Skip to main content

[Aliran Rasa Game Level 4: "Ketika Kami Belajar Bersama"]



Nak, bunda ingin bercerita tentang keseharian kita
Bermain dan belajar bersama sepanjang hari
Tak jarang "drama" tangisan dan canda tawa datang silih berganti
Mewarnai pembelajaran kita sepanjang hari

Nak, masa kecilmu begitu istimewa
Di tengah canda tawa dan tangisan setiap harinya
Kita ternyata tak pernah berhenti untuk belajar banyak hal dari keseharian kita
Memasak, mencuci piring, mengepel terasa begitu istimewa
Ditemani oleh tangan mungilmu yang bereksperimen dan berimajinasi
Hingga tak jarang membuat bunda tertawa geli

Nak, masa kecilmu begitu istimewa
Langkah kaki kecil yang berlari penuh energi, belajar melompat dan mengayuh sepeda
Tak jarang kau menangis karena terluka
Namun ada hal yang istimewa
Karena kau tau pernah menyerah untuk kembali mencoba

Nak, perjalanan kita untuk memahami gaya belajar tidak terhenti sampai hari ini saja
Karena pembelajaran kita adalah sepanjang hayat usia kita di dunia
Tugas bunda adalah membersamai, mengamati, menuliskan makna pembelajaran kita
Agar suatu saat kita bisa kembali tertawa penuh suka cita
Saat menyadari bahwa kita telah belajar dan bertumbuh bersama

Nak, belajar bukan tentang mengeja alfabet
Bukan pula sekedar menghafal angka
Karena belajar adalah suatu upaya
Agar kau memahami akan tujuan dan makna kehidupan
Agar mampu membedakan mana yang salah dan benar
Agar kita tak pernah kehilangan arah

Kau mengamati dunia dan lingkungan sekitar kita
Kau mendengar dengan seksama segala irama, nada, intonasi
Kau bergerak, melompat, berlari dan melakukan banyak hal agar mampu mencerna
Bahwa begitu banyak hal yang harus kita pelajari
Dan begitu banyak cara untuk kita belajar
Maka, temukanlah gaya belajar yang membuat kau senantiasa berbinar dan bahagia

Nak, setiap kita adalah istimewa
Allah ciptakan dengan segala potensi kehidupan yang dimilikinya
Maka bersyukurlah ketika kita mampu mengenal dan mengoptimalkan potensi yang kita punya
Agar mampu beramal sesuai dengan petunjukNya

#Level4 #BunsayIIP #GayaBelajarAnak #AliranRasa

Comments

Popular posts from this blog

Peran Adab dalam Memerangi Pergaulan Bebas

Presentasi hari kedua tantangan level 11 disampaikan oleh Mbak Risca, Mbak Suci, Mbak Thifal dan Mbak Rohmah. Pemaparan diawali dengan menyampaikan data-data terkait pergaulan bebas di kalangan remaja. Dilansir TirtoID (2016), BKKBN 2013 lalu menyebutkan sebanyak 20,9 persen remaja di Indonesia mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Kondisi ini menyumbang peranan besar dalam jumlah kematian ibu dan anak. Di samping itu, Pusat Unggulan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi pada 2013 juga menyebut, sekitar 2,1 – 2,4 juta perempuan setiap tahun diperkirakan melakukan aborsi, 30% di antaranya oleh remaja. Untuk itu, United Nations Departmen of Economic and Social Affairs (UNDESA) pada 2011 masih menempatkan Indonesia sebagai negara dengan persentase pernikahan dini pada peringkat 37. Menurut BKKN dengan peringkat itu, Indonesia merupakan negara kedua di ASEAN dengan persentase pernikahan dini tertinggi setelah Kamboja. Fitrah Seksualitas pada Usia Remaja Fitrah seksualita

Apa Perasaanmu Hari Ini?

[Dokumentasi pribadi] Perjalanan membersamai tumbuh kembang anak pertama sungguh memberikan banyak pembelajaran bagi saya pribadi untuk memahami peran seorang ibu. Episode awal menjadi seorang ibu dipenuhi oleh pengalaman yang memungkinkan seorang ibu menjadi orangtua "sumbu pendek". Betapa tidak, hampir setiap jam terdengar tangisan dari seorang bayi kecil di hadapannya. Entah karena lapar, kepanasan, bosan, dsb. Episode berlanjut dengan fase di mana anak mulai sering tantrum. Saat itu saya terkaget-kaget menyaksikan seorang anak balita di hadapan saya yang menangis menjerit tiada henti, bahkan sambil berguling-guling, terkadang meronta. Berbagai jurus pun mulai dicoba mulai dari mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan makanan kesukaannya, mengajaknya keluar melihat teman bermainnya, bahkan menyodorkan gadget berupa video yang bisa membuat tangisannya mereda. Namun, ternyata berbagai cara tersebut juga terkadang tidak berhasil membuat anak berhenti menangis. Nah, y

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany