Alhamdulillah tak terasa sudah lebih dari dua minggu kami menjalani tantangan level 6. Banyak hal-hal baru yang Sabrina tau. Setiap hari tiada hari tanpa berbicara tentang "matematika". Meskipun mungkin orangtua sering menganggapnya begitu sepele. Tapi, bagi anak-anak kita, apalagi anak balita, sekedar menginterpretasikan angka ke dalam bentuk konkret tentu tak mudah. Namun, hal yang seringkali luput dari perhatian kita yaitu tentang proses mereka belajar. Dari hal "kecil" dalam keseharian kita, dari kehidupan terdekatnya itulah anak-anak belajar matematika.
Hari ini tiba-tiba secara spontan muncul ide untuk bereksplorasi dengan stik eskrim. Alasannya sederhana, karena tiba-tiba saya melihat Sabrina sedang anteng memainkan stik eskrim, bahkan atas inisiatifnya minta kemasannya untuk dibuka. Ya, dua bungkus stik eskrim baru dimainkannya. Maka, ini saya jadikan sebagai momentum untuk mengenalkan matematika.
Aha! Tiba-tiba muncul ide untuk membuat "es krim" dari kertas warna. Dan ternyata memang benar, hal ini menjadi daya tarik bagi Sabrina yang membuatnya mau mendekat dan berteriak dengan penuh semangat. "Asyik main eskrim! Bunda, Sabrina mau pegang eskrim!", begitulah kira-kira antusiasnya.
Apa yang kami lakukan dengan stik es krim ini. Awalnya saya mencontohkan untuk membentuk bangun geometri, tapi nampaknya Sabrina kurang begitu semangat. Akhirnya ide berhitung dengan "es krim" warna-warni ini bisa menarik minat Sabrina. Mulai dari mengurutkan, menyusun dan mengklasifikasikan berdasarkan warna, hingga menghitung jumlah setiap warna es krim yang berbeda.
Hal yang lucu adalah saat tiba-tiba Sabrina bilang "Bunda, boneka mau es krimnya?", "Memang boneka mau es krim rasa apa?" saya lanjut bertanya. "Rasa orange" sahutnya. Maka, permainan berlanjut dengan "pretend play", bermain bersama boneka sambil berhitung. "Bunda, ini es krimnya satu buat boneka, ini buat Brina, ini buat Bunda". Tangan mungilnya mencoba membagikan es krim.
#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Day16
Hari ini tiba-tiba secara spontan muncul ide untuk bereksplorasi dengan stik eskrim. Alasannya sederhana, karena tiba-tiba saya melihat Sabrina sedang anteng memainkan stik eskrim, bahkan atas inisiatifnya minta kemasannya untuk dibuka. Ya, dua bungkus stik eskrim baru dimainkannya. Maka, ini saya jadikan sebagai momentum untuk mengenalkan matematika.
Aha! Tiba-tiba muncul ide untuk membuat "es krim" dari kertas warna. Dan ternyata memang benar, hal ini menjadi daya tarik bagi Sabrina yang membuatnya mau mendekat dan berteriak dengan penuh semangat. "Asyik main eskrim! Bunda, Sabrina mau pegang eskrim!", begitulah kira-kira antusiasnya.
Apa yang kami lakukan dengan stik es krim ini. Awalnya saya mencontohkan untuk membentuk bangun geometri, tapi nampaknya Sabrina kurang begitu semangat. Akhirnya ide berhitung dengan "es krim" warna-warni ini bisa menarik minat Sabrina. Mulai dari mengurutkan, menyusun dan mengklasifikasikan berdasarkan warna, hingga menghitung jumlah setiap warna es krim yang berbeda.
Hal yang lucu adalah saat tiba-tiba Sabrina bilang "Bunda, boneka mau es krimnya?", "Memang boneka mau es krim rasa apa?" saya lanjut bertanya. "Rasa orange" sahutnya. Maka, permainan berlanjut dengan "pretend play", bermain bersama boneka sambil berhitung. "Bunda, ini es krimnya satu buat boneka, ini buat Brina, ini buat Bunda". Tangan mungilnya mencoba membagikan es krim.
"Belajar matematika bisa menyenangkan jika anak menikmati setiap proses belajar yang dilaluinya"
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Day16
Comments
Post a Comment