Skip to main content

Yuk Kita Mencari Teman Baru!

Hal yang paling menarik di Kuliah Bunda Cekatan adalah selalu ada "kejutan" di setiap pekannya. Entah itu dari cara belajarnya, bintang tamu spesialnya, pun tantangan yang diberikannya. Nah, jika pekan sebelumnya kami harus keliling di kebun apel, kini saatnya kami "camping" di hutan pinus. Di sini kami akan rehat sejenak, sambil berkenalan dengan teman-teman lainnya. Nah, hal yang menantang adalah kami harus ngobrol santai bukan dengan teman satu regional, tapi justru harus mencari teman yang berbeda regional, minimal 5 orang, untuk tau apa kelas favorit mereka dan kenapa mereka memilih itu?

Di hari pertama, ketika teman-teman lain "gercep" untuk komen memperkenalkan diri di FB, kirim link WA, dsb, seperti biasa saya masih "anteng" untuk memastikan benar memahami intruksi permainan kali ini. Pun akhirnya memilih strategi yang tidak mempersulit saya pribadi. Akhirnya mulailah saya bergerilya dengan bermodal link WA yang dicantumkan teman-teman di grup FB. 

Saya memilih link WA yang sebelumnya sudah ada keterangan nama dan regionalnya. Dari situ memudahkan saya untuk tahu bahwa saya sudah berkenalan dengan orang yang tepat, yaitu teman yang berbeda regional. Saya pun akhirnya membuat format perkenalan sederhana, supaya ada bahan obrolan pembuka. Maklum saya tipe yang tidak mudah beradaptasi dengan orang baru, tetapi kalau sudah kenal bisa ngobrol panjang lebar.

Alhamdulillah akhirnya saya mendapatkan sepuluh teman baru dari sepuluh regional yang berbeda. MasyaAllah tantangan kali ini membuat saya harus keluar dari "zona nyaman", mengumpulkan keberanian diri, hingga akhirnya menemukan binar-binar karena bisa mendengarkan cerita dan berbagi cerita dengan orang. Ya, itu hal yang saya sukai!!

Ketika salam pengantar perkenalan dijawab oleh teman-teman dengan hangat, maka obrolan pun "mengalir" dengan sendirinya. Ternyata begitulah karakter para emak, bisa berbagi cerita dari A sampai Z. Mulai dari berbagi cerita di berbagai keluarga berbeda, ada yang cerita suka duka di kuliah Bunda Cekatan, pun banyak yang berbagi tips dan pengalaman seputar bermain dengan anak, manajemen waktu, hingga manajemen gadget. Senangnya dapat banyak pengetahuan baru 😍. Rasanya banyak kesan positif  dan pembelajaran dari masing-masing personal yang saya kenal pekan ini.

Ada beberapa hal menarik  yang saya temukan dari pengalaman saya pekan ini. Pertama, terkadang penting untuk membangun asumsi positif untuk membangun rasa percaya diri kita, salah satunya adalah menghilangkan segala ketakutan untuk berkenalan dengan orang baru. Karena ternyata tidak  "menakutkan" seperti yang kita pikirkan.

Kedua, belajar dengan berbagi pengalaman itu ternyata menjadi hal yang mengasyikan, khususnya bagi saya pribadi. Bisa mengetahui sudut pandang orang dan belajar dari pengalaman menjadi bagian penting dalam proses "belanja gagasan". Nah, berikut ini adalah beberapa perwakilan nama teman-teman baru yang saya temui di hutan pinus.


Adapun jumlah teman yang saya hubungi dan mendapatkan respon ada sepuluh orang, sedangkan satu orang lagi masih belum merespon. Berikut tabel lengkap nama, regional, dan kelas favorit dari teman-teman yang sudah berkenalan dengan saya pekan ini. Link bisa dilihat di sini

Setelah dibuat diagram batang, ternyata kelas favorit dari teman-teman yang saya hubungi paling banyak yaitu kelas manajemen emosi atau "Inside out Family" dan manajemen waktu.  Semoga lain kali ada waktu dan kesempatan lagi ya untuk berkenalan dan berbagi pengalaman dengan teman-teman dari keluarga dan regional lainnya.


"Dalam proses belajar, terkadang kita harus keluar dari zona nyaman dan menaklukan sebuah tantangan. Berkenalan dengan orang baru dan saling berbagi pengalaman bisa menjadi salah satu cara untuk 'belanja gagasan'. Bahkan kita bisa menemukan banyak hal menarik yang tidak kita temukan ketika kita sekedar duduk di ruang kelas. Jadi, mari kita bertualang!!"

#janganlupabahagia
#jurnalminggu5
#materi5
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Comments

Popular posts from this blog

Peran Adab dalam Memerangi Pergaulan Bebas

Presentasi hari kedua tantangan level 11 disampaikan oleh Mbak Risca, Mbak Suci, Mbak Thifal dan Mbak Rohmah. Pemaparan diawali dengan menyampaikan data-data terkait pergaulan bebas di kalangan remaja. Dilansir TirtoID (2016), BKKBN 2013 lalu menyebutkan sebanyak 20,9 persen remaja di Indonesia mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Kondisi ini menyumbang peranan besar dalam jumlah kematian ibu dan anak. Di samping itu, Pusat Unggulan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi pada 2013 juga menyebut, sekitar 2,1 – 2,4 juta perempuan setiap tahun diperkirakan melakukan aborsi, 30% di antaranya oleh remaja. Untuk itu, United Nations Departmen of Economic and Social Affairs (UNDESA) pada 2011 masih menempatkan Indonesia sebagai negara dengan persentase pernikahan dini pada peringkat 37. Menurut BKKN dengan peringkat itu, Indonesia merupakan negara kedua di ASEAN dengan persentase pernikahan dini tertinggi setelah Kamboja. Fitrah Seksualitas pada Usia Remaja Fitrah seksualita

Apa Perasaanmu Hari Ini?

[Dokumentasi pribadi] Perjalanan membersamai tumbuh kembang anak pertama sungguh memberikan banyak pembelajaran bagi saya pribadi untuk memahami peran seorang ibu. Episode awal menjadi seorang ibu dipenuhi oleh pengalaman yang memungkinkan seorang ibu menjadi orangtua "sumbu pendek". Betapa tidak, hampir setiap jam terdengar tangisan dari seorang bayi kecil di hadapannya. Entah karena lapar, kepanasan, bosan, dsb. Episode berlanjut dengan fase di mana anak mulai sering tantrum. Saat itu saya terkaget-kaget menyaksikan seorang anak balita di hadapan saya yang menangis menjerit tiada henti, bahkan sambil berguling-guling, terkadang meronta. Berbagai jurus pun mulai dicoba mulai dari mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan makanan kesukaannya, mengajaknya keluar melihat teman bermainnya, bahkan menyodorkan gadget berupa video yang bisa membuat tangisannya mereda. Namun, ternyata berbagai cara tersebut juga terkadang tidak berhasil membuat anak berhenti menangis. Nah, y

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany