Skip to main content

My Body Belongs to Allah (Konsep Thaharah untuk Anak)

Presentasi Kelas Bunda Sayang hari terakhir disampaikan oleh kelompok 3 yang terdiri dari Mbak Annisa Novita Dewi, Mbak Annisa Wahyuningrum, dan Mbak Bilkis Mukhlisoti. Tema yang diambil yaitu tentang "My Body Belongs to Allah (Konsep Thaharah untuk Anak)"

1. Tantangan yang dihadapi yang berkaitan dengan gender
a. Fenomena di masyarakat
Selama ini ada pemahaman keliru dalam masyarakat tentang pendidikan seksualitas . Banyak orang menyebut istilah “pendidikan seks”. Padahal kata seks lebih identik dengan aktifitas hubungan intim dan alat kelamin. Sedangkan seksualitas mengandung makna yang jauh lebih dalam dan kompleks. Semestinya anak-anak sejak dini diajarkan mengenai pendidikan seksualitas, bukan pendidikan seks. Orangtua sebagaimana yang diamanatkan oleh agama dan tercakup dalam UU Kesejahteraan Anak No.4 Tahun 1979, adalah pihak utama dalam pemberian pendidikan seksualitas tersebut (Elly Risman)
b. Pendidikan Seks vs Seksualitas
Seks adalah segala sesuatu yang menyangkut alat kelamin dan hubungan antar kelamin.
Seksualitas adalah segala sesuatu yang menyangkut cara berpikir, merasa, berpakaian, mengutarakan pendapat, dan bersikap sesuai dengan jenis kelaminnya.
Mengapa pendidikan seksualitas harus diberikan sejak dini?
🍀 Salah satu alasan mengapa pendidikan seksualitas harus diberikan sejak dini, menurut Elly Risman adalah karena anak-anak sekarang tumbuh lebih cepat dari generasi orangtuanya
🍀 Data temuan YKBH menunjukkan
48% anak laki-laki usia 10-11 telah mengalami mimpi basah
52% anak perempuan usia 9 tahun telah mengalami menstruasi
🍀 Makanan bergizi baik, rangsangan kasih sayang keluarga yang cukup menjadi salah satu penyebab hormon testosteron pada anak meningkat lebih cepat.
Peranan pendidikan seksualitas yaitu untuk persiapan pra baligh hingga pra-nikah nantinya”*📌 (Elly Risman)
2. Hubungan Fitrah Seksualitas dan Thaharoh
Fitrah seksualitas dibangkitkan melalui pendidikan seksualitas atau gender.
✅   Beberapa manfaat pendidikan seksualitas : 
1. Mengerti dan Memahami besarnya kuasa Sang Pencipta.
2. Mengerti dan memahami peran jenis kelaminnya.
3. Menerima setiap perubahan fisik yang dialami dengan wajar dan apa adanya.
4. Memperkuat rasa percaya diri dan tanggung jawab pada diri anak.
Pentingkah membangkitkan fitrah seksualitas ?
Fitrah seksualitas dalam Islam sangat penting untuk dibangkitkan sejak dini karena pemahaman terhadap fitrah ini akan membantu anak menggunakan potensi tubuhnya sesuai syariah yakni untuk beribadah kepada Allah, untuk taat hanya kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama makhluk Allah.
My body belongs to Allah : anak memahami bahwa dirinya adalah milik Allah dan berusaha menjalankan kehidupan sesuai dengan kehendak pemiliknya.
a. Pendidikan seksualitas umum Vs Pendidikan seksualitas Islami
Pendidikan seksualitas umum identik dengan aktivitas hubungan intim dan kelamin sementara pendidikan seksualitas dalam  Islam berhubungan dengan kerangka ibadah yakni dalam kerangka berketurunan, bersuci, dan menutup aurat.
b. Kaidah pendidikan seksualitas dalam Islam
1. Pendidikan seksual seperti pendidikan lain, memerlukan waktu dan tahapan. Bukan sebuah penjelasan singkat yang tiba-tiba.
2. Ilmu untuk menjaga kesucian harus diajarkan dengan cara dan bahasa yang suci, tidak vulgar.
3. Berikan pengetahuan seksual yang benar dan baik pada anak. Jika tidak, mereka akan mencari dari sumber lain yang keruh.
4. Fiqh adalah pintu utama dan paling mulia untuk pembahasan pendidikan seksual. Fiqh mengarahkan anak untuk memahami penyebab dan hukumnya bukan fokus pada aktivitasnya.
5. Perlu ketenangan orangtua saat menerima pertanyaan anak-anak dalam bab ini dan menjawabnya dengan baik, benar, dan sesuai dengan usianya.
c. Kapan anak mulai mengenal konsep thaharah (dalam kaitannya dengan menjaga fitrah seksualitas – menjaga kesehatan organ reproduksi)
Fitrah Seksualitas dan Thaharah
✅  Fiqh pertama yang wajib diajarkan oleh orang tua kepada anak adalah fiqh thaharah. Fiqh thaharah berhubungan dengan pemahaman bagian tubuh pribadi, menjaga kesucian tubuh, dan memelihara kebersihan (hygenitas).
✅   Sejatinya fiqh thaharah wajib diajarkan sebelum anak mencapai baligh agar ketika ia mencapai baligh ia sudah paripurna memahami fitrahnya sebagai lelaki atau perempuan. Beberapa contoh penerapan thaharah dalam perkembangan anak
Fase sebelum tamyiz/mulai mampu membedakan (usia 0-6 tahun)
✅   Orangtua mengajari anak bahwa tubuhnya berharga
✅   Mengenalkan bahwa urin dan feses adalah “kotoran” yang harus dibersihkan sehingga anak senantiasa belajar berbilas sehabis berkemih atau buang air besar (menerapkan istinja’ dengan benar).
✅  Orangtua melatih anak menerapkan adab islami ketika buang air.  Anak laki-laki sudah dilatih sejak awal untuk berkemih dengan cara jongkok, tidak berdiri.
✅  Mengenalkan sunnah fitrah awalan seperti kewajiban berkhitan pada anak laki-laki, memotong kuku, bersiwak.
Fase tamyiz (usia 7-baligh)
✅   Anak memahami perkara air, najis, dan hadats, wudhu dan tayamum
✅   Orangtua mengenalkan anak dengan sunnah-sunnah fitrah lanjutan seperti mencukur bulu kemaluan, memotong kumis dan merapikannya, mencabut bulu ketiak (hal-hal yang berhubungan dengan pubertas)
✅   Orangtua menyiapkan anak memasuki fase baligh (mimpi basah dan haid), tata cara mandi wajib, mengenalkan anak dengan cairan-cairan yang keluar dari kemaluan.
3. Solusi Penerapan Konsep Thaharah
Dalam perspektif islam, pendidikan seksualitas adalah mempelajari ilmu dan pengetahuan yang berkaitan dengan kesehatan, kesejahteraan seksualitas dan reproduksi. Islam sangat mementingkan umatnya menjalani kehidupan seksual yang sempurna, baik dan selaras dengan tuntunan Allah s.w.t. Oleh karena itu, salah satu konsep pendidikan seksualitas yang harus diajarkan kepada anak adalah mendidik konsep thaharah.
4. Media edukasi yang bisa dipakai dalam membersamai anak untuk lebih menanamkan konsep thaharah :
Link tentang belajar kebersihan dengan cara menyenangkan:
http://blog.iiph.com/fun-ways-to-teach-children-about-cleanliness/
Link printable kamar mandi:
http://thegangoffur.com/free-printable-kamar-mandi/
Link video pengantar pemahaman thaharah:
https://www.youtube.com/watch?v=Q1QSutKLowg&feature=youtu.be

5. Kesimpulan
  • Semestinya anak-anak sejak dini diajarkan mengenai pendidikan seksualitas, bukan pendidikan seks. 
  • Salah satu alasan mengapa pendidikan seksualitas harus diberikan sejak dini, adalah karena  anak-anak sekarang tumbuh lebih cepat dari generasi orangtuanya. 
  • Fitrah seksualitas dalam Islam sangat penting untuk dibangkitkan sejak dini karena pemahaman terhadap fitrah ini akan membantu anak menggunakan potensi tubuhnya sesuai syariah yakni untuk beribadah kepada Allah, untuk taat hanya kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama makhluk Allah. My body belongs to Allah. 
  • Fiqh pertama yang wajib diajarkan oleh orang tua kepada anak adalah fiqh thaharah
  • Fungsi thaharah adalah dalam rangka menjalankan ketaatan pada Allah dan menjalankan fitrah manusia yang pada dasarnya menyenangi hal-hal yang bersih dan senang pada lingkungan bersih. 
  • Thaharah termasuk tuntunan fitrah. Fitrah manusia cenderung kepada kebersihan dan membenci kotoran serta hal-hal yang menjijikkan
  • Memelihara kesehatan. Kebersihan merupakan jalan utama yang memelihara manusia dari berbagai penyakit, karena penyakit lebih sering tersebar disebabkan oleh kotoran. Dan membersihkan tubuh, membasuh wajah, kedua tangan, hidung dan kedua kaki sebagai anggota tubuh yang paling sering berhubungan langsung dengan kotoran akan membuat tubuh terpelihara dari berbagai penyakit
#day10
#fitrahseksualitas
#learningbyteaching
#bundasayangsesi11

Comments

Popular posts from this blog

Pohon Literasi Kami

Alhamdulillah hari ini adalah hari terakhir kami menjalani tantangan game level 5. Rasanya baru kemarin kami menggunting kertas warna, kemudian menempel bersama di ruang tamu. Ya, kami membuat "pohon literasi" yang kala itu masih tak berdaun, artinya belum ada buku yang kami tulis. Sebelumnya habit literasi dalam keluarga kami hanya mengalir begitu saja tanpa motivasi yang jelas apalagi ada inovasi, bahkan sekedar untuk membuat pohon literasi agar kami semua lebih semangat membaca lagi. Tapi kini, tujuh belas hari yang sudah dilewati memberikan banyak hikmah dan pembelajaran kepads keluarga kecil kami. Teruntuk Sabrina, putri kecil kami, membaca dan bercerita telah menjadi aktivitas harian yang dia suka. Aktivitas ini mampu membuatnya tertawa dan berbicara, mengeluarkan imajinasinya di masa balita. Semoga kelak Sabrina bisa mencintai ilmu dan mengetahui banyak hal lewat membaca. Semoga Sabrina tetap bahagia jikalau bunda sekedar memberi kado buku cerita 😬 Teruntuk suami

Peran Adab dalam Memerangi Pergaulan Bebas

Presentasi hari kedua tantangan level 11 disampaikan oleh Mbak Risca, Mbak Suci, Mbak Thifal dan Mbak Rohmah. Pemaparan diawali dengan menyampaikan data-data terkait pergaulan bebas di kalangan remaja. Dilansir TirtoID (2016), BKKBN 2013 lalu menyebutkan sebanyak 20,9 persen remaja di Indonesia mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Kondisi ini menyumbang peranan besar dalam jumlah kematian ibu dan anak. Di samping itu, Pusat Unggulan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi pada 2013 juga menyebut, sekitar 2,1 – 2,4 juta perempuan setiap tahun diperkirakan melakukan aborsi, 30% di antaranya oleh remaja. Untuk itu, United Nations Departmen of Economic and Social Affairs (UNDESA) pada 2011 masih menempatkan Indonesia sebagai negara dengan persentase pernikahan dini pada peringkat 37. Menurut BKKN dengan peringkat itu, Indonesia merupakan negara kedua di ASEAN dengan persentase pernikahan dini tertinggi setelah Kamboja. Fitrah Seksualitas pada Usia Remaja Fitrah seksualita