Skip to main content

Mengenal Matematika dari Ibadah Keseharian Kita

Selama mendampingi tumbuh kembang Sabrina sampai dengan hari ini, hal utama yang harus senantiasa dijaga yaitu kesabaran. Ya, karena ternyata mendampingi tumbuh kembang anak balita itu penuh "kejutan". Luar biasanya lagi gaya belajar mereka, energi, dan rasa ingin tahu mereka itu gak ada habisnya. Setiap hari selalu ada pertanyaan baru, ingin mencoba hal baru dan mengamati banyak hal dari keseharian kita. Apalagi jika aktivitas itu dilakukan berulang dalam keseharian kita. Maka dengan mudah anak bisa mengimitasinya. Alias bisa meniru dan ikut-ikutan, bahkan seringkali kita tidak mengajarinya secara langsung. Ya, anak-anak cukup dengan mendengar dan melihat mereka seringkali bisa cepat untuk meniru. Apalagi bagi anak-anak tipe audio visual.

Hal yang menarik dari keseharian kami yaitu ketika Sabrina secara spontan mulai memahami konsep matematika tentang waktu, yaitu tentang waktu shalat. Memang di usianya yang baru tiga tahun tentu Sabrina belum bisa memahami cara menghitung waktu, tapi setidaknya Sabrina sudah memahami kalau sudah mendengar adzan maka disitulah waktu shalat tiba. Secara spontan kata-kata yang sering muncul bahkan saat kami sedang bermain, yaitu "Tah...Bunda adzhan ya! Ayo kita shalat". Anak kecil ini fitrahnya memang suci ya, bisa menjadi pengingat kita dalam kebaikan.

Konsep matematika tentang jumlah dan urutan sekuensial juga bisa secara bertahap dipahami Sabrina. Misal tentang urutan gerakan wudhu dan shalat. Meskipun kalau wudhu urutannya masih belum hafal, karena seringkali bunda "menginterupsi" karena setiap kali ikut wudhu pasti baju basah. Padahal namanya juga belajar ya, emaknya yang harusnya lebih rela banyak cucian, wkwk 😂

Sabrina juga sudah tau kalau setelah wudhu urutannya yaitu shalat. Untuk gerakan shalat alhamdulillah Sabrina sudah hafal hingga salam, hanya saja kadang bertahan dua rakaat saja😂. Setelah shalat urutannya berdoa, lalu mengaji. Jadi, Sabrina dengan sigap biasanya menyodorkan saya Al-Qur'an setelah saya shalat. Meskipun ya namanya juga anak-anak, sering juga habis salam langsung glendotan minta main dll

[Sabrina sedang shalat]

Hari ini Sabrina bersama bunda bernyanyi bersama lagu tentang nama shalat dan jumlah rakaatnya. Kami nyanyikan berulang kali. Yang lucu adalah saat Sabrina dengan jari-jari tangannya mencoba memvisualisasikan jumlah rakaat dengan melipat jari jemarinya. Ya, meskipun apa yang ditunjukkan belum sesuai dengan yang diucapkan. Bilang dua rakaat, jarinya yang ditunjukkan empat😂.

Semakin menikmati perjalanan dalam mengenalkan konsep matematika membuat saya semakin terkagum-kagum dengan kekuasaan Sang Pencipta, Allah SWT. Bahwa apa yang ada di alam semesta ini telah menjadi sarana untuk kita memahami siapa Sang Pencipta kita, termasuk bagaimana kita mengenalkannya kepada anak-anak kita.

"Dari keseharian ibadah kita, ternyata banyak hal yang bisa kita pelajari tentang matematika yang bukan sekedar angka tapi lebih dari itu bagaimana matematika mampu menguatkan iman kita"

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Day14

Comments

Popular posts from this blog

Peran Adab dalam Memerangi Pergaulan Bebas

Presentasi hari kedua tantangan level 11 disampaikan oleh Mbak Risca, Mbak Suci, Mbak Thifal dan Mbak Rohmah. Pemaparan diawali dengan menyampaikan data-data terkait pergaulan bebas di kalangan remaja. Dilansir TirtoID (2016), BKKBN 2013 lalu menyebutkan sebanyak 20,9 persen remaja di Indonesia mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Kondisi ini menyumbang peranan besar dalam jumlah kematian ibu dan anak. Di samping itu, Pusat Unggulan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi pada 2013 juga menyebut, sekitar 2,1 – 2,4 juta perempuan setiap tahun diperkirakan melakukan aborsi, 30% di antaranya oleh remaja. Untuk itu, United Nations Departmen of Economic and Social Affairs (UNDESA) pada 2011 masih menempatkan Indonesia sebagai negara dengan persentase pernikahan dini pada peringkat 37. Menurut BKKN dengan peringkat itu, Indonesia merupakan negara kedua di ASEAN dengan persentase pernikahan dini tertinggi setelah Kamboja. Fitrah Seksualitas pada Usia Remaja Fitrah seksualita

Apa Perasaanmu Hari Ini?

[Dokumentasi pribadi] Perjalanan membersamai tumbuh kembang anak pertama sungguh memberikan banyak pembelajaran bagi saya pribadi untuk memahami peran seorang ibu. Episode awal menjadi seorang ibu dipenuhi oleh pengalaman yang memungkinkan seorang ibu menjadi orangtua "sumbu pendek". Betapa tidak, hampir setiap jam terdengar tangisan dari seorang bayi kecil di hadapannya. Entah karena lapar, kepanasan, bosan, dsb. Episode berlanjut dengan fase di mana anak mulai sering tantrum. Saat itu saya terkaget-kaget menyaksikan seorang anak balita di hadapan saya yang menangis menjerit tiada henti, bahkan sambil berguling-guling, terkadang meronta. Berbagai jurus pun mulai dicoba mulai dari mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan makanan kesukaannya, mengajaknya keluar melihat teman bermainnya, bahkan menyodorkan gadget berupa video yang bisa membuat tangisannya mereda. Namun, ternyata berbagai cara tersebut juga terkadang tidak berhasil membuat anak berhenti menangis. Nah, y

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany