Skip to main content

Latihan Identifikasi Berbagai Jenis Emosi

Dalam interaksi kita sehari-hari, kita akan menjumpai berbagai jenis orang dengan karakter yang berbeda-beda. Ada orang yang mungkin sangat ekspresif, begitupun sebaliknya "lempeng" alias "cool", tak terlalu suka mengekspresikan perasaannya. Namun, hakikatnya setiap orang memiliki emosi dalam dirinya, entah itu dia ekspresikan secara langsung maupun tidak.

Sejak masuk di keluarga manajemen emosi banyak sekali hal menarik yang baru saya ketahui, salah satunya tentang jenis emosi itu sendiri. Mungkin mayoritas kita berpikir bahwa emosi itu erat kaitannya dengan marah. Padahal tidak demikian, emosi itu banyak sekali jenisnya, termasuk turunannya, dan tidak berarti emosi itu identik dengan marah, karena emosi itu ada yang positif dan ada yang negatif. 
[Macam-Macam Emosi]
Hari ini saya belajar berlatih mengidentifikasi emosi yang ada dalam diri saya pribadi, yang ternyata berperan penting untuk proses self healing, yaitu salah satunya agar kita memberi respon yang tepat terhadap peristiwa yabg terjadi. Misalnya saja biasanya kita hanya bilang sedang "sedih". Nah ternyata dari sedih itu bisa muncul emosi turunannya entah karena kesepian, stress, terluka, dsb.

Karena kondisi fisik saya sedang sakit, ternyata mempengaruhi juga emosi yang muncul. Dalam satu hari ada perasaan khawatir, lemah, takut. Namun, karena "alarm" emosi itu lebih cepat membuat saya sadar, maka supaya tidak berkelanjutan saya melakukan reframing dengan lebih banyak beristirahat dan muhasabah. Menjadikan sakit sebagai bentuk kasih sayang Allah agar saya bisa rehat, mensyukuri nikmat sehat, dsb. 

Alhamdulillah hari ini saya pun merasakan emosi positif saat melihat anak-anak dan suami sehat, bermain dan bercanda dengan suka cita. Hal itu perlahan membuat emosi saya kembali stabil. Belajar bersyukur dalam setiap keadaan dan belajar mengambil hikmah dari setiap peristiwa.

Latihan mengidentifikasi emosi ini memang perlu jam terbang, semakin sering kita berlatih maka kita akan semakin mudah mengenali diri kita sendiri, begitupun hal ini bisa diterapkan untuk mengidentifikasi orang-orang di sekitar kita.
Hari ini saya memberi badge satisfactory karena PR saya untuk mengidentifikasi berbagai emosi ini masih banyak. Kadang saya juga masih ragu untuk mendefinisikan emosi apa yang sedang saya rasakan. 

#tantangan30hari
#kelaskepompong
#bundacekatan
#institutibuprofesional
#day4

Comments

Popular posts from this blog

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany...

Yuk Menuang Lagi!

Setelah kemarin Sabrina bereksplorasi dengan air, hari ini Sabrina bereksplorasi menggunakan kacang ijo. Biasanya saya pribadi menggunakan media yang ada di rumah untuk bermain Sabrina. Termasuk kacang ijo ini. Jadi, sebelum dimasak, seringkali saya "membolehkan" Sabrina untuk bereksplorasi dengan bahan-bahan ini. Entah menuang, menyendok, mencuci, dll. Hari ini bunda masih mengenalkan tentang konsep besar dan kecil, serta konsep "kosong" dan "penuh". Seperti biasa, saya menyediakan nampan dan botol-botol kaca berbeda ukuran, sendok dan centong. Tanpa diberi intruksi Sabrina langsung menuang kacang ijo dengan alat tersebut. Pertama Sabrina memindahkan kacang ijo dengan sendok kecil, lalu dengan centong, dan terakhir menuang langsung antar botol. Sepertinya urutannya selalu demikian 😂. Berkali-kali botol kaca diisi penuh kacang ijo lalu dikosongkan kembali. Hal tersebut menjadi momen yang pas bagi saya untuk mengenalkan konsep matematika sederhana....

Bagaimana Seharusnya Perempuan Menggunakan Teknologi?

  Oleh: Annisa Fauziah (IP Depok/Mahasiswi Bunda Salihah) Di era globalisasi, teknologi menjadi sesuatu hal yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-sehari, termasuk bagi perempuan. Siapa yang masih berpikir bahwa yang melek teknologi itu hanya identik dengan kaum pria saja? Nah, ternyata teknologi informasi dan komunikasi masih sangat dekat dengan identitas laki-laki. Adapun perempuan sering kali hanya sebagai objek. Hal ini berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan RI, pada bidang teknologi, khususnya TIK. Padahal, kuantitas jumlah perempuan hampir separuh dari penduduk Indonesia. Tentu hal ini bisa menjadi potensi yang luar biasa jika diberdayakan dengan baik. (lipi.go.id, 23/04/2019) Teknologi ini seperti dua sisi mata uang. Artinya, ia akan bermanfaat jika digunakan oleh orang yang tepat. Namun sebaliknya, akan menjadi bumerang jika kita tidak bijak menggunakannya.   Nah, tentu di era Revolusi Industri 4.0, pere...