Skip to main content

Membangun "Hexa House"

Alhamdulillah akhirnya saya resmi menjadi "Hexagonia" yaitu warga "Hexagon City" sebuah kota peradaban, yang warganya beradab dan bahagia. Pekan ini semua hexagonia akan membuat "Hexa House" yaitu rumah pribadi yang dibangun sesuai dengan passion kami masing-masing.

Hexa House adalah sebuah rumah impian yang menggambarkan passion saya di Kelas Bunda Produktif. Nama Hexa House saya yaitu "My Growth Hexa". Filosofinya sama seperti peta belajar saya di kelas Bunda Cekatan "My Growth Journey", di mana rumah ini akan menjadi tempat saya bertumbuh untuk meng-upgrade diri, menjalankan visi dan misi kehidupan, menemukan banyak inspirasi, dan menjalani passion dengan bahagia.

Filosofi "Rumah Tumbuh" sering kita jumpai. Di mana ketika di awal mungkin rumah kita belum ideal sesuai dengan apa yang kita impikan. Namun, secara bertahap kita bisa membuat rumah itu "tumbuh" sesuai dengan apa yang kita visualisasikan. Artinya rumah yang kita tempati begitupun diri kita pribadi sesungguhnya sangatlah dinamis dalam menjalani kehidupan ini. Jadi, apapun situasi dan kondisinya, maka ciptakanlah versi terbaik kita, syukuri dan nikmati itu dengan bahagia. Karena warga Hexagon City adalah warga yang beradab dan bahagia.

Keunikan dari rumah saya adalah bagaimana setiap ruangan dibangun untuk mendukung terciptanya kondisi "mindful", sehingga kenyamanan menjadi faktor utama supaya saya dan keluarga betah untuk tinggal di rumah ini. Setiap ruangan dibangun berdasarkan efisiensi tempat dan fungsionalnya. Dengan dominasi cat warna putih dan ventilasi yang baik membuat hexa house saya terlihat lebih luas dan terang. Tentu akan sangat membantu efisiensi penggunaan listrik di siang hari.

Saya pribadi masuk ke dalam co-Housing #2 Kepenulisan. Di co-Housing ini akan dihuni oleh sepuluh hexa house. Wah jadi gak sabar untuk kenalan dengan tetangga baru. Sudah terbayang momen "ngopi cantik" dengan tetangga, yang pasti sangat menyenangkan.

Berikut ini adalah ruangan yang ada di "My Growth Hexa"


Mindfulness Room
Mushola adalah tempat saya untuk bisa khusuk melakukan recharge ruhiyah, tempat kami melakukan aktivitas shalat, mengaji, dan aktivitas kajian di
rumah. Mushola dibuat dengan jendela yang menghadap ke taman.

Inspiration Room
Perpustakan adalah tempat saya mencari inspirasi. Karena hobi saya adalah membaca dan menulis, maka perpustakaan di rumah sangat menunjang produktifitas saya. Saya ingin perpustakaan yang "hommy", agar anak-anak juga betah membaca. Di perpustakaan mini ini pun akan menjadi ruang kerja bagi saya untuk menulis jurnal dan kegiatan seputar literasi. 

Exploration Room
Ruang bermain anak di mana anak bisa bereksplorasi sesuka hati. Tempat menyimpan mainan dan prakarya. Terhubung langsung dengan taman belakang, supaya anak bisa langsung melakukan outdoor activity jika merasa bosan. Dan ruangan ini bisa digunakan saat tetangga di Hexagon City berkunjung ke rumah, yaitu supaya anak-anak bisa bermain dan ibu-ibu nya bisa fokus berkegiatan. 

Relaxation Room
Kamar tidur dan kamar mandi menjadi tempat relaksasi, di mana fungsinya mereprentasikan tempat saya istirahat dari berbagai rutinitas. Kamar tidur yang memiliki vetilasi yang baik , minim barang, akan menjadi tempat ternyaman bagi saya untuk bisa tidur dengan optimal dan recharge energi. Kamar mandi dibuat masih dengan dominasi warna putih agar terlihat terang.

Happiness Room
Arena ruang keluarga, ruang makan dan dapur adalah tempat canda tawa, obrolan ringan dan visi misi keluarga kami dibicarakan. Di ruang ini menjadi sumber kami berbagi kebahagiaan. 

Area ruang keluarga di desain tanpa sekat agar terlihat luas, merupakan ruang tempat kami bercengkrama, tempat yang cocok bagi saya untuk arisan, ngobrol dengan tetangga di Hexagon City

Dapur minimalis dengan kitchen set sangat mensupport saya dalam melakukan aktivitas "mindful cooking", karena aktivitas harian saya tak terpisahkan dengan kegiatan memasak. 

Sustainable Room
Taman berumput dengan bunga-bunga tempat kami bereksplorasi untuk bisa menyatu dengan alam. Di tempat ini kami bisa menanam sayuran untuk konsumsi sehari-hari, dan tentu menjadi tempat favorit kami untuk berjemur di pagi hari.

Perasaan saya saat membangun Hexa House ini begitu excited seperti merancang sebuah rumah impian di dunia nyata. InsyaAllah sebuah mimpi yang divisualisasikan, dikuatkan dengan doa-doa yang menembus langit dan ikhtiar yang optimal, tentu akan bisa menjadi sebuah kenyataan, bukan sekedar imajinasi belaka. Karena tak ada yang tak mungkin, jika Allah berkehendak merealisasikannya. 

"Rumah bukanlah sekedar bangunan yang berdiri kokoh dengan furniture mewah di dalamnya. Karena sejatinya rumah adalah tempat kita menyusun visi misi kehidupan, tempat berbagi kebahagiaan dan tempat kita membangun peradaban"

#HexagonCity
#Hexagonia
#KuliahBundaProduktif
#InstitutIbuProfesional

Comments

Popular posts from this blog

Peran Adab dalam Memerangi Pergaulan Bebas

Presentasi hari kedua tantangan level 11 disampaikan oleh Mbak Risca, Mbak Suci, Mbak Thifal dan Mbak Rohmah. Pemaparan diawali dengan menyampaikan data-data terkait pergaulan bebas di kalangan remaja. Dilansir TirtoID (2016), BKKBN 2013 lalu menyebutkan sebanyak 20,9 persen remaja di Indonesia mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Kondisi ini menyumbang peranan besar dalam jumlah kematian ibu dan anak. Di samping itu, Pusat Unggulan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi pada 2013 juga menyebut, sekitar 2,1 – 2,4 juta perempuan setiap tahun diperkirakan melakukan aborsi, 30% di antaranya oleh remaja. Untuk itu, United Nations Departmen of Economic and Social Affairs (UNDESA) pada 2011 masih menempatkan Indonesia sebagai negara dengan persentase pernikahan dini pada peringkat 37. Menurut BKKN dengan peringkat itu, Indonesia merupakan negara kedua di ASEAN dengan persentase pernikahan dini tertinggi setelah Kamboja. Fitrah Seksualitas pada Usia Remaja Fitrah seksualita

Apa Perasaanmu Hari Ini?

[Dokumentasi pribadi] Perjalanan membersamai tumbuh kembang anak pertama sungguh memberikan banyak pembelajaran bagi saya pribadi untuk memahami peran seorang ibu. Episode awal menjadi seorang ibu dipenuhi oleh pengalaman yang memungkinkan seorang ibu menjadi orangtua "sumbu pendek". Betapa tidak, hampir setiap jam terdengar tangisan dari seorang bayi kecil di hadapannya. Entah karena lapar, kepanasan, bosan, dsb. Episode berlanjut dengan fase di mana anak mulai sering tantrum. Saat itu saya terkaget-kaget menyaksikan seorang anak balita di hadapan saya yang menangis menjerit tiada henti, bahkan sambil berguling-guling, terkadang meronta. Berbagai jurus pun mulai dicoba mulai dari mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan makanan kesukaannya, mengajaknya keluar melihat teman bermainnya, bahkan menyodorkan gadget berupa video yang bisa membuat tangisannya mereda. Namun, ternyata berbagai cara tersebut juga terkadang tidak berhasil membuat anak berhenti menangis. Nah, y

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany