Skip to main content

Yuk Temukan Makananmu!!

Setelah empat minggu melewati "Kelas Telur-Telur", alhamdulillah saya masih bisa melanjutkan ke "Kelas Ulat-Ulat", kuliah Bunda Cekatan. Menyimak diskusi yang dipandu langsung oleh Ibu Septi, selalu membuat saya merenung, karena pasti akan selalu mendapat insight baru, khususnya terkait dengan proses pembelajaran yang saya lewati.

Nah, salah satunya adalah sejak mengikuti kuliah Bunda Cekatan ini, saya jadi fokus untuk terus menemukan cara belajar yang "gue banget", termasuk apa yang saya inginkan dan butuhkan untuk dipelajari. Akhirnya secara tidak langsung akan menguji self control saya supaya tidak terbawa arus tsunami informasi.

Setelah melewati tahap "Telur-Telur", kini saatnya menetas menjadi "Ulat-Ulat" yang siap untuk melahap makanan bergizi. Dan saatnya saya memasuki "The Jungle of Knowledge" dengan berbekal peta yang sudah dibuat sebelumnya. Nah, sebelum melangkah, pada akhirnya saya harus sedikit merevisi peta yang sudah dibuat, Karena, setelah mengukur kapabilitas dan kapasitas diri, khususnya tentang ritme belajar, akhirnya saya memutuskan untuk  lebih fokus belajar tentang "mind and soul". Adapun untuk topik home education ditunda dahulu, karena memang akan memerlukan waktu yang lebih panjang.

Di hutan ilmu pengetahuan, saya akan menemukan banyak sekali "makanan" bergizi yang siap disantap. Ribuan komen di fb group "Bunda Cekatan" membuat mata berbinar, sekaligus menantang diri untuk tidak "serakah" melahap semua makanan yang ada. Karena, jika tidak punya self control bisa jadi kita akan terdistrasksi oleh banyak hal, dan akhirnya lupa dengan tujuan akhir kita.

Pada akhirnya saya diuji untuk kembali fokus, "on track" dengan apa yang ingin saya pelajari. Alhamdulillah ada beberapa potluck dari teman-teman yang saya santap. Meskipun, tidak secara langsung membahas tazkiyatun nafs, namun tulisan-tulisan tersebut beririsan dengan subtopik yang akan saya pelajari, sesuai dari mind map yang sudah dibuat.

[Sumber Ilmu yang Dipelajari]

Setelah berbagi potluck di FB group, akhirnya saya menemukan makanan yang menarik dan membuat saya tertarik untuk mencicipinya. Tulisan tentang manajemen emosi dan mindfulness menjadi topik "belanja gagasan" saya pekan ini. Karena memang kedua topik tersebut juga ingin saya pelajari lebih mendalam dan sesuai dengan apa yang saya butuhkan.

[Hasil Mencicipi Potluck tentang Mindfulness]
[Hasil Mencicipi Potluck tentang Manajemen Emosi]
Alhamdulillah dengan berbagi potluck bisa menambah referensi buku bacaan baru untuk saya pelajari, dan juga jadi punya sedikit gambaran tentang apa yang akan saya pelajari selanjutnya. Nah, setelah menyelesaikan panduan 2, saatnya melengkapi panduan 1, yaitu dengan mencantumkan apa yang sudah kita ketahui (What I Know), apa yang ingin kita ketahui (What I Want to Know), dan apa yang sudah kita pelajari (What I Have Learned)

[Proses Pembelajaranku]
"Memasuki hutan ilmu pengetahuan membuatku tersadar untuk kembali fokus dengan tujuan yang ingin dituju. Dan yang lebih penting adalah mengetahui ilmu apa yang aku butuhkan"

#janganlupabahagia
#jurnalminggu1
#materi1
#kelasulat
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional

Comments

Popular posts from this blog

Peran Adab dalam Memerangi Pergaulan Bebas

Presentasi hari kedua tantangan level 11 disampaikan oleh Mbak Risca, Mbak Suci, Mbak Thifal dan Mbak Rohmah. Pemaparan diawali dengan menyampaikan data-data terkait pergaulan bebas di kalangan remaja. Dilansir TirtoID (2016), BKKBN 2013 lalu menyebutkan sebanyak 20,9 persen remaja di Indonesia mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Kondisi ini menyumbang peranan besar dalam jumlah kematian ibu dan anak. Di samping itu, Pusat Unggulan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi pada 2013 juga menyebut, sekitar 2,1 – 2,4 juta perempuan setiap tahun diperkirakan melakukan aborsi, 30% di antaranya oleh remaja. Untuk itu, United Nations Departmen of Economic and Social Affairs (UNDESA) pada 2011 masih menempatkan Indonesia sebagai negara dengan persentase pernikahan dini pada peringkat 37. Menurut BKKN dengan peringkat itu, Indonesia merupakan negara kedua di ASEAN dengan persentase pernikahan dini tertinggi setelah Kamboja. Fitrah Seksualitas pada Usia Remaja Fitrah seksualita

Apa Perasaanmu Hari Ini?

[Dokumentasi pribadi] Perjalanan membersamai tumbuh kembang anak pertama sungguh memberikan banyak pembelajaran bagi saya pribadi untuk memahami peran seorang ibu. Episode awal menjadi seorang ibu dipenuhi oleh pengalaman yang memungkinkan seorang ibu menjadi orangtua "sumbu pendek". Betapa tidak, hampir setiap jam terdengar tangisan dari seorang bayi kecil di hadapannya. Entah karena lapar, kepanasan, bosan, dsb. Episode berlanjut dengan fase di mana anak mulai sering tantrum. Saat itu saya terkaget-kaget menyaksikan seorang anak balita di hadapan saya yang menangis menjerit tiada henti, bahkan sambil berguling-guling, terkadang meronta. Berbagai jurus pun mulai dicoba mulai dari mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan makanan kesukaannya, mengajaknya keluar melihat teman bermainnya, bahkan menyodorkan gadget berupa video yang bisa membuat tangisannya mereda. Namun, ternyata berbagai cara tersebut juga terkadang tidak berhasil membuat anak berhenti menangis. Nah, y

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany