Skip to main content

Asyiknya Beli Ikan Hias

Hari ini Sabrina melakukan aktivitas berdua bersama ayah. Alhamdulillah bisa jadi momen bonding antara ayah dan Sabrina. Aktivitas yang dilakukan ayah dan Sabrina sembari menunggu bunda pengajian yaitu jalan-jalan ke pasar kaget. Jadi pasar ini buka hanya tiap hari minggu saja. Biasanya pasar ini dipenuhi dengan orang-orang yang sekalian lari pagi.

Nah, bunda dikirim ayah video saat Sabrina jalan-jalan ke pasar. Sabrina sangat memperhatikan sekali saat melihat berbagai jenis barang dagangan dan orang yang sedang bertransaksi. Mulai dari yang menawar harga hingga melihat para pedagang yang menawarkan barang dagangannya. Hal yang membuat saya tersenyum adalah saat melihat gadis kecil ini dengan semangat ingin berjalan sendiri sambil melirik ke kanan dan kiri, persis seperti ibu-ibu yang lihat barang diskon, hehee...

Tiba-tiba langkah Sabrina terhenti saat melihat penjual ikan hias. "Ayah...mau ikan!!" ungkapnya dengan penuh semangat dan teriakan yang khas :). Ternyata saat menjemput bunda dengan penuh semangat Sabrina menunjukkan beberapa ikan ukuran kecil yang dibawa di botol plastik. "Bunda, Brina punya ikan!, lihat ada 1..2..3..4..". Celotehnya yang khas dengan mata berbinar mencoba menjelaskan. Tentang kebahagiaan sederhana yang didapatnya. Ya, berjalan-jalan bersama ayah dan pulang membawa ikan yang banyak 😊

Aktivitas yang dilakukan setelah sampai rumah yaitu memindahkan ikan dan mengganti airnya. Nah, ini menjadi aktivitas yang tepat untuk mengenalkan secara konkret bilangan angka yang sering Sabrina ucapkan. Ketika mengangkat seekor ikan, tiba-tiba secara spontan Sabrina berusaha menghitungnya "Satu..dua..dst". Belum tuntas semua ikan dipindahkan, Sabrina terlanjur "ketakutan" saat ikannya meloncat tinggi keluar dari tempatnya. Tapi, tak berapa lama, Sabrina mencoba untuk menangkap lagi ikannya.


Hari ini Sabrina kembali belajar tentang aktivitas perdagangan, proses tawar menawar serta bertransaksi, dan menghitung ikan. Semoga dengan sarana pembelajaran secara konkret dan dekat dengan keseharian Sabrina, bisa membuat Sabrina mudah memahami konsep matematika dengan menyenangkan dan tanpa beban.

"Menggunakan benda konkret sebagai media pembelajaran bisa membantu bagi seorang anak untuk memahami tentang konsep bilangan"

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Day11

Comments

Popular posts from this blog

Peran Adab dalam Memerangi Pergaulan Bebas

Presentasi hari kedua tantangan level 11 disampaikan oleh Mbak Risca, Mbak Suci, Mbak Thifal dan Mbak Rohmah. Pemaparan diawali dengan menyampaikan data-data terkait pergaulan bebas di kalangan remaja. Dilansir TirtoID (2016), BKKBN 2013 lalu menyebutkan sebanyak 20,9 persen remaja di Indonesia mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Kondisi ini menyumbang peranan besar dalam jumlah kematian ibu dan anak. Di samping itu, Pusat Unggulan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi pada 2013 juga menyebut, sekitar 2,1 – 2,4 juta perempuan setiap tahun diperkirakan melakukan aborsi, 30% di antaranya oleh remaja. Untuk itu, United Nations Departmen of Economic and Social Affairs (UNDESA) pada 2011 masih menempatkan Indonesia sebagai negara dengan persentase pernikahan dini pada peringkat 37. Menurut BKKN dengan peringkat itu, Indonesia merupakan negara kedua di ASEAN dengan persentase pernikahan dini tertinggi setelah Kamboja. Fitrah Seksualitas pada Usia Remaja Fitrah seksualita

Apa Perasaanmu Hari Ini?

[Dokumentasi pribadi] Perjalanan membersamai tumbuh kembang anak pertama sungguh memberikan banyak pembelajaran bagi saya pribadi untuk memahami peran seorang ibu. Episode awal menjadi seorang ibu dipenuhi oleh pengalaman yang memungkinkan seorang ibu menjadi orangtua "sumbu pendek". Betapa tidak, hampir setiap jam terdengar tangisan dari seorang bayi kecil di hadapannya. Entah karena lapar, kepanasan, bosan, dsb. Episode berlanjut dengan fase di mana anak mulai sering tantrum. Saat itu saya terkaget-kaget menyaksikan seorang anak balita di hadapan saya yang menangis menjerit tiada henti, bahkan sambil berguling-guling, terkadang meronta. Berbagai jurus pun mulai dicoba mulai dari mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan makanan kesukaannya, mengajaknya keluar melihat teman bermainnya, bahkan menyodorkan gadget berupa video yang bisa membuat tangisannya mereda. Namun, ternyata berbagai cara tersebut juga terkadang tidak berhasil membuat anak berhenti menangis. Nah, y

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany