Skip to main content

What's Your Plan?

Alhamdulillah setelah liburan lebaran, pekan ini kami kembali melanjutkan perkuliahan Bunda Cekatan. Saat libur lebaran, saya pribadi sempat menghubungi mentor untuk memastikan bahwa selama berlibur saya fokus mengerjakan "PR" dari beliau. Kami sepakat bahwa progress report nya nanti dibahas setelah lebaran. 

Program mentorship kelas kupu-kupu di pekan ketiga fokus untuk mendetaili perencanaan dari bidang yang sudah kami pilih saat program mentorship. Jika di pekan kedua kami sudah melakukan assesment dan menetapkan tujuan. Kini, saatnya kami menyusun rencana dengan penuh kesungguhan untuk mencapai tujuan itu. Kemarin Ibu Septi sempat mengingatkan bahwa tujuan itu harus jelas!. Ada filosofi yang beliau ingatkan kepada kami, yaitu " A goal without a plan is just a wish".

Langkah pertama yang harus kami lakukan yaitu menyusun prioritas. Dan semua itu mengacu pada mind map yang sudah saya buat sebelumnya di sini. Alhamdulillah sejak dari kelas Telur-Telur, saya pribadi masih on track fokus pada mind map yang sudah dibuat. Dan semakin kesini semakin spesifik dan mengerucut ke satu subtopik yaitu "Self Healing".

Langkah selanjutnya yaitu menyusun tujuan dari satu bidang yang saya prioritaskan untuk dipelajari. Dan sejak tahap Ulat-Ulat saya sudah masuk di subkelas "Self Healing" di keluarga manajemen emosi. Begitupun proyek T30 di tahapan kepompong, saya fokuskan untuk mengambil tema "Self Healing". Dan betapa beruntungnya saya ketika di program mentorship ini bertemu dengan mentor yang berpengalaman di bidang ini yang bisa menjadi teman belajar saya untuk mempedalam ilmu ini. 


Setelah melakukan diskusi bersama mentor, saya mendapat beberapa masukan yang intinya adalah beliau menyarankan saya "tuntas" dan fokus dulu untuk menguasai pijakan dasar ilmu "Self Healing". Misalnya saja, jika ingin tuntas innerchild, periode mentorship yang hanya dua bulan tentu tidak akan cukup optimal untuk bisa tuntas. Begitupun ketika ingin mendalami lebih spesifik teknik self healing tertentu, modalitasnya ada pada pijakan dasar yang harus kita kuasai. Nah, ini adalah beberapa keterampilan yang akan saya dalami selama program mentorship ini, yaitu mengidentifikasi emosi, mengenali sensasi tubuh, sadar nafas, dan mengetahui lompatan pikiran.

Setelah tujuan dari satu bidang yang saya prioritaskan sudah spesifik, maka saatnya saya menyusun detail perencanaan agar saya semakin terampil di bidang tersebut. Menurut Ibu Septi, kita menentukan deadline belajar berdasarkan "self talk" untuk melakukan kesepakatan dengan diri kita sendiri. Karena pada dasarnya kita harus lebih paham dengan apa yang kita butuhkan dan kapasitas diri kita sendiri. Dan itulah pentingnya sebuah "Self Assesment".


Ada satu pembelajaran penting yang selalu diingatkan oleh Ibu Septi dalam berbagai kesempatan belajar dan diskusi di kelas Bunda Cekatan, yaitu tentang pentingnya untuk menjaga FOKUS dan KONSISTENSI. Dan jika diresapi kembali, memang saya pun bisa bertahan hingga saat ini karena terus belajar menguatkan dua aspek tadi. Bismillah, semoga senantiasa dimudahkan untuk berjalan ke arah kebaikan.

#jurnalke3
#tahapkupukupu
#buncek1
#institutibuprofesional


Comments

Popular posts from this blog

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany...

Yuk Menuang Lagi!

Setelah kemarin Sabrina bereksplorasi dengan air, hari ini Sabrina bereksplorasi menggunakan kacang ijo. Biasanya saya pribadi menggunakan media yang ada di rumah untuk bermain Sabrina. Termasuk kacang ijo ini. Jadi, sebelum dimasak, seringkali saya "membolehkan" Sabrina untuk bereksplorasi dengan bahan-bahan ini. Entah menuang, menyendok, mencuci, dll. Hari ini bunda masih mengenalkan tentang konsep besar dan kecil, serta konsep "kosong" dan "penuh". Seperti biasa, saya menyediakan nampan dan botol-botol kaca berbeda ukuran, sendok dan centong. Tanpa diberi intruksi Sabrina langsung menuang kacang ijo dengan alat tersebut. Pertama Sabrina memindahkan kacang ijo dengan sendok kecil, lalu dengan centong, dan terakhir menuang langsung antar botol. Sepertinya urutannya selalu demikian 😂. Berkali-kali botol kaca diisi penuh kacang ijo lalu dikosongkan kembali. Hal tersebut menjadi momen yang pas bagi saya untuk mengenalkan konsep matematika sederhana....

Aku Anak Petualang

Alhamdulillah ini Sabrina bisa berpetualang di Kota Bandung. Ya, meskipun destinasi kami sekedar bermain di taman kota. Namun, dari perjalanan kami hari ini saya mencatat beberapa aha momen selama kami beraktivitas bersama. Pertama adalah tentang pentingnya family time bagi sebuah keluarga. Selain untuk menguatkan bonding di antara kami bertiga, ternyata family time bisa membuat kami saling memahami satu sama lain, termasuk tentang apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan kami masing-masing. Dari interaksi bersama, saya dan suami bisa belajar memahami tentang apa yang membuat Sabrina berbinar termasuk apa yang membuatnya takut. Kedua, perjalanan hari ini membuat kami belajar bersabar untuk mendampingi tumbuh kembang Sabrina. Karena saat ini Sabrina berada di fase egosentris, maka perhatian haruslah seringkali terpusat padanya. Tentang kepemilikan dll nya menjadi pembelajaran khusus yang membutuhkan kesabaran. Misalnya saja ketika di taman bermain anak yang sifatnya selalu ingin m...