Pengalaman menjadi seorang ibu memang selalu dipenuhi dengan tantangan yang "menuntut" kita untuk lebih kreatif dalam menemukan solusi. Hal tersebut jadi PR utama bagi saya pribadi sebagai seorang ibu yang memang sebelumnya sulit keluar dari zona nyaman, dari rutinitas, dan serangkaian aktivitas yang prosedural. Maka, dikala tantangan yang dihadapi dalam keseharian, khususnya dalam membersamai buah hati seringkali tidak sama seperti teori, maka biasanya saya merasa super bingung untuk menemukan solusi, bahkan untuk hal-hal yang mungkin sangat "sepele", misal masalah mengatasi anak yang sulit makan, anak yang sering tantrum, dll.
Tantangan level ini memberikan banyak pencerahan, minimal untuk menggeser sebuah sudut pandang dalam melihat masalah. Mengatasi tantangan menjadi sesuatu yang memotivasi untuk menghasilkan ide bukan sebaliknya, sesuatu yang menekan dan membuat lemah. Setidaknya sebagai emak-emak "muda", saya yang awalnya begitu kaku dalam membersamai Sabrina, kini lebih bisa fleksibel dalam hal tertentu, khususnya dalam menjaga fitrah perkembangan Sabrina tanpa keluar dari nilai-nilai agama yang saya pegang. Setidaknya kini, saya lebih bisa memberikan ruang yang besar bagi Sabrina untuk bereksplorasi dengan apa yang membuatnya berbinar tanpa terlalu banyak "intervensi" 😂. Sebelumnya seringkali emaknya termakan tren dari sosial media dalam menstimulasi anak. Padahal realitanya anak kita begitu unik, mereka memiliki kesiapan belajar, keingintahuan, dan semangat yang berbeda satu sama lain.
Pagi ini, saya kembali menemukan sisi kreatif dari seorang Sabrina. Anak balita yang kini sangat senang berkesplorasi dengan alam dan lingkungan sosial sekitarnya. Kini, Sabrina senang untuk berinteraksi, bermain bersama, ngobrol dengan orang sekitarnya. Setelah satu bulan lamanya tinggal sementara di rumah nenek, ternyata memiliki pengaruh positif bagi Sabrina dalam aspek ini.
Lingkungan di perkampungan, berkumpul dengan saudara, dekat dengan kakek dan nenek menjadi sesuatu hal yang baru dan menyenangkan bagi Sabrina. Biasanya seharian kegiatan Sabrina dihabiskan di rumah. Kini, Sabrina senang sekali berlari-lari dan bereksplorasi banyak hal, bahkan tanpa mainan yang dia punya. Ya, bermain layaknya anak "kampung" dengan bahan ala kadarnya. Namun, justru dari situlah banyak ide-ide kreatif muncul dari Sabrina.
Pagi ini, setelah berjemur dengan neneknya, Sabrina berlarian di halaman rumah sambil mengejar-ngejar kupu-kupu. Betapa lucunya saat gadis kecil ini tanpa alas kaki berlarian untuk menangkap kupu-kupu, tentu dengan celoteh khasnya dan mata yang berbinar. Tak lama, imajinasinya muncul dengan berlarian naik turun di tangga seolah menaiki gunung. Tembok yang agak miring pun menjadi tempat eksplorasinya seolah sedang bermain perosotan di "play ground". Berulang kali dengan penuh semangat dan tertawa gembira Sabrina menikmati permainan itu. Neneknya pun sedikit panik melihat tingkah laku cucunya yang tanpa bosan, tanpa takut kotor, dan tanpa alas kaki bermain di halaman. Dunia anak memang selalu penuh canda tawa. Mereka bisa bermain di mana saja dan dengan media apapun.
"Karena hakikatnya bermain adalah bukan tentang media namun tentang sesuatu yang membuat jiwa bahagia"
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative
Comments
Post a Comment