Hari ini perdana saya melakukan tantangan 30 hari di tahap kepompong, kuliah Bunda Cekatan. Jadi, kami diminta untuk memilih salah satu topik ataupun subtopik dari mind map yang sudah dibuat sebelumnya di tahap telur-telur. Nah, akhirnya setelah merenung beberapa waktu, saya memutuskan untuk menjalankan tantangan 30 hari berkaitan dengan topik tazkiyatun nafs/self healing yang merupakan topik utama yang saya pelajari di keluarga manajemen emosi “Inside out Family”.
Hal ini menjadi prioritas saya untuk menjadi cekatan. Mengapa? Karena tantangan dalam keseharian saya, khususnya di tengah kondisi pandemi dengan harus berdiam diri di rumah sangat menantang “kewarasan” dan ketenangan saya sebagai seorang individu, istri maupun ibu.
Hal ini menjadi prioritas saya untuk menjadi cekatan. Mengapa? Karena tantangan dalam keseharian saya, khususnya di tengah kondisi pandemi dengan harus berdiam diri di rumah sangat menantang “kewarasan” dan ketenangan saya sebagai seorang individu, istri maupun ibu.
Memang keseharian saya sebelumnya juga lebih banyak di rumah, karena memang memilih totalitas menjadi ibu rumah tangga, meskipun tentu ada juga kegiatan di luar rumah yang rutin dilakukan. Namun, saat ini tantangan bertambah dengan banyaknya kepanikan, tsunami informasi, dsb yang bisa menjadi pemicu “stress” bagi banyak orang . Akhirnya saya menyadari harus memiliki kemampuan untuk memanajemen semua itu dalam bentuk self healing.
Apa saja bentuk self healing yang dilakukan? Nah, ini akan saya coba jalankan satu persatu dari teori yang sudah dipelajari sebelumnya dan disesuaikan dengan yang paling cocok untuk saya terapkan. Namun secara spesifik saya ingin melakukan self healing melalui kegiatan menulis, karena menulis adalah salah satu hal yang membuat saya bahagia. Oleh karena itu, mind set yang ingin saya bangun ketika menuliskan tantangan kali ini pun harus dengan perasaan bahagia bukan untuk memenuhi tuntutan tugas.
Menulis bagi saya pribadi bisa menjadi aktivitas untuk mengeluarkan emosi terpendam yang menjadi sumber stress, begitupun bisa mengalirkan energi positif dan sumber inspirasi. Output kuantitatif dari proses self healing ini harapannya saya bisa menuliskan hikmah atau muhasabah dari jurnal belajar harian saya ke dalam bentuk quotes penyemangat dan refleksi agar saya bisa terus memperbaiki diri. Adapun output kualitatif dari proses self healing ini adalah perasaan tenang dan bahagia yang saya rasakan. Semua itu saya interpretasikan dalam bentuk badge, yaitu:
#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional
#day1
Menulis bagi saya pribadi bisa menjadi aktivitas untuk mengeluarkan emosi terpendam yang menjadi sumber stress, begitupun bisa mengalirkan energi positif dan sumber inspirasi. Output kuantitatif dari proses self healing ini harapannya saya bisa menuliskan hikmah atau muhasabah dari jurnal belajar harian saya ke dalam bentuk quotes penyemangat dan refleksi agar saya bisa terus memperbaiki diri. Adapun output kualitatif dari proses self healing ini adalah perasaan tenang dan bahagia yang saya rasakan. Semua itu saya interpretasikan dalam bentuk badge, yaitu:
- Excellent: Bisa membuat satu quotes, self healing dilakukan dengan bahagia, jurnal dikumpulkan sebelum magrib
- Very good: Bisa membuat satu quotes, self healing dilakukan dengan bahagia, jurnal dikumpulkan setelah magrib
- Satisfactory: Bisa membuat satu quotes, self healing dilakukan ala kadarnya, jurnal dikumpulkan setelah magrib
- Need improvement: Tidak membuat satu quotes/self healing dilakukan dengan "terpaksa"/tidak menulis dan mengumpulkan jurnal tepat waktu (rapel)
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional
#day1
Comments
Post a Comment