Skip to main content

Ayo Kita Keliling Kota

Hal yang paling menantang bagi seorang ibu dalam membersamai anaknya bermain yaitu mencari ide permainan yang menarik bagi anak. Kalau sudah menarik buat anak setidaknya kan anaknya mau enjoy bermain dan tentunya bisa belajar juga tanpa ada beban. Nah, kalau anaknya udah bosen main mainannya, biasanya ibunya harus turun tangan, puter otak buat bebikinan DIY. Nah, bagi saya pribadi biasanya bebikinan ini berakhir sampai fase mencari ide dan mengumpulkan ide dari sosmed, sedangkan eksekusinya bisa jadi "kapan-kapan"😂

Alhamdulillah hari ini bunda "iseng" bikin DIY playmat dari kardus bekas. Jadi fungsinya sih buat ngenalin jarah dan arah. Ya, setelah beberapa hari sebelumnya Sabrina bermain mengenal bentuk, maka bunda tiba-tiba punya ide bebikinan dari bahan-bahan yang ada di rumah. Mumpung lagi "niat" maka harus segera dieksekusi 😅

Nah, akhir-akhir ini Sabrina itu lagi suka mainin mobil-mobilan berbentuk taksi yang sering dia sebut "Tayo". Padahal bentuknya bukan bis 😂. Ini bisa jadi momen buat bunda ngenalin tentang lalu lintas di kota. Karena untuk saat ini gak mungkin bunda ngenalin bagian-bagian mobil, paling cuman ngenalin ban mobil aja😂


Pertama kali melihat mainan ini, Sabrina langsung excited. Ya, ekspresi yang sangat wajar ketika Sabrina melihat mainan baru. Lalu tak lama, Sabrina segera memainkan mobil sesuka hati. Lalu saya coba beri intruksi. "Na, ayo kita jalan-jalan naik mobil keliling kota". "Ayo Sabrina mau pergi ke mana?", "Ke masjid" sahutnya. Ya, ternyata Sabrina familiar dengan bentuk kubah masjid. Lalu, saya coba arahkan supaya Sabrina mengikuti jalan sesuai dengan warna mobil. Alhamdulillah Sabrina paham. Lama kelamaan makin anteng bermain, mencoba memainkan kedua mobil melewati jalurnya masing-masing. Pembelajaran matematika sederhana tentang jarak, jauh dan dekat saya coba kenalkan. Pun tentang arah, baik lurus maupun belok. Tapi, Sabrina belum paham arah kanan dan kiri.


Tak terasa mainan sederhana hasil karya bunda bisa bikin Sabrina anteng main. Keceriaan Sabrina saat bermain selalu menjadi suntikan semangat untuk bunda membersamai Sabrina bermain termasuk mau mengusir rasa malas dan moody, sekedar bebikinan mainan. Semoga hari-hari berikutnya belajar konsep matematikanya tetap menyenangkan ya! :)

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIip
#ILoveMath
#MathAroundUs
#Day13

Comments

Popular posts from this blog

Peran Adab dalam Memerangi Pergaulan Bebas

Presentasi hari kedua tantangan level 11 disampaikan oleh Mbak Risca, Mbak Suci, Mbak Thifal dan Mbak Rohmah. Pemaparan diawali dengan menyampaikan data-data terkait pergaulan bebas di kalangan remaja. Dilansir TirtoID (2016), BKKBN 2013 lalu menyebutkan sebanyak 20,9 persen remaja di Indonesia mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Kondisi ini menyumbang peranan besar dalam jumlah kematian ibu dan anak. Di samping itu, Pusat Unggulan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi pada 2013 juga menyebut, sekitar 2,1 – 2,4 juta perempuan setiap tahun diperkirakan melakukan aborsi, 30% di antaranya oleh remaja. Untuk itu, United Nations Departmen of Economic and Social Affairs (UNDESA) pada 2011 masih menempatkan Indonesia sebagai negara dengan persentase pernikahan dini pada peringkat 37. Menurut BKKN dengan peringkat itu, Indonesia merupakan negara kedua di ASEAN dengan persentase pernikahan dini tertinggi setelah Kamboja. Fitrah Seksualitas pada Usia Remaja Fitrah seksualita

Apa Perasaanmu Hari Ini?

[Dokumentasi pribadi] Perjalanan membersamai tumbuh kembang anak pertama sungguh memberikan banyak pembelajaran bagi saya pribadi untuk memahami peran seorang ibu. Episode awal menjadi seorang ibu dipenuhi oleh pengalaman yang memungkinkan seorang ibu menjadi orangtua "sumbu pendek". Betapa tidak, hampir setiap jam terdengar tangisan dari seorang bayi kecil di hadapannya. Entah karena lapar, kepanasan, bosan, dsb. Episode berlanjut dengan fase di mana anak mulai sering tantrum. Saat itu saya terkaget-kaget menyaksikan seorang anak balita di hadapan saya yang menangis menjerit tiada henti, bahkan sambil berguling-guling, terkadang meronta. Berbagai jurus pun mulai dicoba mulai dari mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan makanan kesukaannya, mengajaknya keluar melihat teman bermainnya, bahkan menyodorkan gadget berupa video yang bisa membuat tangisannya mereda. Namun, ternyata berbagai cara tersebut juga terkadang tidak berhasil membuat anak berhenti menangis. Nah, y

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany