Skip to main content

Merayakan Kemajuan

Tak terasa perjalanan mentorship tahap kupu-kupu sudah memasuki pekan ke tujuh. Itu artinya mentorship ini akan berakhir pekan depan. Selama perjalanan tentu sudah banyak pengalaman suka duka yang dilewati. Nah, pekan ini kami akan merayakan kemajuan yang sudah dilakukan selama program mentorship, yaitu dengan mengapresiasi hal-hal "kecil" dari proses yang kami lewati.

Selebrasi kecil antara mentor dan mentee dilakukan dengan saling memberi feedback tentang proses mentorship kami dari awal. Kami harus menilai secara jujur bagaimana progress satu sama lain. Sebagai mentor saya berusaha menggambarkan bagaimana sikap mentee, semangat belajarnya dan keterampilannya. Adapun sebagai mentee saya banyak menggambarkan bagaimana sikap mentor serta proses pendampingan yang dilakukan mentor kepada saya.

Alhamdulillah saya sendiri berinisiatif mengirim surat terlebih dahulu kepada mentor dan mentee di hari Sabtu. Wah rasanya plong sekali setelah mencurahkan segala rasa, dan tinggal bersabar menunggu surat balasan. Saya bersyukur sekali bisa dipertemukan dengan tiga orang hebat yang memberi aura positif kepada saya pribadi terutama selama menjalani program mentorship ini. Berikut ini adalah surat yang saya sampaikan kepada kedua orang mentee dan mentor tercinta.
[Surat untuk Mentor]
[Surat untuk Mentee]
[Surat untuk Mentee]
Ketika menuliskan surat-surat ini, pun membaca surat balasannya, saya pun terharu, mengingat kembali momen pertama kali kami memilih mentor dan mentee, pun sampai tahap ini bisa terus sama-sama belajar, saling berbagi semangat dan pengalaman. Alhamdulillah, satu hal yang saya syukuri adalah saya bertemu dengan mentee dan mentor yang bisa membuat saya nyaman dalam berkomunikasi, yang saling berinteraksi dengan hati. Alhasil proses mentorship ini menjadi salah satu episode kehidupan saya yang penuh dengan hikmah pembelajaran.

Pekan ini kami pun diminta menggambarkan perasaan selama menjalani program mentorship ini melalui goresan warna pada kupu-kupu. Saya banyak menggunakan warna cerah yang menggambarkan perasaan yang mendominasi saat saya mengikuti program mentorship adalah rasa bahagia penuh semangat. Meskipun tentu dengan tantangan untuk menjaga konsistensi di dalamnya.

Perkenalan selama hampir dua bulan membuat saya seperti menemukan teman baru yang penuh kasih sayang, yang karena sebuah visi yang sama, terus saling menguatkan untuk menjadi kupu-kupu cantik yang siap terbang. Warna biru menggambarkan ketenangan saat saya mengambil tema "Self Healing", pun warna peach menggambarkan semangat, keceriaan, dan aura positif yang saya rasakan selama mengikuti mentorship.

Saya menggoreskan lingkaran hitam kecil sebagai gambaran bahwa saya pernah ada rasa sedikit kecewa dan sedih ketika merasa "terjatuh". Dan itu terjadi tepat di pekan "false celebration". Namun, di situlah saya justru menemukan aha momen pada proses self healing yang saya lakukan, yaitu ketika merasa semakin mengenal dan accepting dengan diri saya sendiri. Dan warna merah menunjukkan komitmen saya yang kuat untuk terus berupaya konsisten menjalankan action plan pada proses mentorship ini. 

Perjalanan kelas Bunda Cekatan sudah akan berakhir. Tentu saya pribadi tidak menginginkan "low energy ending", melainkan justru menjadikan ini sebagai momentum untuk meningkatkan semangat dan konsistensi agar senantiasa terjaga (istiqamah) bahkan sampai dengan program mentorship ini selesai. 


#jurnalke7
#tahapkupukupu
#buncek1
#institutibuprofesional


Comments

Popular posts from this blog

Peran Adab dalam Memerangi Pergaulan Bebas

Presentasi hari kedua tantangan level 11 disampaikan oleh Mbak Risca, Mbak Suci, Mbak Thifal dan Mbak Rohmah. Pemaparan diawali dengan menyampaikan data-data terkait pergaulan bebas di kalangan remaja. Dilansir TirtoID (2016), BKKBN 2013 lalu menyebutkan sebanyak 20,9 persen remaja di Indonesia mengalami kehamilan dan kelahiran sebelum menikah. Kondisi ini menyumbang peranan besar dalam jumlah kematian ibu dan anak. Di samping itu, Pusat Unggulan Asuhan Terpadu Kesehatan Ibu dan Bayi pada 2013 juga menyebut, sekitar 2,1 – 2,4 juta perempuan setiap tahun diperkirakan melakukan aborsi, 30% di antaranya oleh remaja. Untuk itu, United Nations Departmen of Economic and Social Affairs (UNDESA) pada 2011 masih menempatkan Indonesia sebagai negara dengan persentase pernikahan dini pada peringkat 37. Menurut BKKN dengan peringkat itu, Indonesia merupakan negara kedua di ASEAN dengan persentase pernikahan dini tertinggi setelah Kamboja. Fitrah Seksualitas pada Usia Remaja Fitrah seksualita

Apa Perasaanmu Hari Ini?

[Dokumentasi pribadi] Perjalanan membersamai tumbuh kembang anak pertama sungguh memberikan banyak pembelajaran bagi saya pribadi untuk memahami peran seorang ibu. Episode awal menjadi seorang ibu dipenuhi oleh pengalaman yang memungkinkan seorang ibu menjadi orangtua "sumbu pendek". Betapa tidak, hampir setiap jam terdengar tangisan dari seorang bayi kecil di hadapannya. Entah karena lapar, kepanasan, bosan, dsb. Episode berlanjut dengan fase di mana anak mulai sering tantrum. Saat itu saya terkaget-kaget menyaksikan seorang anak balita di hadapan saya yang menangis menjerit tiada henti, bahkan sambil berguling-guling, terkadang meronta. Berbagai jurus pun mulai dicoba mulai dari mengalihkan perhatiannya dengan menawarkan makanan kesukaannya, mengajaknya keluar melihat teman bermainnya, bahkan menyodorkan gadget berupa video yang bisa membuat tangisannya mereda. Namun, ternyata berbagai cara tersebut juga terkadang tidak berhasil membuat anak berhenti menangis. Nah, y

Asyiknya Bermain Air!

Aktivitas bermain yang hampir tidak pernah ditolak Sabrina adalah bermain air. Bahkan tanpa difasilitasi pun, seringkali Sabrina sudah anteng bermain air, alias inisiatif ke kamar mandi. Membawa mainan untuk dicuci atau sekedar bermain sabun dan inisiatif ingin wudhu sendiri. Tentu akibatnya baju basah dan tak jarang membuat saya yang sedang melakukan aktivitas lain, semisal memasak harus berhenti dahulu. Sekedar memastikan bahwa bermain airnya masih "aman" 😬. Hari ini, saya coba memberikan stimulasi kepada Sabrina untuk mengeksplorasi air. Mulai dari memberikan pewarna makanan ke air hingga proses menuang dan membandingkan kuantitas air. Ya, tujuan utamanya untuk melatih motorik halus bagi Sabrina, bagaimana berusaha hati-hati dalam menuang air supaya tidak tumpah dan belajar mengenal kuantitas. Seperti biasa dalam proses belajar selalu ada hal yang di luar prediksi. Artinya apa yang saya sediakan terkadang dieksplorasi sesuai dengan imajinasi Sabrina. Saya sengaja hany