Siang ini saya kembali tergelitik menyaksikan "hal sepele" yang sedang dilakukan Sabrina. Ya, gadis kecil ini tidak sedang membuat sebuah prakarya yang "hebat". Ia hanya sedang "anteng" sendiri mengekspresikan imajinasinya dalam sebuah permainan. Tak lupa mulut mungilnya tak berhenti berceloteh mengeluarkan dialog beberapa orang bak di dunia nyata. Tentu dengan nada suara yang berbeda dan artikulasi seorang anak balita 😅. "Ade, ade ayo sini duduk!", "Kakak duduk sebelah sini ya!", "Ibu..ibu...tunggu aku, aku mau ikut!" begitu kira-kira beberapa celotehnya. Saya coba amati lebih dekat, ternyata Sabrina tidak sedang bermain dengan boneka-bonekanya. Yang ada, ia sedang menyusun buku-buku bacaanya berderet bak orang-orang yang sedang duduk di sebuah kendaraan. Tak lama, ia pun menarik sarung bantal yang sama dengan kemarin untuk dijadikan alas bermain tempat meletakkan buku-bukunya. "Tut..tut..siapa hendak turun..". Tak lama ia pun menarik sarung bantal tersebut bak menjalankan kereta api.
"Nak, sedang apa sih?", saya coba bertanya. "Ini ibu, ade dan kaka lagi naik kereta" serunya. "Oh, mau jalan-jalan ya?, asyik dong" saya mencoba bertanya kembali. "Iya" celotehnya singkat, sambil tetap menikmati apa yang sedang dimainkannya. Tak lama beberapa dialog kembali keluar dari mulutnya. Emaknya segera mengambil hp untuk mengabadikan aha momen siang ini. Ya, betapa "hal sepele" ini selalu memberikan banyak pembelajaran tentang perkembangan anak. Betapa saya semakin memahami bahwa fitrah anak-anak kita adalah kreatif. Mereka memiliki kemampuan untuk belajar menemukan hal yang baru, mengasosiasikan sesuatu, dll bahkan tanpa intruksi teknis yang kita berikan.
Saya jadi tertawa kecil, merasa malu dengan diri sendiri. Yang seringkali masih sulit berpikir "out of the box" untuk menggeser sebuah sudut pandang. Alhasil, seringkali memiliki pemikiran yang kaku, melaksanakan sesuatu yang prosedural, dan berujung "miskin" ide dan kreativitas. Dari imajinasi Sabrina tentang penumpang kereta, buku dan sarung bantal yang ia mainkan, saya jadi banyak belajar. Betapa orang dewasa seringkali sulit keluar dari zona nyaman untuk menemukan sebuah solusi dalam setiap tantangan kehidupan. Alhasil seringkali kreativitasnya mentok hanya karena alasan "imposible" untuk diterapkan. Padahal, bagaimana mungkin awalnya terpikirkan deretan buku bisa menjadi penumpang kereta api?. Kalau bukan karena kreativitas, tentu kita akan berkata itu terlalu "aneh". Namun, ketika kita menghargai sebuah karya dan kreativitas seseorang. Maka kita akan menemukan bahwa hakikatnya semua orang memiliki fitrah untuk menjadi manusia yang kreatif.
#day3
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative
Comments
Post a Comment