikan hias yang ditentengnya dalam plastik kecil :)

#Day3
#Tantangan10Hari
#Level7
#KuliahBunsayIIP
#BintangKeluarga

Comments

Popular posts from this blog

Peran Adab dalam Memerangi Pergaulan Bebas

Presentasi hari kedua tantangan level 11 disampaikan oleh Mbak Risca, Mbak Suci, Mbak Thifal dan Mbak Rohmah. Pemaparan diawali dengan menyampaikan data-data terkait pergaulan bebas di kalangan remaja. Dilansir TirtoID (2016), BKKBN 2013 lalu menyebutkan sebanyak 20,9 persen remaja di Indonesia mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Kondisi ini menyumbang peranan besar dalam jumlah kematian ibu dan anak. Di samping itu, Pusat Unggulan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi pada 2013 juga menyebut, sekitar 2,1 – 2,4 juta perempuan setiap tahun diperkirakan melakukan aborsi, 30% di antaranya oleh remaja. Untuk itu, United Nations Departmen of Economic and Social Affairs (UNDESA) pada 2011 masih menempatkan Indonesia sebagai negara dengan persentase pernikahan dini pada peringkat 37. Menurut BKKN dengan peringkat itu, Indonesia merupakan negara kedua di ASEAN dengan persentase pernikahan dini tertinggi setelah Kamboja. Fitrah Seksualitas pada Usia Remaja Fitrah seksualita

Apa Perasaanmu Hari Ini?

[Dokumentasi pribadi] Perjalanan membersamai tumbuh kembang anak pertama sungguh memberikan banyak pembelajaran bagi saya pribadi untuk memahami peran seorang ibu. Episode awal menjadi seorang ibu dipenuhi oleh pengalaman yang memungkinkan seorang ibu menjadi orangtua "sumbu pendek". Betapa tidak, hampir setiap jam terdengar tangisan dari seorang bayi kecil di hadapannya. Entah karena lapar, kepanasan, bosan, dsb. Episode berlanjut dengan fase di mana anak mulai sering tantrum. Saat itu saya terkaget-kaget menyaksikan seorang anak balita di hadapan saya yang menangis menjerit tiada henti, bahkan sambil berguling-guling, terkadang meronta. Berbagai jurus pun mulai dicoba mulai dari mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan makanan kesukaannya, mengajaknya keluar melihat teman bermainnya, bahkan menyodorkan gadget berupa video yang bisa membuat tangisannya mereda. Namun, ternyata berbagai cara tersebut juga terkadang tidak berhasil membuat anak berhenti menangis. Nah, y

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany