Skip to main content

Menyusun "Passion Project"

Setelah euforia pemilihan walikota Hexagon City serta melakukan perkenalan lebih dekat dengan teman-teman co Housing, di pekan ini kami pun membuat passion project bersama. 

Oya, sebelum bercerita tentang proses menyusun passion project, ada penggalan hikmah luar biasa yang saya rasakan  setelah berkenalan lebih dekat dengan Hexagonia di co Housing 2, yaitu mengubah rasa insecure menjadi penuh syukur. 

Alhamdulillah rencana Allah memang terbaik, di mana saya dihadirkan di tengah orang-orang hebat yang memberikan inspirasi dan energi positif untuk senantiasa bermanfaat. Meskipun saya masih newbie, alhamdulillah Hexagonia lain yang sudah banyak pengalaman seputar menulis mau banyak berbagi ilmunya. 

Nah, sekarang kita mulai cerita soal proses pembuatan passion project bersama teman co-Housing 2. Kami terlebih dahulu membuat project canvas personal yang menggambarkan tentang passion masing-masing, kemudian kami juga saling berbagi passion canvas supaya bisa lebih tau apa tantangan, solusi dan ide yang ditawarkan Hexagonia di co Housing 2.

Di antara beberapa passion yang saya miliki, di kelas Bunda Produktif ini saya memfokuskan pada bidang kepenulisan. Karena menulis adalah "tools" bagi saya untuk bisa mengembangkan ide. Selain memang alasan utamanya adalah karena saya begitu bahagia melakukan aktivitas ini.

Saat ini saya masih berada di fase "passion for knowledge", yaitu masih dalam tahap belajar untuk mengumpulkan berbagai referensi ilmu.  Karena memang saya merasa "jam terbang" saya dalam kepenulisan ini masih perlu ditingkatkan. Baik dari segi teknis menulis maupun konsitensi dan kesungguhan untuk menghasilkan sebuah karya. Saat menjalani passion ini, kedepannya saya pun berharap bisa  menuliskan hikmah pembelajaran saya, terutama terlait dengan parenting. 

Menulis tidak membatasi saya hanya pada aspek" teknis" dan teori kepenulisan. Justru meskipun masih di fase passion for knowledge, namun saya ingin senantiasa menanamkan tentang kebermanfaatan.

Alhamdulillah malam minggu saya bisa berkumpul via gmeet dengan teman-teman co Housing 2. Meskipun yang tidak semua bisa hadir, namun pertemuan virtual perdana sungguh berkesan. Apalagi momen ini dilakukan setelah kami semua selesai melakukan kenalan lebih dekat di co Housing 2.

Setelah kurang lebih satu jam kami saling brainstorming ide, saling memberi feedback, termasuk mencoba merangkum ide dari project canvas masing-masing, akhirnya kami memutuskan untuk membuat passion project yang insyaAllah bisa menyalurkan berbagai passion yang ada di co Housing 2. 

Passion project ini disusun oleh hexagonia dengan berbagai background yang berbeda, dari wilayah yang berbeda, dan dengan jam terbang kepenulisan yang berbeda juga. Namun, alhamdulillah kami bisa merumuskan passion project bersama yang insyaAllah akan kami wujudkan.

Wah saya semakin excited sekali untuk menjalankan project passion ini dan menemukan kejutan-kejutan selanjutnya di Hexagon City. Semangat belajar, semangat berbagi dan berkolaborasi.

#HexagonCity

#Hexagonia

#ProjectPassion

#KuliahBundaProduktif

#InstitutIbuProfesional

Comments

Popular posts from this blog

Peran Adab dalam Memerangi Pergaulan Bebas

Presentasi hari kedua tantangan level 11 disampaikan oleh Mbak Risca, Mbak Suci, Mbak Thifal dan Mbak Rohmah. Pemaparan diawali dengan menyampaikan data-data terkait pergaulan bebas di kalangan remaja. Dilansir TirtoID (2016), BKKBN 2013 lalu menyebutkan sebanyak 20,9 persen remaja di Indonesia mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Kondisi ini menyumbang peranan besar dalam jumlah kematian ibu dan anak. Di samping itu, Pusat Unggulan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi pada 2013 juga menyebut, sekitar 2,1 – 2,4 juta perempuan setiap tahun diperkirakan melakukan aborsi, 30% di antaranya oleh remaja. Untuk itu, United Nations Departmen of Economic and Social Affairs (UNDESA) pada 2011 masih menempatkan Indonesia sebagai negara dengan persentase pernikahan dini pada peringkat 37. Menurut BKKN dengan peringkat itu, Indonesia merupakan negara kedua di ASEAN dengan persentase pernikahan dini tertinggi setelah Kamboja. Fitrah Seksualitas pada Usia Remaja Fitrah seksualita

Apa Perasaanmu Hari Ini?

[Dokumentasi pribadi] Perjalanan membersamai tumbuh kembang anak pertama sungguh memberikan banyak pembelajaran bagi saya pribadi untuk memahami peran seorang ibu. Episode awal menjadi seorang ibu dipenuhi oleh pengalaman yang memungkinkan seorang ibu menjadi orangtua "sumbu pendek". Betapa tidak, hampir setiap jam terdengar tangisan dari seorang bayi kecil di hadapannya. Entah karena lapar, kepanasan, bosan, dsb. Episode berlanjut dengan fase di mana anak mulai sering tantrum. Saat itu saya terkaget-kaget menyaksikan seorang anak balita di hadapan saya yang menangis menjerit tiada henti, bahkan sambil berguling-guling, terkadang meronta. Berbagai jurus pun mulai dicoba mulai dari mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan makanan kesukaannya, mengajaknya keluar melihat teman bermainnya, bahkan menyodorkan gadget berupa video yang bisa membuat tangisannya mereda. Namun, ternyata berbagai cara tersebut juga terkadang tidak berhasil membuat anak berhenti menangis. Nah, y

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany