Skip to main content

Becak Imanjinasiku


Enam hari kembali membersamai dengan lebih dekat keseharian Sabrina, kemudian mencatatnya ternyata memberikan efek positif untuk saya pribadi. Setidaknya hal ini membuat saya lebih banyak bersyukur dan membuka pikiran saya dengan sudut pandang yang baru akan banyak hal. Ya, dalam sebuah kreativitas, upaya untuk menggeser sebuah sudut pandang menjadi suatu hal yang perlu dilakukan. Tentu bagi saya pribadi, ini bukan tentang sebuah filosofi atau value yang sifatnya tetap. Namun, lebih kepada hal-hal yang bersifat teknis dan praktis dalam kehidupan kita. Misalnya saja menggeser sebuah sudut pandang baru bahwa roti itu tidak harus dimakan dengan susu, namun bisa dengan selai, keju, coklat, daging, telur, bahkan tempe, dsb.

Sebuah hal yang seringkali kita anggap "sepele", kini nampak menjadi sesuatu hal yang "istimewa" jika kita mampu melihat ini sebagai sebuah kreativitas. Setidaknya kalau bagi saya pribadi, dengan membersamai anak kemudian menuliskan sebuah jurnal pembelajaran, saya menjadi lebih "waras" untuk menjalani hari-hari sebagai ibu. Setidaknya kebaperan saya sebagai seorang ibu yang seringkali masih melirik rumput tetangga lebih hijau akan berkurang. Kenapa? Karena kita mampu menghargai dan mensyukuri hal-hal "kecil" yang ada dalam diri anak kita.

Pagi ini, Sabrina menemani nenek berjemur. Betapa hal sederhana ini telah mampu meningkatkan bonding antara Sabrina dengan neneknya. Padahal saya masih ingat benar, setahun yang lalu Sabrina masih malu-malu untuk bermanja-manja dengan neneknya. Kini, tak ada hari tanpa bercanda bersama nenek. Dari dalam rumah, saya mengamati betapa anak balita ini sudah mampu berkomunikasi dengan bahasa sederhana dengan neneknya. Meskipun terkadang keduanya hanya saling tersenyum, mencoba memahami maksud perkataan dari masing-masing dalam percakapan mereka. Maklum, Sabrina masih kurang jelas artikulasinya, begitupun mamah. Pasca stroke, tentu kemampuan bicaranya tak seperti dulu lagi.

Ada hal yang lucu ketika saya melihat Sabrina berusaha ingin naik kursi roda neneknya. Terkadang saya harus membantu menaikkannya. Tak lama Sabrina tersenyum kemudian bernyayi bersama neneknya. Ya, aktivitas baru yang paling disenangi Sabrina adalah bernyanyi bersama nenek. Salah satu yang sering dinyanyikan adalah lagu becak. Tak lama disusul dengan lagu naik kereta api, dll.

Gadis kecil ini begitu menikmati kebersamaan bersama neneknya. "Brina lagi naik becak sama mamih?" saya coba bertanya. "Iya, naik becak sama mamih", sahutnya sambil tersenyum. Binar matanya dan canda tawanya memberikan energi positif bagi saya. Sebuah kebahagiaan kecil yang bisa saya lihat dari sebuah kebersamaan antara seorang nenek dan cucu. Mungkin mamah tidak bisa menggendong, menuntun dan mengajak Sabrina berlari dengan kondisi saat ini. Namun, melalui kreativitas dan imajinasinya Sabrina tetap merasakan kebahagiaan yang sama dengan duduk di pangkuan nenek. Berimajinasi pergi jalan-jalan dengan becak berkeliling kota 😊.

#day6
#tantangan10hari
#level9
#kuliahbunsayiip
#thinkcreative

Comments

Popular posts from this blog

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany...

Yuk Kita Berbagi Hadiah

Setelah pekan sebelumnya kami berkenalan dengan teman-teman dari regional lain di Virtual Camp dan mengenal apa keluarga favoritnya, maka pekan ini kami diminta untuk memberi hadiah kepada teman-teman yang sudah kami kenal tersebut. Kami diminta untuk memilih minimal 3 orang teman yang dianggap paling berkesan untuk diberi hadiah berupa "makanan" kesukaanya. Nah, bagi saya pribadi sebenarnya saat berkenalan dengan sebelas orang teman baru di pekan sebelumnya, masing-masing memiliki kesan tersendiri. Namun, ada beberapa yang memang sampai membuat saya berbinar dan mendapat banyak inspirasi. Tantangan di tugas pekan ini adalah bagaimana kita mampu meramu "makanan" kesukaan teman kita, meskipun mungkin kita tidak suka dengan makanan itu. Ya, kami sebenarnya diperbolehkan untuk belanja "makanan" dari toko seperti google. Namun, bagi saya pribadi ada baiknya untuk mengemas dan meramu makanan itu sebelum dikirim kepada teman-teman yang lain. Saya pribadi ber...

Belajarnya Seorang Ibu

Alhamdulillah setelah sekian lama tidak "upgrading" diri sebagai seorang ibu, akhirnya bisa kembali mengikuti seminar tentang anak. Ya, setelah menikah dan punya anak, entah kenapa sepertinya untuk mengedukasi diri itu terasa banyak tantangan. Padahal sih sebenarnya banyak "alasan" saja 😂. Di era berkembangnya multimedia yang begitu pesat, sebenarnya para ibu bisa mengambil banyak manfaat untuk mengedukasi dirinya. Kemudahan akses informasi melalui teknologi multimedia membuat sesuatu yang awalnya sulit dijangkau kini dengan mudah berada di depan mata. Bisa diibaratkan hanya dengan tombol "klik" di papan keyboard laptop atau hp nya, kini para ibu bisa mendapat beragam informasi dalam waktu sekajap. Kita bisa memulai dengan pertanyaan sederhana di pagi hari. "Apa yang ingin saya ketahui hari ini?". Nah, dari pertanyaan itu mungkin akan muncul rentetan pertanyaan lain setiap harinya. Beberapa mungkin ada yang relevan dengan kejadian yang kita...