Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2017

Aliran Rasa Game Level#6

Ketika dahulu saya pertama kali mengenal matematika, yang ada dalam pikiran adalah tentang menghafal deretan rumus, menghafal perkalian, dan teori sejenisnya. Dan itu yang menjadikan saya "kurang suka" dengan matematika. Walaupun akhirnya jadi anak FMIPA juga, meskipun kuliahnya sih jurusan biologi 😂. Salah satu alasannya ya buat menghindari deretan angka. Tapi ternyata namanya anak FMIPA ya pasti ketemu calculus juga, wkwk. Ditambah lagi sebagai anak dengan peminatan genetika, minimal Hukum Mendel dan bioinformatika harus ngerti juga. Hmmm..itu sih sekelumit flashback bagaimana saya mengenal matematika yang akhirnya menyisakan persepsi kalau matematika itu rumit, susah, teoretis, dll. Kini, setelah melewati tantangan level#6 kuliah bunsay, saya jadi menemukan persepsi baru tentang matematika. Ya, matematika yang ada di sekitar kita, begitu sederhana, aplikatif, dan menyenangkan. Tanpa harus disandingkan dengan "branding" rumus yang rumit, hafalan serta de

Ada Berapa Es Krim nya?

Alhamdulillah tak terasa sudah lebih dari dua minggu kami menjalani tantangan level 6. Banyak hal-hal baru yang Sabrina tau. Setiap hari tiada hari tanpa berbicara tentang "matematika". Meskipun mungkin orangtua sering menganggapnya begitu sepele. Tapi, bagi anak-anak kita, apalagi anak balita, sekedar menginterpretasikan angka ke dalam bentuk konkret tentu tak mudah. Namun, hal yang seringkali luput dari perhatian kita yaitu tentang proses mereka belajar. Dari hal "kecil" dalam keseharian kita, dari kehidupan terdekatnya itulah anak-anak belajar matematika. Hari ini tiba-tiba secara spontan muncul ide untuk bereksplorasi dengan stik eskrim. Alasannya sederhana, karena tiba-tiba saya melihat Sabrina sedang anteng memainkan stik eskrim, bahkan atas inisiatifnya minta kemasannya untuk dibuka. Ya, dua bungkus stik eskrim baru dimainkannya. Maka, ini saya jadikan sebagai momentum untuk mengenalkan matematika. Aha! Tiba-tiba muncul ide untuk membuat "es krim&quo

Mengenal Matematika dari Alam Sekitar

Hari ini Sabrina ikut bunda ke masjid UI. Karena suasananya masih pagi dan juga masih sepi, jadi Sabrina bisa bereksplorasi di selasar masjid. Apa saja sih yang kami amati pagi ini? Ternyata tanpa kami sadari, apa yang ada di alam sekitar kami adalah sumber ilmu bagi kami. Bahkan secara spontan, justru hal-hal konkret yang mampu diindra oleh anak-anak sangat membantu mereka memahami banyak hal, termasuk matematika. Karena, jika hanya dalam selembar kertas saja mungkin mereka tidak akan tau bagaimana bentuk daun yang beraneka ragam, bagaimana kecepatan burung yang terbang, dan bagaimana cara ikan berenang, dll. Sabrina itu termasuk anak yang senang bereksplorasi di alam. Setiap bermain di alam terbuka, matanya selalu berbinar penuh semangat. Banyak hal yang selalu dia tanyakan dan dia ekspresikan. "Bunda, lihat ada kucing lagi bobo!" sambil tangannya menunjuk. "Bunda, tuh ada suara kereta", "Bunda, tuh burungnya terbang!". Ya, tanpa disadari ternyata dari

Mengenal Matematika dari Ibadah Keseharian Kita

Selama mendampingi tumbuh kembang Sabrina sampai dengan hari ini, hal utama yang harus senantiasa dijaga yaitu kesabaran. Ya, karena ternyata mendampingi tumbuh kembang anak balita itu penuh "kejutan". Luar biasanya lagi gaya belajar mereka, energi, dan rasa ingin tahu mereka itu gak ada habisnya. Setiap hari selalu ada pertanyaan baru, ingin mencoba hal baru dan mengamati banyak hal dari keseharian kita. Apalagi jika aktivitas itu dilakukan berulang dalam keseharian kita. Maka dengan mudah anak bisa mengimitasinya. Alias bisa meniru dan ikut-ikutan, bahkan seringkali kita tidak mengajarinya secara langsung. Ya, anak-anak cukup dengan mendengar dan melihat mereka seringkali bisa cepat untuk meniru. Apalagi bagi anak-anak tipe audio visual. Hal yang menarik dari keseharian kami yaitu ketika Sabrina secara spontan mulai memahami konsep matematika tentang waktu, yaitu tentang waktu shalat. Memang di usianya yang baru tiga tahun tentu Sabrina belum bisa memahami cara menghitung

Ayo Kita Keliling Kota

Hal yang paling menantang bagi seorang ibu dalam membersamai anaknya bermain yaitu mencari ide permainan yang menarik bagi anak. Kalau sudah menarik buat anak setidaknya kan anaknya mau enjoy bermain dan tentunya bisa belajar juga tanpa ada beban. Nah, kalau anaknya udah bosen main mainannya, biasanya ibunya harus turun tangan, puter otak buat bebikinan DIY. Nah, bagi saya pribadi biasanya bebikinan ini berakhir sampai fase mencari ide dan mengumpulkan ide dari sosmed, sedangkan eksekusinya bisa jadi "kapan-kapan"😂 Alhamdulillah hari ini bunda "iseng" bikin DIY playmat dari kardus bekas. Jadi fungsinya sih buat ngenalin jarah dan arah. Ya, setelah beberapa hari sebelumnya Sabrina bermain mengenal bentuk, maka bunda tiba-tiba punya ide bebikinan dari bahan-bahan yang ada di rumah. Mumpung lagi "niat" maka harus segera dieksekusi 😅 Nah, akhir-akhir ini Sabrina itu lagi suka mainin mobil-mobilan berbentuk taksi yang sering dia sebut "Tayo".

Mengenal Matematika dari Buku Cerita

Hari ini Sabrina kembali belajar tentang bentuk geometris. Namun, kali ini saya menggunakan media buku cerita untuk membantu Sabrina memahami konsep matematika. Jadi, ini pun terjadi secara spontan karena tiba-tiba saya melihat Sabrina sedang anteng membuka buku tentang mengenal bentuk sambil berceloteh "Ini lingkaran, ini bintang". Aha!! seperti biasanya momen seperti ini selalu saya jadikan momen untuk belajar lebih lanjut tentang sesuatu hal. Jadi, waktunya saya ikut "turun tangan", memberi penjelasan jika dibutuhkan 😂 Buku tetap menjadi sarana yang efektif bagi saya pribadi untuk mengajarkan banyak hal kepada Sabrina, karena memang sejauh ini gaya belajar Sabrina audio visual. Jadi dengan melihat objek secara langsung diiringi cerita itu sangat menarik bagi Sabrina, sehingga membuat Sabrina mudah memahami sesuatu. Lewat cerita seringkali pembelajaran memberi kesan yang selalu diingatnya. Nah, karena Sabrina masih balita, tentu menjelaskan tentang bentuk

Asyiknya Beli Ikan Hias

Hari ini Sabrina melakukan aktivitas berdua bersama ayah. Alhamdulillah bisa jadi momen bonding antara ayah dan Sabrina. Aktivitas yang dilakukan ayah dan Sabrina sembari menunggu bunda pengajian yaitu jalan-jalan ke pasar kaget. Jadi pasar ini buka hanya tiap hari minggu saja. Biasanya pasar ini dipenuhi dengan orang-orang yang sekalian lari pagi. Nah, bunda dikirim ayah video saat Sabrina jalan-jalan ke pasar. Sabrina sangat memperhatikan sekali saat melihat berbagai jenis barang dagangan dan orang yang sedang bertransaksi. Mulai dari yang menawar harga hingga melihat para pedagang yang menawarkan barang dagangannya. Hal yang membuat saya tersenyum adalah saat melihat gadis kecil ini dengan semangat ingin berjalan sendiri sambil melirik ke kanan dan kiri, persis seperti ibu-ibu yang lihat barang diskon, hehee... Tiba-tiba langkah Sabrina terhenti saat melihat penjual ikan hias. "Ayah...mau ikan!!" ungkapnya dengan penuh semangat dan teriakan yang khas :). Ternyata saat

Bermain Balok Spon

Menarik minat anak untuk mau belajar memang tidak mudah, apalagi kalau orangtua belum memahami gaya belajar anak. Yang paling menantang yaitu jika mood anak sering berubah-ubah. Dan itu sangat wajar sekali, karena anak balita rentang konsentrasinya pun tidak seperti orang dewasa. Jadi, jangan berharap anak kita mau duduk anteng berjam-jam bermain satu hal. Bisa duduk manis dan fokus mendengarkan lima belas menit saja sudah alhamdulillah😂 Cara yang sering saya lakukan ketika Sabrina belum tertarik dengan sarana pembelajaran yang ada yaitu dengan mencontohkan. Ya, tanpa harus memaksa dan berteriak-berteriak mengajak bermain, cukup saya yang "mencontohkan" anteng bermain. Seringkali saya memposisikan masuk ke dunia anak-anak, hehee..apalagi dengan kondisi Sabrina yang belum punya adik untuk teman bermain😂. Seperti aktivitas hari ini, karena balok spon milik Sabrina sudah lama sekali gak disentuh, saya coba tawarkan kepada Sabrina mau bermain tidak "Na, kita bikin rum

Yuk Mengenal Bentuk

Sebagai seorang ibu, hal yang paling "menantang" adalah bagaimana agar anak tertarik dengan stimulasi yang kita siapkan hingga akhirnya anak mau belajar hal baru. Nah, sebelum masuk ke fase "belajar" atau memberi penjelasan dan pemahaman lebih mendalam, justru yang paling penting adalah bagaimana menarik minat anak, agar setidaknya dia mau mendengarkan, memperhatikan dan fokus. Tentu ini bukan hal yang mudahkan? Apalagi bagi anak balita 😂. Dari pengalaman membersamai Sabrina beraktivitas, maka saya mendapat beberapa pembelajaran penting, salah satunya tentang menarik minat belajar. Jadi, jangan harap Sabrina mau mendengarkan kalau apa yang saya tawarkan tidak menarik hatinya. Tapi, lain halnya dengan sesuatu yang kadang spontan, tapi ternyata bisa menarik hatinya, membuat matanya berbinar, hingga akhirnya tanpa disuruh Sabrina mau mendekat, mengajukan pertanyaan hingga akhirnya terlibat langsung. Tanpa sadar, tanpa direncanakan, Sabrina belajar banyak hal dengan