Skip to main content

Posts

Bagaimana Seharusnya Perempuan Menggunakan Teknologi?

  Oleh: Annisa Fauziah (IP Depok/Mahasiswi Bunda Salihah) Di era globalisasi, teknologi menjadi sesuatu hal yang tidak terlepas dari kehidupan sehari-sehari, termasuk bagi perempuan. Siapa yang masih berpikir bahwa yang melek teknologi itu hanya identik dengan kaum pria saja? Nah, ternyata teknologi informasi dan komunikasi masih sangat dekat dengan identitas laki-laki. Adapun perempuan sering kali hanya sebagai objek. Hal ini berdasarkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan RI, pada bidang teknologi, khususnya TIK. Padahal, kuantitas jumlah perempuan hampir separuh dari penduduk Indonesia. Tentu hal ini bisa menjadi potensi yang luar biasa jika diberdayakan dengan baik. (lipi.go.id, 23/04/2019) Teknologi ini seperti dua sisi mata uang. Artinya, ia akan bermanfaat jika digunakan oleh orang yang tepat. Namun sebaliknya, akan menjadi bumerang jika kita tidak bijak menggunakannya.   Nah, tentu di era Revolusi Industri 4.0, perempuan pun
Recent posts

Ibu Rumah Tangga, Sosok yang Istimewa

  Oleh: Annisa Fauziah (IP Depok/Mahasiswi Bunda Salihah) Setiap perempuan tentu memiliki impian agar kelak bisa menjalani peran sebagai seorang ibu. Namun, sering kali muncul kekhawatiran. Salah satunya, yaitu sebuah pertanyaan, “Apakah aku harus mengubur cita-cita jika nanti menjadi seorang ibu rumah tangga?” Pertanyaan tersebut wajar muncul di benak banyak perempuan karena ibu rumah tangga sering kali dipandang sebelah mata. Di dalam tatanan masyarakat kita saat ini, masih banyak orang yang memberikan label negatif kepada ibu rumah tangga yang bekerja di ranah domestik. Ibu rumah tangga dianggap hanya identik dengan urusan sumur, dapur, dan kasur. Pada akhirnya, hal ini menyebabkan banyak ibu rumah tangga yang merasa insecure . Apalagi ibu rumah tangga sering dianggap tidak mandiri hanya karena tak “bergaji”. Jika kita amati lebih mendalam, ternyata fenomena ini marak terjadi bukan semata karena ketidakpercayaan diri dari sosok ibu rumah tangga. Namun, faktor eksternal justr

Menyusun "Passion Project"

Setelah euforia pemilihan walikota Hexagon City serta melakukan perkenalan lebih dekat dengan teman-teman co Housing, di pekan ini kami pun membuat passion project bersama.  Oya, sebelum bercerita tentang proses menyusun passion project, ada penggalan hikmah luar biasa yang saya rasakan  setelah berkenalan lebih dekat dengan Hexagonia di co Housing 2, yaitu mengubah rasa insecure  menjadi penuh syukur.  Alhamdulillah rencana Allah memang terbaik, di mana saya dihadirkan di tengah orang-orang hebat yang memberikan inspirasi dan energi positif untuk senantiasa bermanfaat. Meskipun saya masih newbie, alhamdulillah Hexagonia lain yang sudah banyak pengalaman seputar menulis mau banyak berbagi ilmunya.  Nah, sekarang kita mulai cerita soal proses pembuatan  passion project bersama teman co-Housing 2. Kami terlebih dahulu membuat project canvas personal yang menggambarkan tentang passion  masing-masing, kemudian kami juga saling berbagi passion canvas supaya bisa lebih tau apa tantangan

Pemilihan Walikota di "Hexagon City"

Setelah pekan sebelumnya seluruh hexagonia membuat hexahouse. Pekan kedua ini para hexagonia sudah berkumpul dalam co-Housing masing-masing. Saya pribadi masuk ke co-Housing 2 Kepenulisan dan Cluster 10. Alhamdulillah sudah terpilih juga leader masing-masing. Nah, yang lebih istimewa lagi yaitu seluruh hexagonia akan melakukan pemilu untuk memilih walikota Hexagon City. Walikota inilah yang selama enam bulan ke depan akan memimpin pembangunan di Hexagon City.  Hari Rabu malam, saya pertama kali melihat keenam calon walikota Hexagon City. Meskipun baru pengenalan singkat dari keenam calon. Namun, saya pribadi begitu berbinar saat melihat aura positif penuh semangat dari keenam calon. Apalagi saat para calon berkenalan dan sedikit menjelaskan visi misinya. Yang lebih seru justru saat melihat kolom komentar FBG yang ternyata ramai dengan tim sukses masing-masing calon.  Malam itu, saya pribadi masih galau untuk menentukan calon pilihan hati. Wajarlah, namanya juga baru kenalan dengan ke