Skip to main content

Yuk Mengenal Bentuk

Sebagai seorang ibu, hal yang paling "menantang" adalah bagaimana agar anak tertarik dengan stimulasi yang kita siapkan hingga akhirnya anak mau belajar hal baru. Nah, sebelum masuk ke fase "belajar" atau memberi penjelasan dan pemahaman lebih mendalam, justru yang paling penting adalah bagaimana menarik minat anak, agar setidaknya dia mau mendengarkan, memperhatikan dan fokus. Tentu ini bukan hal yang mudahkan? Apalagi bagi anak balita 😂.

Dari pengalaman membersamai Sabrina beraktivitas, maka saya mendapat beberapa pembelajaran penting, salah satunya tentang menarik minat belajar. Jadi, jangan harap Sabrina mau mendengarkan kalau apa yang saya tawarkan tidak menarik hatinya. Tapi, lain halnya dengan sesuatu yang kadang spontan, tapi ternyata bisa menarik hatinya, membuat matanya berbinar, hingga akhirnya tanpa disuruh Sabrina mau mendekat, mengajukan pertanyaan hingga akhirnya terlibat langsung. Tanpa sadar, tanpa direncanakan, Sabrina belajar banyak hal dengan cara seperti itu.

Nah, seperti hari ini, tiba-tiba muncul ide spontan saat saya hendak memotong semangka. Aha!! Saya coba memotong semangka dengan berbagai bentuk geometris, mulai dari lingkaran, segitiga, persegi, dll. "Nak, sini deh lihat, bunda lagi bikin apa?". Pertanyaan khas sekaligus ajakan "halus" untuk menarik minat Sabrina. Ternyata tak berapa lama gadis kecil ini mendekat, mulut kecilnya mulai bertanya dan matanya mulai berbinar. "Wah, ada lingkaran!" ujarnya. "Iya Nak, ayo kita bikin bentuk yang lain!". Tangan mungilnya mulai ingin terlibat, meskipun beberapa kali semangka yang sudah dibetuk, malah masuk ke mulut Sabrina, sebelum saya menjelaskan 😂.



Oke, akhirnya aktivitas memotong semangka, secara spontan telah berubah menjadi aktivitas mengenalkan bentuk. Sebelumnya Sabrina memang sudah familiar dengan beberapa bentuk seperti oval, lingkaran, dan bintang. Sayangnya bunda agak kesulitan membentuk gambar bintang dari semangka😂. Jadi, kami mereview bersama bentuk-bentuk geometris dari buah semangka.

"Mengajarkan seuatu yang dianggap sulit bagi anak bisa dimulai dengan mengeksplorasi sesuatu yang dekat dengan keseharian kita" 

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Day9

Comments

Popular posts from this blog

Peran Adab dalam Memerangi Pergaulan Bebas

Presentasi hari kedua tantangan level 11 disampaikan oleh Mbak Risca, Mbak Suci, Mbak Thifal dan Mbak Rohmah. Pemaparan diawali dengan menyampaikan data-data terkait pergaulan bebas di kalangan remaja. Dilansir TirtoID (2016), BKKBN 2013 lalu menyebutkan sebanyak 20,9 persen remaja di Indonesia mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Kondisi ini menyumbang peranan besar dalam jumlah kematian ibu dan anak. Di samping itu, Pusat Unggulan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi pada 2013 juga menyebut, sekitar 2,1 – 2,4 juta perempuan setiap tahun diperkirakan melakukan aborsi, 30% di antaranya oleh remaja. Untuk itu, United Nations Departmen of Economic and Social Affairs (UNDESA) pada 2011 masih menempatkan Indonesia sebagai negara dengan persentase pernikahan dini pada peringkat 37. Menurut BKKN dengan peringkat itu, Indonesia merupakan negara kedua di ASEAN dengan persentase pernikahan dini tertinggi setelah Kamboja. Fitrah Seksualitas pada Usia Remaja Fitrah seksualita

Apa Perasaanmu Hari Ini?

[Dokumentasi pribadi] Perjalanan membersamai tumbuh kembang anak pertama sungguh memberikan banyak pembelajaran bagi saya pribadi untuk memahami peran seorang ibu. Episode awal menjadi seorang ibu dipenuhi oleh pengalaman yang memungkinkan seorang ibu menjadi orangtua "sumbu pendek". Betapa tidak, hampir setiap jam terdengar tangisan dari seorang bayi kecil di hadapannya. Entah karena lapar, kepanasan, bosan, dsb. Episode berlanjut dengan fase di mana anak mulai sering tantrum. Saat itu saya terkaget-kaget menyaksikan seorang anak balita di hadapan saya yang menangis menjerit tiada henti, bahkan sambil berguling-guling, terkadang meronta. Berbagai jurus pun mulai dicoba mulai dari mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan makanan kesukaannya, mengajaknya keluar melihat teman bermainnya, bahkan menyodorkan gadget berupa video yang bisa membuat tangisannya mereda. Namun, ternyata berbagai cara tersebut juga terkadang tidak berhasil membuat anak berhenti menangis. Nah, y

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany